Kecoak merupakan serangga yang umum ditemui di dapur, kamar mandi, atau selokan. Tak hanya bau dan rupanya yang menjijikan, kencing kecoak juga membawa bahaya bagi kesehatan. Simak ulasan seputar bahaya pipis kecoak dan langkah pengobatan yang tepat.
Berbagai bahaya terkena kencing kecoak
Kecoak dikenal sebagai serangga yang sering ditemukan di tempat-tempat kotor, seperti saluran air, tempat sampah, atau dapur yang tidak higienis.
Itu sebabnya, kecoak berbahaya bagi kesehatan. Namun, satu hal yang sering diabaikan orang adalah dampak dari cairan urine serangga ini.
Meski tidak selalu terlihat secara kasat mata, pipis kecoak yang penuh bakteri bisa mengontaminasi makanan, alat makan, dan permukaan benda di rumah.
Akibatnya, kencing kecoak bisa menimbulkan berbagai dampak berikut bagi kesehatan.
1. Infeksi saluran pencernaan
Kencing kecoak bisa menjadi sumber kontaminasi yang berbahaya bagi sistem pencernaan manusia.
Dalam cairan tubuhnya, termasuk urinenya, kecoak dapat membawa berbagai jenis bakteri patogen seperti Salmonella, Escherichia coli (E. coli), dan Shigella.
Infeksi Salmonella dan E. coli yang berasal dari urine kecoak bisa menimbulkan gejala seperti mual, muntah, kram perut, demam, dan feses berdarah.
Shigella, yang juga bisa terbawa melalui urine kecoak, dapat menyebabkan disentri basiler, yaitu diare berat disertai lendir atau darah.
Pada kasus yang parah, infeksi bakteri ini dapat menimbulkan dehidrasi hebat, gangguan elektrolit, dan membutuhkan perawatan medis segera.
2. Infeksi kulit
Infeksi kulit akibat kencing kecoak bisa terjadi karena cairan tubuh kecoak mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Shigella.
Jika urine kecoak mengenai kulit, terutama yang terluka atau lecet, bakteri tersebut dapat masuk dan menyebabkan infeksi.
Gejalanya bisa berupa kemerahan, gatal, bengkak, hingga bernanah. Orang dengan daya tahan tubuh lemah lebih rentan mengalami infeksi yang lebih serius.
Selain itu, infeksi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebar ke jaringan yang lebih dalam.
Dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi serius yang memerlukan penanganan medis.
3. Asma
Paparan kencing kecoak dapat menjadi salah satu pemicu kambuhnya asma, terutama pada orang yang memiliki alergi terhadap kecoak.
Salah satu penelitian dalam jurnal Journal of Arthropod-borne Diseases mengatakan bahwa bagian-bagian kecoak, mulai dari urine, air liur, kotoran, dan cairan tubuh kecoak mengandung zat alergen.
Zat-zat ini disebut alergen, dan bisa menyebabkan reaksi pada tubuh jika terhirup, bahkan menyebabkan asma.
Penelitian tersebut juga mengatakan kecoak dianggap sebagai penyebab kedua paling umum dari asma setelah debu.
Oleh karena itu, kecoak termasuk salah satu alergen lingkungan yang perlu diwaspadai oleh penderita asma.
4. Infeksi mata

Mata dikencingi kecoak bisa terjadi jika cairan tubuh kecoak menyentuh atau masuk ke mata, terutama saat tangan yang terkontaminasi menyentuh area mata.
Cairan ini dapat membawa bakteri seperti E. coli, Salmonella, atau Shigella yang bisa menyebabkan infeksi.
Gejala infeksi mata bisa meliputi mata merah, perih, gatal, bengkak, berair, hingga munculnya kotoran mata (belekan).
Dalam kasus yang lebih parah, infeksi bisa menyebabkan penglihatan kabur atau nyeri hebat. Kondisi ini lebih berisiko pada anak-anak atau orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Infeksi yang tidak segera ditangani bisa menyebar dan menimbulkan komplikasi pada jaringan mata.
5. Rhinitis alergi
Ketika urine kecoak mengering dan bercampur dengan debu di udara, partikel alergen ini bisa terhirup oleh hidung.
Pada orang yang sensitif, sistem imun akan bereaksi berlebihan terhadap alergen tersebut.
Kondisi ini bisa memunculkan gejala rhinitis alergi, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat atau meler, mata gatal dan berair, serta tenggorokan terasa gatal.
Rhinitis alergi akibat kecoak lebih sering terjadi pada orang yang tinggal di lingkungan padat atau kurang bersih.
Jika terus-menerus terpapar kotoran kecoak, gejala bisa menjadi kronis dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ciri-ciri terkena kencing kecoak
Gejala akibat paparan urine kecoak bisa berbeda-beda, tergantung bagian tubuh yang terpapar dan seberapa sensitif seseorang terhadap kotoran serangga ini.
Berikut beberapa ciri yang bisa menandakan Anda terkena pipis kecoak.
- Iritasi kulit. Muncul ruam, kemerahan, gatal, bengkak, atau bahkan luka bernanah jika infeksi terjadi.
- Infeksi mata. Mata merah, perih, gatal, berair, atau belekan jika cairan kecoak masuk ke mata.
- Reaksi alergi. Bersin-bersin, hidung meler atau tersumbat, mata gatal dan berair, terutama pada penderita rhinitis alergi.
- Masalah pernapasan. Sesak napas atau gejala asma, terutama pada orang yang memiliki alergi terhadap kecoak.
- Gangguan pencernaan. Jika Anda mengonsumsi makanan yang dihinggapi kecoak, Anda berisiko mengalami mual, muntah, diare, atau sakit perut.
Cara mengatasi gejala akibat kencing kecoak

Berikut adalah cara mengatasi gejala terkena kencing kecoak yang bisa Anda lakukan.
1. Cuci area yang terkena
Jika kulit atau bagian tubuh lainnya terkena kencing kecoak, segera cuci dengan sabun antiseptik dan air mengalir.
Hal ini penting untuk menghilangkan kuman, bakteri, dan zat alergen yang mungkin menempel.
2. Hindari mengucek mata
Jangan menyentuh atau mengucek mata dengan tangan yang mungkin sudah terkontaminasi.
Jika mata terasa gatal atau perih, segera bilas dengan air bersih atau cairan pencuci mata steril. Mengucek mata dalam kondisi ini bisa memperparah iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.
3. Perhatikan tanda infeksi
Amati apakah muncul gejala seperti kemerahan, gatal, bengkak, atau luka bernanah pada kulit yang terpapar.
Jika ada, oleskan salep antiseptik untuk membantu menghambat pertumbuhan bakteri. Namun, jika gejala tidak membaik atau memburuk, segera cari pertolongan medis.
4. Konsumsi antihistamin
Jika muncul reaksi alergi ringan seperti bersin, gatal, atau mata berair, minumlah obat antihistamin sesuai dosis yang dianjurkan.
Obat ini membantu menekan reaksi alergi yang dipicu oleh zat dari kencing kecoak. Bila alergi tidak reda atau justru makin parah, sebaiknya konsultasi dengan dokter.
5. Jaga kebersihan rumah
Langkah pencegahan sangat penting untuk menghindari kejadian serupa. Bersihkan dapur, kamar mandi, dan area lembap secara rutin agar kecoak tidak berkembang biak.
Tutup celah-celah masuk dan buang sampah secara teratur untuk memutus sumber makanan dan sarang kecoak.
Jika gejala yang muncul terasa berat, seperti demam, sesak napas, mata berair, atau kulit meradang parah, jangan tunda untuk memeriksakan diri.
Dokter bisa memberikan obat yang lebih tepat, seperti antibiotik atau salep gatal khusus. Penanganan dini mencegah infeksi menyebar dan mempercepat penyembuhan.
Kesimpulan
- Urine kecoak mengandung bakteri dan alergen yang dapat mencemari makanan, alat makan, dan udara di rumah. Paparan kencing kecoak bisa menimbulkan infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit, infeksi mata, asma, hingga rhinitis alergi.
- Gejalanya meliputi mual, muntah, ruam kulit, mata merah, bersin-bersin, dan sesak napas.
- Jika terkena pipis kecoak, segera cuci area yang terpapar, hindari menyentuh mata, dan perhatikan gejala yang muncul. Jaga kebersihan rumah dan konsultasikan dengan dokter jika kondisi memburuk.
[embed-health-tool-bmi]