backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kucing Anda Demam? Ketahui 7 Penyebab dan Perawatannya

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen · Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 04/03/2024

Kucing Anda Demam? Ketahui 7 Penyebab dan Perawatannya

Sama seperti halnya manusia, kucing juga bisa mengalami demam. Demam pada kucing bisa terjadi karena infeksi atau stres. Cari tahu ciri, penyebab, dan hal yang perlu Anda lakukan ketika kucing demam dalam ulasan berikut ini. 

Ciri-ciri kucing demam

Salah satu ciri utama demam pada kucing adalah perubahan pada suhu tubuh. Normalnya, suhu tubuh kucing berkisar antara 37,8 – 39 °C, tetapi jika lebih dari itu, artinya kucing peliharaan Anda mengalami demam. 

Karena suhu tubuh kucing lebih tinggi dari manusia, tidak cukup akurat untuk mengetahui kucing mengalami demam melalui sentuhan saja, sehingga lebih baik gunakan termometer untuk mengukur suhu tubuhnya. 

Selain diketahui dari suhu tubuhnya, demam pada kucing biasanya diikuti gejala lainnya, seperti berikut ini.

  • Lesu.
  • Lebih sering tidur dari biasanya. 
  • Suka bersembunyi.
  • Menghindar dari aktivitas yang biasanya mereka sukai.
  • Nafsu makan menurun

Gejala lainnya seperti muntah atau diare mungkin saja terjadi, tergantung pada penyebabnya. 

Oleh sebab itu, jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai gejala yang dialami anabul, jangan ragu untuk menghubungi dokter hewan. 

Penyebab kucing demam

abses pada kucing

Berikut ini beberapa penyebab kenapa badan kucing panas.

1. Infeksi bakteri

Salah satu penyebab demam pada kucing adalah akibat infeksi bakteri. Bakteri dapat masuk ke tubuh kucing melalui air, makanan, atau kotoran yang telah terkontaminasi.  

Saat bakteri masuk, tubuh kucing kemudian bereaksi dengan meningkatkan suhu tubuh. Ada beberapa jenis bakteri yang dapat menyerang kucing, seperti bakteri Salmonella, Streptococcus, dan Campylobacter

Contoh penyakit pada kucing yang terjadi akibat infeksi bakteri adalah abses, yakni kantong nanah yang terbentuk akibat infeksi bakteri pada luka terbuka seperti luka karena cakaran atau gigitan kucing bekas berkelahi.

2. Infeksi virus 

Demam juga bisa menjadi pertanda terkena infeksi virus.

Virus dapat menular melalui kontak langsung atau kontak tidak langsung dengan kucing yang terinfeksi, seperti melalui tempat tidur, wadah makanan, atau kotoran.

Penyakit pada kucing yang disebabkan oleh infeksi virus dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda, tergantung bagian tubuh yang terinfeksi dan reaksi sistem kekebalan. 

Berikut ini beberapa penyakit pada kucing yang disebabkan oleh infeksi virus.

  • Feline infectious peritonitis (FIP): disebabkan oleh virus corona atau feline coronavirus (FCoV).
  • Feline leukemia virus (FeLV): menyerang sistem kekebalan tubuh kucing.
  • Panlekopenia: disebabkan oleh infeksi feline parvovirus yang menyerang sel darah.

3. Infeksi parasit. 

Selain akibat infeksi bakteri dan virus, kucing demam bisa menjadi gejala dari infeksi parasit, contohnya toksoplasma.

Toksoplasma adalah penyakit pada kucing yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii

Kucing dapat terinfeksi oleh parasit ini karena memakan hewan pengerat seperti burung atau tikus yang telah terinfeksi oleh parasit.

Selain mengalami demam, gejala lainnya yang bisa muncul adalah kucing tidak mau makan, lemas, hingga kesulitan untuk bernapas. 

Cara mengukur suhu tubuh kucing


  • Gunakan termometer rectal (lewat anus) lebih efektif untuk mengukur suhu kucing dibandingkan termometer aural (lewat telinga).
  • Lumasi termometer dengan petroleum jelly.
  • Masukkan perlahan ke anus kucing.
  • Biarkan selama satu menit sebelum membaca suhunya. 

4. Kanker

Mengutip Schwarzman Animal Medical Center, kucing yang mengalami demam tanpa penyebab yang jelas bisa berkaitan dengan kanker yang tidak terdeteksi.

Kanker adalah penyakit di mana sel-sel abnormal tumbuh kucing berkembang dan merusak jaringan di sekitarnya, ataupun bagian tubuh lainnya. 

Area tubuh anabul yang paling umum terkena kanker meliputi bagian kulit, mulut, lambung, usus, sel darah putih, dan kelenjar susu. 

5. Gangguan pada sistem imun tubuh

Gangguan pada sistem imun tubuh juga dapat menyebabkan kucing mengalami demam. Salah satu contoh penyakit sistem imun tubuh yang menyerang kucing adalah Systemic Lupus Erythematosus (SLE).

Jika mengalami gangguan, sistem kekebalan kucing bisa menyerang sel-sel sehat dan mengganggu fungsinya.

Kondisi ini menimbulkan gejala berupa demam yang tidak kunjung sembuh setelah menerima antibiotik, sendi dan otot yang nyeri, hingga kaki pincang

6.  Keracunan

Demam tinggi yang datang tiba-tiba juga bisa menandakan keracunan. Selain demam, kondisi ini biasanya diikuti gejala seperti muntah, diare, rasa haus yang berlebihan, tremor, hingga kejang.

Kucing dapat keracunan karena mengonsumsi atau menghirup bahan beracun, seperti produk pembersih rumah tangga, insektisida, atau cat.

Selain itu, beberapa jenis makanan yang dilarang untuk kucing seperti cokelat, bawang putih, bawang merah, dan anggur dapat menyebabkan keracunan.

7. Efek samping vaksin

Badan kucing yang mendadak panas juga dapat menjadi efek samping vaksin kucing. Efek samping ini cukup umum terjadi dan biasanya akan mereda setelah beberapa hari. 

Selain demam, efek samping yang umumnya muncul setelah vaksinasi adalah kucing lemas, makan lebih sedikit, sering tidur, serta bengkak pada area yang diberikan vaksin. 

Cara mengatasi kucing demam

obat pilek kucing

Untuk mengatasi demam pada kucing, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab yang mendasarinya.

Oleh sebab itu, sebaiknya segera kunjungi dokter hewan jika anabul mengalami demam.

Dokter biasanya akan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebabnya. Jika demam terjadi karena infeksi bakteri, dokter hewan akan meresepkan obat antibiotik untuk membantu mengurangi demam.

Anda juga bisa melakukan perawatan rumahan dengan memastikan asupan nutrisi kucing dan cairannya cukup, serta selalu pantau suhu tubuh kucing.

Pada beberapa kasus, demam dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika suhu tubuh anabul meningkat dan ia mengalami muntah, diare, bahkan sampai kesulitan bernapas, segera periksakan kepada dokter hewan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 04/03/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan