Untuk menjalankan berbagai fungsi dan beraktivitas normal, tubuh manusia dibantu oleh kelenjar (gland). Yuk, pelajari serba-serbi mengenai fungsi, jenis, dan gangguan yang dapat menyerang kelenjar manusia dalam ulasan berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Untuk menjalankan berbagai fungsi dan beraktivitas normal, tubuh manusia dibantu oleh kelenjar (gland). Yuk, pelajari serba-serbi mengenai fungsi, jenis, dan gangguan yang dapat menyerang kelenjar manusia dalam ulasan berikut ini.
Kelenjar atau glandula adalah jaringan menyerupai kantong yang terbuat dari sel-sel sekretori. Pada umumnya, organ ini terletak hampir pada hampir seluruh bagian tubuh manusia.
Fungsi jaringan ini ialah menghasilkan zat-zat tertentu yang mengatur berbagai fungsi fisiologis untuk mendukung kehidupan dan aktivitas tubuh.
Zat tersebut dapat berupa hormon dan enzim maupun senyawa lainnya yang masing-masing memiliki fungsi penting.
Ada berbagai kelenjar yang bertugas sesuai dengan lokasi, tipe zat yang disekresikan (dikeluarkan), serta sistem organ tubuh yang dikendalikannya.
Jika terjadi gangguan pada kelenjar, penyakit yang berkaitan dengan kekurangan enzim dan hormon dapat terjadi.
Secara garis besar, terdapat dua tipe kelenjar pada tubuh manusia, yaitu eksokrin (duct glands) dan endokrin (ductless glands).
Tubuh manusia setidaknya memiliki kurang lebih 14 glandula utama, yang lima di antaranya merupakan eksokrin dan sembilan sisanya tergolong endokrin.
Berikut perbedaan antara keduanya, mulai dari jenis dan fungsinya yang perlu Anda ketahui.
Kelenjar eksokrin (duct glands) memiliki saluran untuk mengalirkan zat sekresinya ke seluruh bagian tubuh.
Kebanyakan kelenjar eksokrin mengeluarkan enzim, tetapi ada juga memproduksi cairan non-enzim.
Berikut merupakan beberapa contohnya.
Kelenjar endokrin (ductless glands) merupakan jaringan penghasil hormon yang tidak memiliki saluran pengalir. Hormon yang dihasilkannya ini akan disalurkan melalui aliran darah.
Karena menumpang pada aliran darah, hormon tersebut bisa mencapai bagian tubuh yang jauh dari lokasi produksinya.
Adapun, sistem endokrin pada tubuh manusia terdiri dari beberapa komponen berikut.
Sama halnya seperti organ-organ lain di dalam tubuh, jaringan ini juga bisa mengalami gangguan.
Gangguan pada sistem eksokrin dan endokrin tubuh manusia bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda, tergantung pada jenis kelenjar yang terdampak.
Berikut ini merupakan berbagai jenis kondisi atau penyakit yang dapat memengaruhi keduanya.
Terdapat dua jenis gangguan tiroid yang umum terjadi, yakni hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
Hipertiroidisme terjadi saat tiroid terlalu aktif dan menghasilkan banyak hormon, sedangkan hipotiroidisme terjadi saat tiroid kurang aktif dan tidak menghasilkan cukup hormon.
Gangguan tiroid memengaruhi fungsi organ-organ tubuh. Akibatnya, mungkin timbul beberapa gejala, seperti mudah lelah, detak jantung tak beraturan, hingga perubahan berat badan.
Pankreas yang sehat akan melepaskan insulin saat kadar gula darah tubuh terlalu tinggi.
Namun, pada pengidap diabetes, pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau insulin justru tidak bekerja dengan semestinya.
Meningkatnya kadar gula darah akibat diabetes bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti kerusakan saraf, penyakit jantung, dan stroke.
Pankreatitis merujuk pada peradangan yang terjadi pada pankreas. Peradangan bisa terjadi bila saluran pankreas tersumbat oleh batu empedu atau tumor.
Gangguan ini terbagi ke dalam dua tahapan, yakni pankreatitis akut (terjadi dalam waktu cepat) dan kronis (berlangsung lama, bahkan menahun).
Peradangan pankreas dapat menyebabkan komplikasi berbahaya bila tidak segera diobati, seperti infeksi, diabetes, hingga kanker pankreas.
Sindrom Sjogren merupakan gangguan autoimun yang memengaruhi jaringan ludah dan lakrimal.
Gangguan ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan eksokrin pada wajah yang mengeluarkan cairan, misalnya ludah atau air mata.
Akibatnya, orang yang mengidap penyakit ini sering mengalami mulut dan mata kering. Perempuan yang berusia lebih dari 40 tahun lebih berisiko terkena sindrom ini.
Sindrom Cushing merupakan penyakit yang disebabkan oleh peningkatan hormon kortisol yang dihasilkan jaringan adrenal. Kondisi ini juga disebut sebagai hiperkortisolisme.
Pada umumnya, gangguan pada sistem endokrin ini disebabkan oleh pertumbuhan tumor pada kelenjar pituitari maupun adrenal.
Jika tidak ditangani, sindrom Cushing bisa menyebabkan kadar gula darah tidak seimbang, penurunan kekebalan tubuh, hingga gangguan pada sistem saraf pusat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar