Untuk mengusahakan tubuh ramping, berbagai cara pun ditempuh, salah satunya dengan meraih manfaat korset. Akhir-akhir ini memang kemunculan korset sedang marak. Lantas, seperti apa manfaat korset bagi kesehatan? Adakah efek samping pemakaian korset terhadap kesehatan? Langsung saja, simak informasi berikut ini untuk mencari tahu jawabannya.
Apa itu korset?
Korset atau waist trainer adalah salah satu jenis pakaian dalam wanita yang terbuat dari kain tebal dan boning logam keras.
Sebagian besar wanita kerap menggunakan korset ketika mereka tengah memakai kebaya atau pakaian ketat lainnya.
Kendati begitu, Anda perlu mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter terkait keamanan dan manfaat korset bagi kesehatan.
Manfaat memakai korset
Sejak tahun 1900-an, para wanita di Eropa mulai gencar memakai korset demi menjaga bentuk tubuh seperti jam pasir. Tren ini juga merambah ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Para wanita di pulau Jawa pun mulai memakai korset yang lebih dikenal dengan istilah stagen.
Adapun beberapa manfaat korset yang perlu Anda ketahui, di antaranya sebagai berikut.
1. Mengecilkan pinggang
Saat Anda memakai korset, maka secara tak langsung pinggang pun akan mengikuti bentuk korset yang indah. Dengan begitu, perut akan ketarik sehingga pinggang Anda menampilkan ilusi ramping.
Oleh karena itu, manfaat korset cukup dibutuhkan untuk membantu menunjang penampilan, terlebih lagi ketika harus memakai pakaian yang ketat.
2. Menghilangkan lemak
Beberapa orang ada juga yang mengambil manfaat korset atau waist trainer sambil berolahraga untuk menghilangkan lemak yang menumpuk di perut.
Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang berhasil membuktikan manfaat pakai korset saat berolahraga untuk membakar lemak.
Bahkan, menurut para ahli, pakai korset tak akan bisa menghilangkan lemak tubuh. Saat pakai korset lemak hanya berpindah, bukan terbakar atau lenyap begitu saja.
3. Mencegah potensi cedera punggung
Korset digunakan sebagai penopang pinggang untuk mencegah potensi cedera punggung dan memberikan dukungan selama beraktivitas.
Misalnya, saat Anda mengangkat beban berat, berdiri, atau duduk berjam-jam di depan komputer.
4. Mengurangi kram saat menstruasi
Pada sebagian wanita, korset dapat membantu dalam mengurangi rasa kram saat menstruasi.
Saat menggunakan korset, Anda mungkin merasakan adanya tekanan lebih pada perut sehingga mampu mengurangi kontraksi uterus yang menyakitkan.
5. Memberi kontrol terhadap nafsu makan
Korset memiliki sifat mengikat dan memberi penekanan pada pinggang sehingga tidak memungkinkan perut untuk membesar atau melebar.
Hal tersebut juga secara tidak langsung memaksa Anda untuk mengontrol nafsu makan dan mengurangi porsi makanan.
Efek samping memakai korset bagi kesehatan
Meskipun banyak yang bilang korset adalah salah satu cara instan merampingkan tubuh, Anda harus berhati-hati.
Pakai korset setiap hari ternyata bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.
Inilah yang mungkin terjadi kalau Anda terlalu sering memakai korset dalam jangka panjang.
1. Masalah pernapasan
Menurut dr. Christopher Ochner, pakar kesehatan dari Mount Sinai Hospital di Amerika Serikat, mengungkapkan efek samping memakai korset terlalu lama bisa membuat Anda sulit bernapas.
Lebih lanjut, dr. Christopher Ochner juga meningatkan bahwa beberapa wanita dilaporkan pingsan karena memakai korset terlalu ketat seharian sehingga saluran pernapasannya terhambat.
Ini disebabkan oleh kapasitas paru-paru yang menurun akibat terhimpit tekanan kuat dari korset.
2. Gangguan pencernaan
Selain masalah pernapasan, Anda yang sering memakai korset atau waist trainer juga rentan terhadap gangguan pencernaan.
Pasalnya, sama seperti paru-paru yang terhimpit, begitu juga dengan sistem pencernaan Anda. Usus dan lambung jadi harus bekerja lebih keras dalam menggerakkan dan mencerna makanan.
Mengutip American Board Cosmetic Surgary, menyebut bahwa tekanan ekstrem dari korset dapat menghambat pencernaan yang tepat.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan penyumbatan di saluran pencernaan Anda, memicu penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease), dan masalah lainnya.
3. Kerusakan bentuk tulang atau cedera
Peninggalan tulang-tulang wanita dari abad ke-18 yang dipelajari para ahli menunjukkan bahwa penggunaan korset ketat dalam jangka waktu yang lama menyebabkan kerusakan atau kelainan bentuk tulang.
Hal itu diperkuat dengan penelitian Von Sommerring tentang efek korset yang diterbitkan Uber die Wirkungen der Schnirbruste.
Ia menegaskan bahwa korset berisiko menimbulkan bahaya kesehatan dengan menekan tulang rusuk dan organ dalam lainnya.
Jika sudah lebih parah, kerusakan ini bisa saja mengakibatkan cedera tulang, misalnya retak atau menusuk organ dalam tubuh. Akan tetapi, hal ini belum pernah tercacat dalam sejarah medis.
4. Atrofi organ dalam
Atrofi adalah penyusutan atau pengecilan organ serta jaringan dalam tubuh manusia.
Dalam kasus ini, memakai korset setiap hari berisiko menyebabkan atrofi dinding perut dan atrofi otot perut bagian samping (oblique).
Akibatnya, bukannya terlihat sehat dan kencang, massa otot di perut pun justru melemah.
Jika Anda mengalami atrofi, Anda mungkin jadi tidak kuat berdiri kelamaan tanpa penopang atau sandaran apa pun, apalagi kalau Anda sedang tidak mengenakan korset.
5. Nyeri punggung bawah
Mengikat pinggang, perut, dan punggung bawah Anda dengan korset akan mengakibatkan peredaran darah tidak lancar.
Hal ini terutama terjadi pada punggung bawah yang bertugas untuk menunjang postur tubuh Anda. Karenanya, punggung jadi terasa nyeri, kaku, dan kebas.
Ketika melepas korset pun Anda cenderung membungkuk karena punggung bawah tidak kuat menopang beban tubuh Anda setelah seharian mendapat tekanan berlebihan.
Bahkan, dalam jurnal Effects of Long-Term Corset Wearing on Chronic Low Back Pain, mengungkapkan efek samping penggunaan korset untuk nyeri punggung bawah kronis dapat meningkatkan nyeri punggung bawah.
Selain itu, korset juga mampu meningkatkan daya tahan otot untuk waktu yang singkat.
[embed-health-tool-bmi]