backup og meta

Nitrogen Flushing, Pengemasan Makanan agar Tidak Rusak

Nitrogen Flushing, Pengemasan Makanan agar Tidak Rusak

Pernahkah Anda membeli makanan ringan seperti keripik kentang yang bungkusnya menggelembung, tetapi saat dibuka isi keripik tidak begitu banyak? Proses pengemasan ini disebut nitrogen flushing. Ketahui lebih dalam kegunaan dan risikonya.

Apa itu nitrogen flushing?

Nitrogen flushing adalah proses mengisi gas nitrogen ke dalam kemasan makanan.

Gas nitrogen, atau sering disebut juga sebagai angin nitrogen, yang ada di dalam kemasan akan melindungi produk agar tidak hancur.

Selain itu, proses pengemasan ini mencegah masuknya oksigen yang bisa merusak zat gizi camilan.

Nitrogen dipilih sebagai zat aditif atau bahan tambahan pangan karena tidak bereaksi dengan bahan makanan serta tidak mengubah aroma dan rasa.

Biasanya, nitrogen flushing dilakukan untuk pengemasan makanan ringan seperti keripik dan kerupuk. 

Selain itu, proses pengemasan ini juga digunakan pada kacang-kacangan, biskuit selain rasa manis, roti tawar, sereal sarapan, permen, dan buah kering.

Proses nitrogen flushing

Berikut tahapan nitrogen flushing.

  • Camilan dimasukkan ke plastik kemasan terlebih dahulu. 
  • Oksigen didorong keluar dari kemasan. 
  • Selanjutnya, nitrogen pun dimasukkan agar memenuhi kemasan. 
  • Plastik kemasan harus langsung disegel rapat agar nitrogen tidak keluar.

Kegunaan nitrogen flushing

nitrogen flushing menjaga kerenyahan camilan

Berikut manfaat nitrogen flushing pada suatu kemasan.

1. Mencegah keracunan makanan

Nitrogen akan mencegah masuknya oksigen di dalam kemasan. Pasalnya, oksigen bisa membuat makanan cepat basi. 

Mengutip studi terbitan Journal of Food Science and Technology (2015) oksigen memicu pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab keracunan makanan. 

2. Mencegah bau tengik

Makanan ringan yang diisi angin nitrogen bisa lebih awet dan aromanya lebih terjaga.

Pasalnya gas nitrogen mencegah terjadinya proses oksidasi, yaitu reaksi oksigen dengan asam lemak pada makanan.

Oksidasi akan menghasilkan suatu senyawa bernama aldehyde. Senyawa inilah yang memicu bau tengik. 

3. Menjaga warna makanan

Nitrogen flushing mencegah proses oksidasi pada enzim yang terkandung dalam makanan ringan.

Reaksi oksigen dan enzim bisa menghasilkan senyawa fenol. Lalu, fenol akan berubah menjadi melanin.

Melanin menyebabkan warna makanan berubah menjadi kecokelatan dan tak lagi tampak segar.

4. Mencegah makanan hancur

Meski kelihatan hanya membuat bungkus makanan tampak besar, ruang berlebih dalam kemasan dibutuhkan.

Pengisian gas nitrogen menambah ruang dalam kemasan. Tujuannya, kemasan tidak terisi penuh oleh makanan, sehingga makanan ringan pun tidak mudah hancur. 

5. Menjaga kerenyahan makanan

Mengisi nitrogen ke dalam kemasan makanan ringan juga mencegah uap air masuk. 

Kunci camilan yang renyah adalah rendahnya kadar air pada makanan. Semakin renyah camilan, semakin sedikit kadar airnya.

Ringkasan

Nitrogen mendorong oksigen agar keluar dari kemasan. Hal ini mencegah oksidasi dan pertumbuhan kuman yang menurunkan kualitas makanan.

Apakah nitrogen flushing aman?

Pengemasan makanan dengan nitrogen flushing aman dilakukan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membolehkan pengisian nitrogen untuk makanan kemasan, asalkan sesuai dengan proses produksi yang telah ditetapkan.

Nah, pabrik pengemasan makanan menggunakan nitrogen khusus makanan (food-grade nitrogen). Berikut ciri-cirinya.

  • Konsentrasi nitrogen sebesar 99% atau lebih.
  • Memiliki konsentrasi oksigen kurang dari 1 persen.
  • Konsentrasi karbon monoksida di bawah 10 ppm.
  • Konsentrasi karbondioksida di bawah 300 ppm.
  • Kelembapan harus di bawah 55,8 ppm.
  • Campuran gas tidak boleh berbau.

Perbedaan dengan jajanan nitrogen

Proses nitrogen flushing tentu berbeda dengan jajanan nitrogen dengan uap yang mengebul.

Jajanan nitrogen menggunakan nitrogen cair dengan suhu yang sangat dingin saat disajikan, yaitu sekitar −196°C.

Sementara itu, nitrogen yang digunakan pada kemasan camilan berbentuk gas. Bila disajikan, suhunya pun menyesuaikan suhu ruangan.

Adanya perubahan suhu antara nitrogen cair dan udara membuat jajanan nitrogen memunculkan uap yang cukup banyak. Perubahan bentuk zat tidak terjadi pada proses nitrogen flushing.

Keamanan setelah membuka makanan kemasan

Membuka kemasan tentu akan mengurangi kadar nitrogen di dalamnya dan digantikan oleh oksigen sekitar 20 persen.

Hal ini membuat camilan mudah melempem atau rusak setelah kemasan dibuka. 

Tidak heran bila kemasan produk sering mencantumkan anjuran untuk segera menghabiskan camilan setelah kemasan dibuka.

Agar tidak mudah rusak, segera masukkan camilan ke plastik klip atau wadah kedap udara. Lalu, simpan ke kulkas.

Nitrogen flushing merupakan proses pengemasan makanan yang aman.

Cara ini berguna untuk menjaga kualitas makanan sehingga tidak mudah rusak. Jadi, risiko terkena keracunan makanan pun berkurang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

CFR – Code of Federal Regulations Title 21. (2023). Retrieved 7 January 2023, from https://www.accessdata.fda.gov/scripts/cdrh/cfdocs/cfcfr/CFRSearch.cfm?fr=184.1540

Cichello, S. (2014). Oxygen absorbers in food preservation: a review. Journal of Food Science and Technology, 52(4), 1889-1895. https://doi.org/10.1007/s13197-014-1265-2

Huang, X., & Ahn, D. (2019). Lipid oxidation and its implications to meat quality and human health. Food Science and Biotechnology, 28(5), 1275-1285. https://doi.org/10.1007%2Fs10068-019-00631-7

Fruit and vegetables: enzymic browning. (2017). Retrieved 7 January 2023, from https://www.ifst.org/lovefoodlovescience/resources/fruit-and-vegetables-enzymic-browning

Anderson-Dekkers, I., Nouwens-Roest, M., Peters, B., & Vaughan, E. (2021). Inulin. Handbook of Hydrocolloids, 537-562. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-820104-6.00015-2

van Nieuwenhuijzen NH, Primo-Martín C, Meinders MB, Tromp RH, Hamer RJ, van Vliet T. Water content or water activity: what rules crispy behavior in bread crust? J Agric Food Chem. 2008 Aug 13;56(15):6432-8. https://doi.org/10.1021/jf800522c. Epub 2008 Jul 9. PMID: 18611031.

Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan. (2019). Retrieved 8 January 2023, from https://standarpangan.pom.go.id/dokumen/peraturan/2019/PerBPOM_No_11_Tahun_2019_tentang_BTP.pdf

Pencarian Global. (2023). Retrieved 8 January 2023, from https://standarpangan.pom.go.id/cekbtp/web/relasi-baru/index?sort=-bm&page=1830

Nitrogen – A Packaging Gas and Beyond. (2023). Retrieved 8 January 2023, from https://www.cfs.gov.hk/english/multimedia/multimedia_pub/multimedia_pub_fsf_177_02.html

Ishee, C. (2008). Hot weather concreting. Developments in the Formulation and Reinforcement Of Concrete, 114-135. https://doi.org/10.1533/9781845694685.114

Versi Terbaru

25/01/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

5 Jenis Kacang Sehat untuk Camilan Sehari-hari

Cara Membaca Informasi Nilai Gizi pada Kemasan Makanan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 25/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan