Bahan kimia dari asap pembakaran sampah tidak hanya dapat langsung terhirup oleh manusia, tetapi juga bisa menempel pada benda-benda yang ada di sekitarnya. Contohnya pohon, tanaman di kebun, permukaan tanah, dan sebagainya.
Walaupun apinya sudah padam, Anda masih bisa terpapar zat kimia hasil pembakaran sampah saat Anda makan buah dan sayuran yang ditanam pada tanah yang terkena abu pembakaran. Hati-hati, anak-anak pun juga bisa ikut terpapar saat ia menyentuh benda-benda di taman yang terkena asap pembakaran.
Jika bahan-bahan kimia tersebut terus dihirup oleh manusia, maka ini dapat menyebabkan batuk, sesak napas, infeksi mata, sakit kepala, dan pusing. Bila terus dibiarkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru, gangguan sistem saraf, serangan jantung, dan beberapa jenis kanker.
Bahaya membakar sampah ternyata tidak berhenti sampai disitu. Kandungan dioksin dari sampah plastik memiliki sifat karsinogenik dan dapat mengganggu sistem hormon dalam tubuh. Racun ini juga dapat menumpuk di dalam lemak tubuh dan diserap oleh plasenta bayi pada ibu hamil. Jadi, sudah sangat jelas bahwa membakar sampah berdampak buruk bagi kesehatan semua kalangan.
Lantas, bagaimana cara mengelola sampah yang benar dan aman?
Nah, kini Anda sudah tahu bahaya membakar sampah untuk lingkungan dan kesehatan. Mulai saat ini, segera hentikan kebiasaan buruk tersebut dan beralihlah ke cara yang lebih aman dalam mengelola sampah.
Berikut ini adalah beberapa kiat sederhana yang bisa membantu mengurangi jumlah sampah tanpa harus membakarnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar