Sama seperti halnya manusia, kucing juga bisa mengalami demam. Demam pada kucing bisa terjadi karena infeksi atau stres. Cari tahu ciri, penyebab, dan hal yang perlu Anda lakukan ketika kucing demam dalam ulasan berikut ini.
Ciri-ciri kucing demam
Salah satu ciri utama demam pada kucing adalah perubahan pada suhu tubuh. Normalnya, suhu tubuh kucing berkisar antara 37,8 – 39 °C, tetapi jika lebih dari itu, artinya kucing peliharaan Anda mengalami demam.
Karena suhu tubuh kucing lebih tinggi dari manusia, tidak cukup akurat untuk mengetahui kucing mengalami demam melalui sentuhan saja, sehingga lebih baik gunakan termometer untuk mengukur suhu tubuhnya.
Selain diketahui dari suhu tubuhnya, demam pada kucing biasanya diikuti gejala lainnya, seperti berikut ini.
- Lesu.
- Lebih sering tidur dari biasanya.
- Suka bersembunyi.
- Menghindar dari aktivitas yang biasanya mereka sukai.
- Nafsu makan menurun
Gejala lainnya seperti muntah atau diare mungkin saja terjadi, tergantung pada penyebabnya.
Oleh sebab itu, jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai gejala yang dialami anabul, jangan ragu untuk menghubungi dokter hewan.
Penyebab kucing demam
Berikut ini beberapa penyebab kenapa badan kucing panas.
1. Infeksi bakteri
Salah satu penyebab demam pada kucing adalah akibat infeksi bakteri. Bakteri dapat masuk ke tubuh kucing melalui air, makanan, atau kotoran yang telah terkontaminasi.
Saat bakteri masuk, tubuh kucing kemudian bereaksi dengan meningkatkan suhu tubuh. Ada beberapa jenis bakteri yang dapat menyerang kucing, seperti bakteri Salmonella, Streptococcus, dan Campylobacter.
Contoh penyakit pada kucing yang terjadi akibat infeksi bakteri adalah abses, yakni kantong nanah yang terbentuk akibat infeksi bakteri pada luka terbuka seperti luka karena cakaran atau gigitan kucing bekas berkelahi.
2. Infeksi virus
Demam juga bisa menjadi pertanda terkena infeksi virus.
Virus dapat menular melalui kontak langsung atau kontak tidak langsung dengan kucing yang terinfeksi, seperti melalui tempat tidur, wadah makanan, atau kotoran.
Penyakit pada kucing yang disebabkan oleh infeksi virus dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda, tergantung bagian tubuh yang terinfeksi dan reaksi sistem kekebalan.
Berikut ini beberapa penyakit pada kucing yang disebabkan oleh infeksi virus.
- Feline infectious peritonitis (FIP): disebabkan oleh virus corona atau feline coronavirus (FCoV).
- Feline leukemia virus (FeLV): menyerang sistem kekebalan tubuh kucing.
- Panlekopenia: disebabkan oleh infeksi feline parvovirus yang menyerang sel darah.
3. Infeksi parasit.
Selain akibat infeksi bakteri dan virus, kucing demam bisa menjadi gejala dari infeksi parasit, contohnya toksoplasma.
Toksoplasma adalah penyakit pada kucing yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii.
Kucing dapat terinfeksi oleh parasit ini karena memakan hewan pengerat seperti burung atau tikus yang telah terinfeksi oleh parasit.
Selain mengalami demam, gejala lainnya yang bisa muncul adalah kucing tidak mau makan, lemas, hingga kesulitan untuk bernapas.
Cara mengukur suhu tubuh kucing
- Gunakan termometer rectal (lewat anus) lebih efektif untuk mengukur suhu kucing dibandingkan termometer aural (lewat telinga).
- Lumasi termometer dengan petroleum jelly.
- Masukkan perlahan ke anus kucing.
- Biarkan selama satu menit sebelum membaca suhunya.
4. Kanker
Mengutip Schwarzman Animal Medical Center, kucing yang mengalami demam tanpa penyebab yang jelas bisa berkaitan dengan kanker yang tidak terdeteksi.
Kanker adalah penyakit di mana sel-sel abnormal tumbuh kucing berkembang dan merusak jaringan di sekitarnya, ataupun bagian tubuh lainnya.
Area tubuh anabul yang paling umum terkena kanker meliputi bagian kulit, mulut, lambung, usus, sel darah putih, dan kelenjar susu.