backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Kantor Jauh dari Rumah? Berikut 8 Risiko Kesehatan yang Terjadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 18/05/2022

    Kantor Jauh dari Rumah? Berikut 8 Risiko Kesehatan yang Terjadi

    Perjalanan panjang untuk pulang-pergi ngantor bukanlah momen membahagiakan bagi kebanyakan orang. Bahkan, perjalanan ke kantor yang jauh dari rumah tidak hanya membuang waktu Anda. Hal ini terbukti dapat merugikan kesehatan fisik dan juga mental. Bagaimana bisa demikian?

    Apa saja dampak negatif dari kantor yang terlalu jauh?

    berpergian dengan transportasi umum di masa pandemi covid-19

    Berikut adalah sejumlah efek buruk bekerja di kantor yang terlalu jauh dari rumah terhadap kesehatan Anda.

    1. Gula darah meningkat

    Berkendara lebih dari 16 kilometer setiap hari, dari dan ke tempat kerja, bisa meningkatkan gula darah. Ini lantaran beberapa jenis aktivitas fisik dapat memicu produksi hormon stres, seperti adrenalin.

    Adrenalin dapat meningkatkan pelepasan glukosa dari hati sehingga gula darah pun meningkat. Meski tidak menjadi penyebab diabetes, hal ini perlu diwaspadai oleh orang-orang yang berisiko mengalaminya.

    2. Kurang tidur

    Regus Work-Life Balance Index tahun 2012 menemukan bahwa orang yang memakan waktu lebih dari 45 menit dari dan ke tempat kerja setiap hari dilaporkan memiliki kualitas tidur yang lebih rendah.

    Selain itu, mereka juga memiliki tingkat kelelahan yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan waktu perjalanan yang lebih pendek.

    Sedapat mungkin, cukupi waktu tidur Anda agar tubuh mendapatkan kesempatan untuk beristirahat. Anda juga bisa menerapkan beberapa cara mudah untuk tidur lebih nyenyak, seperti mengatur suasana kamar tidur senyaman mungkin.

    3. Berat badan meningkat

    Semakin jauh perjalanan Anda ke kantor setiap hari, semakin tinggi peluang Anda untuk memiliki berat badan berlebih. Ini karena perjalanan komuter yang panjang membuat banyak orang harus berangkat pagi-pagi buta dan melewatkan waktu sarapan.

    Akhirnya, banyak orang memilih untuk membeli makanan cepat saji seadanya untuk dikonsumsi selama perjalanan.

    Tentu saja, berlama-lama duduk di mobil atau berdempetan di kereta juga membuat Anda tidak punya banyak waktu untuk melakukan aktivitas fisik. Hal ini turut berperan dalam meningkatkan indeks massa tubuh dan risiko tekanan darah tinggi.

    4. Tensi darah naik

    Perjalanan yang panjang selama jam sibuk, ditambah dengan kecemasan datang terlambat ke kantor atau rapat penting, dapat mengakibatkan peningkatan stres yang mendongkrak tekanan darah Anda.

    Ini dibuktikan dalam eksperimen dari tim peneliti University of Utah, seperti dikutip dari laman Women’s Health.

    Pada penelitian tersebut, partisipan diberitahu bahwa mereka terlambat untuk pertemuan dan akan diberikan insentif uang jika berhasil mencapai tujuan mereka secepat mungkin.

    Orang-orang yang melaju dalam kondisi lalu lintas yang lebih intens dilaporkan memiliki tingkat stres serta tekanan darah yang lebih tinggi daripada kelompok partisipan yang berkendara di jalanan dengan santai.

    Tekanan darah tinggi dari waktu ke waktu merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.

    Jika Anda merasa selalu terburu-buru, mungkin layak untuk mempertimbangkan berangkat ngantor setidaknya sejam sebelum jam sibuk. Dengan begini, Anda pasti tidak akan cemas lagi selama perjalanan.

    5. Risiko sakit leher kronis

    obat herbal sakit leher

    Menurut sebuah jajak pendapat Gallup tahun 2010, sepertiga dari pekerja yang menghabiskan perjalanan ke kantor lebih dari 90 menit per hari mengatakan mereka mengalami sakit leher dan punggung yang tak kunjung mereda.

    Namun, dari semua pegawai yang memakan waktu hanya 10 menit atau kurang untuk pulang-pergi ke tempat kerja, hanya satu dari empat orang yang melaporkan nyeri punggung.

    Waktu ekstra yang dihabiskan untuk duduk membungkuk di kursi atau berdiri di bus dan kereta berperan besar dalam memupuk masalah ini.

    Solusinya hanya satu, yaitu usahakan untuk selalu duduk tegak dengan dukungan tulang punggung yang baik dan kepala tegak sejajar bahu. Lalu, jangan lupa bahwa postur tubuh yang baik dapat membantu mengembalikan kondisi Anda.

    6. Rentan depresi

    Berdasarkan sebuah studi dari University of East Anglia pada 2014, pekerja yang mengendarai kendaraan sendiri atau berangkat dengan transportasi umum dilaporkan kurang mampu menikmati kegiatan sehari-hari.

    Mereka juga memiliki lebih banyak kesulitan berkonsentrasi dibandingkan dengan pejalan kaki atau orang yang bersepeda.

    Menariknya, para peneliti menemukan bahwa skor kesejahteraan mental menurun untuk mereka yang ngantor dengan mobil. Sebaliknya, mereka yang rutin berjalan kaki ke tempat kerja memiliki skor kesehatan mental yang lebih baik.

    Meski tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mempersingkat atau menghilangkan waktu perjalanan, Anda dapat mengakalinya dengan melakukan sesuatu.

    Anda bisa mendengarkan lagu atau podcast audio yang menarik atau mungkin coba mengobrol dengan orang di sebelah Anda.

    Menurut sebuah studi terbitan Journal of Experimental Psychology tahun 2014, penumpang bus dan kereta komuter melaporkan pengalaman yang lebih positif ketika mereka berkomunikasi dengan penumpang lain daripada ketika mereka menutup diri.

    7. Kebahagiaan dan kepuasan hidup Anda merosot drastis

    Pekerja yang kantornya jauh lebih mudah merasa gugup, cemas, tidak puas, depresi, dan lebih merasa bahwa hidup mereka tidak bermakna daripada mereka yang tidak harus menghabiskan waktu lama untuk berangkat ke kantor.

    Ini adalah temuan dari Office for National Statistics di Inggris yang mengamati dampak perjalanan komuter dengan kesejahteraan pribadi. Ditemukan juga bahwa setiap menit tambahan waktu perjalanan pulang-pergi ngantor membuat Anda merasa lebih buruk.

    Naik bus selama 30 menit atau lebih berkaitan dengan tingkat kepuasan hidup dan kebahagiaan yang rendah. Bahkan jika Anda bersepeda ke kantor dan menikmati alam yang indah, kepuasan mungkin akan menurun jika kantor jauh dari rumah.

    8. Paparan polusi berlebih

    polusi udara daya tahan tubuh

    Dalam sebuah penelitian tahun 2007 dari warga Los Angeles, AS, ditemukan bahwa para partisipan lebih sering terkena polusi udara berbahaya saat melakukan perjalanan bolak-balik ngantor dengan kendaraan mereka.

    Peneliti mengungkapkan, mengemudi dengan jendela tertutup, menggunakan udara AC yang bersirkulasi, dan mengemudi lebih lambat dari 30 km per jam bisa mengurangi paparan, tetapi tetap tidak sebanyak jika Anda memangkas waktu mengemudi.

    Begitu pula dengan bersepeda ke kantor. Meski demikian, manfaat bersepeda yang mampu meningkatkan kerja jantung tetap masih lebih besar dibanding risiko kesehatan dari paparan polusi udara.

    Jadi, jika kantor jauh dari rumah, bersepeda ke kantor bisa menjadi salah satu pilihan utamanya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 18/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan