Terkadang kucing peliharaan bisa terlihat tenang dan menggemaskan, tetapi di lain waktu dapat berubah menjadi sangat aktif dan bertingkah aneh tiba-tiba. Perubahan perilaku kucing menjadi gila ini sering kali membingungkan pemiliknya. Lantas, apa penyebab kondisi ini?
Ciri-ciri kucing yang bertingkah gila
Kucing dikenal sebagai hewan peliharaan yang tenang dan cenderung cuek kepada pemiliknya. Ini karena sekitar 12–18 jam waktunya dalam sehari hanya dihabiskan untuk tidur.
Namun, lain hal saat anabul berada dalam mode terjaga, utamanya pagi dan sore hari. Mereka mungkin menjadi sangat aktif dan selalu ingin bermain dengan Anda.
Ada kalanya mereka tiba-tiba bertingkah aneh atau gila. Kondisi ini bisa menjadi tanda gangguan kesehatan pada kucing, baik secara fisik atau psikologis.
Perilaku kucing yang aneh dapat Anda kenali lewat beberapa tanda berikut ini.
- Tiba-tiba berlari, memanjat, atau melompat tanpa arah yang jelas.
- Mengeong terus-menerus dan dengan suara keras untuk menarik perhatian.
- Menyerang pemilik atau hewan lain di sekitarnya saat merasa terlalu bersemangat.
- Mengejar bayangan atau ekornya sendiri dengan intensitas tinggi.
- Menghancurkan benda atau mencakar perabotan rumah secara berlebihan.
- Menjelajah ke tempat yang tidak biasa, seperti memanjat rak yang tinggi.
- Tampak ketakutan sehingga cenderung bersikap agresif atau malah bersembunyi.
Penyebab kucing bertingkah aneh dan gila

Perubahan perilaku anabul yang drastis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebabnya.
1. Kurang stimulasi
Kucing yang kekurangan stimulasi fisik dan mental umumnya menunjukkan perilaku tidak biasa.
Kondisi ini kerap terjadi pada kucing rumahan yang jarang diajak bermain atau dibiarkan sendiri dalam waktu lama. Mereka bisa berlari kencang atau melompat tanpa arah secara tiba-tiba.
Rasa bosan ini bisa memicu perilaku hiperaktif pada kucing. Bentuk perilaku yang kerap disebut zoomies ini merupakan bentuk pelepasan energi pada hewan yang kurang stimulasi.
Kondisi yang dalam dunia medis dikenal sebagai frenetic random activity period (FRAP) ini tidak berbahaya dan bisa dikurangi dengan memberi stimulasi harian yang cukup.
2. Trauma
Adanya trauma pada anabul, misalnya akibat mendengar suara keras seperti petir dan kembang api, pindah rumah, hingga kehilangan anggota keluarga bisa memicu perilaku yang tidak biasa.
Mereka mungkin akan tampak ketakutan dan segera bersembunyi. Di sisi lain, trauma mungkin menyebabkan kucing marah tanpa sebab yang jelas.
Reaksi ini merupakan bentuk dari kecemasan dan stres berat yang dialami oleh anabul sebagai respons terhadap lingkungan sekitar yang dianggap mengancam.
3. Feline hyperesthesia syndrome
Feline hyperesthesia syndrome (FHS) adalah gangguan langka yang membuat kucing menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan, terutama pada area punggung bawah.
Dilansir dari PetMD, anabul Anda mungkin menunjukkan gejala yang dianggap aneh atau gila secara tiba-tiba. Gejala tersebut biasanya berlangsung selama 20–30 detik.
Hingga saat ini, para ahli belum memahami penyebab pasti dari feline hyperesthesia syndrome.
Namun, FHS diyakini berkaitan dengan gangguan sistem saraf pusat, penyakit kulit, serta stres pada kucing yang berlangsung dalam waktu lama.
4. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme pada kucing terjadi saat kelenjar tiroid memproduksi hormon secara berlebihan. Ini membuat metabolisme mereka meningkat drastis.
Hipertiroidisme pada kucing dapat ditandai dengan hiperaktivitas, gelisah, mudah marah, dan terus merasa lapar.
Meski lebih sering makan, berat badan anabul akan cenderung turun. Masalah ini umumnya dialami oleh anabul yang berusia di atas 8 tahun.
5. Paparan bahan kimia tertentu
Paparan bahan kimia berbahaya, misalnya insektisida, deterjen, atau pembersih lantai, berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pada kucing.
Bahkan, beberapa tanaman hias bisa menjadi racun untuk hewan peliharaan di rumah.
Selain menimbulkan perilaku gila atau aneh pada kucing, paparan racun tersebut juga berisiko menyebabkan muntah, diare, kesulitan bernapas, hingga kejang.
6. Serangan kutu yang parah
Infestasi kutu yang parah dapat membuat hewan peliharaan Anda merasa sangat tidak nyaman. Alhasil, mereka mungkin menunjukkan perilaku yang tidak wajar.
Mereka mungkin terus-menerus menggaruk tubuhnya, menggigit hingga kulit luka, atau melompat tanpa arah seolah-olah sedang diserang oleh sesuatu.
Perilaku ini dapat terlihat seperti kucing gila karena rasa gatal yang ekstrem akibat gigitan kutu.
Penanganan dengan obat kutu kucing yang tepat serta menjaga kebersihan lingkungan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
7. Masa birahi
Birahi menandakan bahwa peliharaan Anda sedaang berada dalam periode estrus atau masa kawin. Pada umumnya, kucing betina akan memasuki masa subur setelah berusia empat bulan.
Ketika memasuki masa birahi, mereka akan menunjukkan perilaku yang tidak biasa untuk menarik perhatian lawan jenis.
Mereka akan mengeong keras terus-menerus, merasa gelisah, berguling-guling di lantai, sering menggosokkan tubuh ke permukaan tertentu, hingga berusaha kabur dari rumah.
Cara menghentikan perilaku gila pada kucing

Untuk mengatasi perilaku anabul yang tampak gila atau aneh, Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut ini.
- Luangkan waktu setidaknya 10–15 menit setiap hari untuk bermain dengan kucing.
- Sediakan mainan interaktif dan tiang cakaran (cat scratching post) agar mereka tetap terstimulasi dengan baik.
- Pastikan lingkungan rumah aman dengan cara meletakkan bahan kimia di lokasi yang tidak terjangkau oleh kucing peliharaan.
- Gunakan pheromone untuk membantu menenangkan anabul yang stres atau cemas.
- Jangan menghukum anabul yang bertingkah aneh atau gila karena malah berpotensi memperparah stres.
- Lakukan sterilisasi kucing bila perilaku tersebut terkait dengan masa birahi.
Kucing yang bertingkah gila biasanya menandakan bahwa mereka memerlukan perhatian lebih.
Jika perilaku yang tidak biasa ini tetap berlanjut setelah Anda melakukan beberapa cara di atas, konsultasi dengan dokter hewan untuk memperoleh diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Kucing yang tiba-tiba bertingkah gila bisa menjadi tanda stres, kebosanan, trauma, dan masalah kesehatan, seperti feline hyperesthesia syndrome (FHS) dan hipertiroidisme.
- Ciri-ciri perilaku aneh tersebut antara lain berlari kencang tanpa arah, mengeong keras, hingga agresif terhadap pemilik dan hewan peliharaan lain.
- Memberi stimulasi yang cukup dengan meluangkan waktu untuk bermain selama 10–15 menit setiap hari dapat membantu mengurangi perilaku buruk ini.
- Apabila gejala terus menetap, sebaiknya periksakan hewan peliharaan Anda ke dokter hewan.
[embed-health-tool-bmi]