Bukan hanya manusia, hewan juga bisa terkena kutu, termasuk anjing. Baik anjing liar maupun anjing peliharaan, keduanya bisa memiliki kutu jika terpapar sumber kutu atau tertular dari hewan lain. Untuk itu, ketahui bahaya dan jenis kutu pada tubuh anjing serta cara mengatasinya di bawah ini.
Bahaya kutu pada anjing
Kutu anjing, juga dikenal sebagai kutu atau flea, dapat membawa berbagai bahaya bagi anjing dan manusia.
Berikut adalah beberapa bahaya utama yang terkait dengan flea pada anjing.
1. Iritasi kulit dan gatal-gatal
Flea pada anjing menggigit kulit anjing untuk mengisap darah, yang kemudian dapat menyebabkan iritasi kulit dan rasa gatal yang hebat.
Hal ini juga sering kali membuat anjing menggaruk tubuhnya secara berlebihan, sehingga bisa menyebabkan luka dan infeksi sekunder.
2. Alergi dan dermatitis
Beberapa anjing mengalami alergi terhadap gigitan flea, yang dikenal sebagai flea allergy dermatitis (FAD).
Melansir dari American Kennel Club, reaksi alergi ini bisa sangat parah dan menyebabkan ruam kulit, kerontokan bulu, dan infeksi kulit.
3. Anemia
Perkembangbiakan flea yang parah dapat menyebabkan anemia pada anjing, terutama pada anak anjing atau anjing kecil.
Flea bisa mengisap darah anjing. Jika jumlahnya banyak, ini bisa menyebabkan kekurangan darah yang serius.
4. Cacing pita
Flea dapat menjadi penyebab penularan cacing pita pada anjing, khususnya jenis Dipylidium caninum.
Anjing dapat terinfeksi cacing pita jika mereka menelan flea yang terinfeksi saat menjilati atau menggigit dirinya sendiri.
5. Infeksi bakteri
Bukan cuma cacing, flea dapat membawa berbagai jenis bakteri, termasuk Bartonella henselae.
Paparan ini dapat menyebabkan bartonellosis, juga dikenal sebagai penyakit cakaran kucing, pada anjing dan manusia.
6. Penyakit menular
Selain bartonellosis, flea juga dapat menularkan penyakit lain seperti murine typhus dan beberapa jenis penyakit rickettsia.
7. Bahaya pada manusia
Flea pada anjing juga dapat menggigit manusia, sehingga menyebabkan rasa gatal dan iritasi kulit.
Bahkan, penyakit yang dibawa oleh flea anjing juga bisa menular ke manusia.
Jenis-jenis kutu anjing
Ada beberapa jenis flea yang biasa ditemukan pada anjing. Masing-masing jenisnya memiliki ciri-ciri serta bahaya tersendiri.
Bagi Anda yang memelihara anjing, penting untuk mengetahui jenis-jenis ini. Berikut adalah beberapa jenis kutu yang umum ditemukan pada anjing.
1. Kutu anjing (Ctenocephalides canis)
Kutu anjing berukuran kecil, berwarna cokelat, dan memiliki tubuh yang pipih.
Jenis flea ini dapat menyebabkan gatal-gatal, iritasi kulit, anemia, dan menularkan cacing pita serta penyakit lainnya.
2. Kutu kucing (Ctenocephalides felis)
Flea jenis ini sebenarnya lebih sering ditemukan pada kucing. Namun, kutu kucing juga bisa menggigit anjing.
Pada anjing, kutu kucing bisa menyebabkan gatal-gatal, iritasi kulit, anemia, dan menularkan cacing pita serta penyakit lainnya.
3. Kutu cokelat anjing (Rhipicephalus sanguineus)
Seperti namanya, jenis kutu ini berwarna cokelat dan memiliki tubuh yang lebih panjang dibandingkan dengan flea lain. Jenis flea ini dikenal juga sebagai kutu kebun.
Kutu cokelat anjing bisa menularkan penyakit, seperti ehrlichiosis dan babesiosis, yang dapat menyebabkan demam, anemia, dan kerusakan organ pada anjing.
4. Kutu hitam anjing (Ixodes scapularis)
Meski namanya kutu hitam, flea jenis ini bisa berwarna hitam atau cokelat tua. Jenis kutu ini biasanya lebih besar daripada flea lainnya dan dapat membesar setelah mengisap darah.
Pada anjing, flea ini bisa menularkan penyakit Lyme, yang dapat menyebabkan masalah sendi, demam, dan kelelahan pada anjing dan manusia.
5. Kutu rambut anjing (Trichodectes canis)
Flea rambut pada anjing lebih kecil dan berbulu dibandingkan dengan flea lainnya. Jenis ini biasanya ditemukan di sekitar kepala, leher, dan ekor anjing.
Jenis flea ini dapat menyebabkan gatal-gatal, iritasi kulit, dan menularkan cacing pita.
6. Kutu Cheyletiella (Cheyletiella spp.)
Kutu Cheyletiella juga dikenal sebagai “walking dandruff” karena sering terlihat seperti serpihan ketombe yang bergerak.
Jenis flea ini bisa menyebabkan dermatitis, gatal-gatal, dan iritasi kulit. Jenis ini juga bisa menular ke manusia.
Cara menghilangkan kutu anjing
Menghilangkan kutu anjing mungkin memerlukan beberapa cara. Ini mencakup perawatan pada anjing dan pembersihan lingkungan tempat anjing tinggal.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat diambil untuk menghilangkan kutu anjing.
1. Penggunaan produk antikutu
Produk antikutu untuk anjing di antaranya meliputi berikut ini.
- Obat tetes topikal. Obat kutu ini diaplikasikan langsung ke kulit anjing, biasanya di sepanjang punggung atau tengkuk. Produk ini bisa efektif selama beberapa minggu.
- Sampo antikutu. Sampo khusus ini bisa digunakan saat memandikan anjing untuk membunuh flea yang ada. Pastikan mengikuti petunjuk penggunaan dengan tepat.
- Kalung antikutu. Jenis kalung ini mengandung bahan kimia yang membunuh dan mengusir flea. Kalung ini bisa efektif selama beberapa bulan.
- Obat oral. Terdapat pil yang bisa diberikan pada anjing yang bekerja dari dalam untuk membunuh flea. Obat ini biasanya diresepkan oleh dokter hewan.
2. Sisir kutu
Selain menggunakan produk antikutu di atas, Anda juga bisa memakai sisir kutu khusus untuk menghilangkan flea dari bulu anjing.
Sisir khusus ini memiliki gigi yang rapat sehingga bisa menangkap flea dan telurnya.
3. Membersihkan lingkungan
Selain melakukan perawatan langsung, penting juga untuk menjaga kebersihan lingkungan anjing untuk menghilangkan sekaligus mencegah flea pada tubuh anjing.
Berikut langkah-langkah untuk memastikan kebersihan lingkungan di sekitar anjing.
- Cuci tempat tidur dan peralatan anjing. Cuci tempat tidur anjing, selimut, dan mainan dengan air panas untuk membunuh flea dan telurnya.
- Vakum rumah secara menyeluruh. Vakum karpet, sofa, dan area lain yang sering dikunjungi anjing. Buang kantong vakum atau kosongkan wadah vakum di luar rumah setelah selesai.
- Gunakan semprotan antikutu. Gunakan semprotan antikutu yang aman untuk lingkungan rumah guna membunuh flea di karpet, perabotan, dan area lain di rumah. Pastikan produk yang digunakan aman untuk hewan peliharaan.
- Jaga kebersihan halaman. Jika anjing sering berada di luar, pertimbangkan untuk merawat halaman dengan produk antikutu yang aman untuk lingkungan dan hewan peliharaan.
4. Pencegahan jangka panjang
Sebagai pencegahan jangka panjang, sebaiknya tetap gunakan produk pencegahan seperti obat tetes topikal atau obat oral sesuai petunjuk dokter hewan untuk mencegah penularan flea di masa depan.
Bila perlu, periksakan juga anjing secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda flea, terutama setelah bermain di luar ruangan atau tempat yang berpotensi terdapat flea.
Berkonsultasilah kepada dokter hewan untuk mendapatkan saran terbaik tentang produk pencegahan dan perawatan flea yang sesuai dengan kondisi anjing Anda.
Mengatasi perkembangbiakan flea pada anjing membutuhkan kesabaran dan konsistensi.
Namun, dengan cara dan langkah yang tepat, Anda bisa menjaga anjing Anda bebas dari flea dan mencegah masalah kesehatan yang berkaitan dengan flea.
Kesimpulan
- Kutu anjing adalah parasit kecil yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi anjing dan manusia.
- Mengatasi dan mencegah perkembangbiakan flea anjing membutuhkan cara dan langkah yang tepat, termasuk perawatan langsung pada anjing dan membersihkan lingkungan secara rutin.
- Pencegahan jangka panjang merupakan kunci untuk menjaga kesehatan anjing dan mencegah masalah yang disebabkan oleh flea.
- Dengan tindakan yang tepat dan konsisten, perkembangbiakan flea dapat diatasi dan dicegah dengan efektif.
[embed-health-tool-bmi]