Cacingan pada anjing adalah masalah kesehatan yang sering kali diabaikan oleh pemilik hewan peliharaan. Meskipun terlihat sepele, anjing yang cacingan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen · Kesehatan · None
Cacingan pada anjing adalah masalah kesehatan yang sering kali diabaikan oleh pemilik hewan peliharaan. Meskipun terlihat sepele, anjing yang cacingan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, memahami gejala, penyebab, serta pengobatan cacingan sangat penting bila Anda memelihara anjing. Hal ini untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan kesayangan Anda.
Tidak jauh berbeda dengan kucing cacingan, anjing yang terinfeksi cacing pada awalnya mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali karena sulit untuk diidentifikasi.
Melansir The Kennel Club, cacing yang menginfeksi anjing akan mulai melepaskan telurnya, yang kemudian dapat mengiritasi bagian pantat anjing saat cacing tersebut keluar dari anus.
Cacing ini mungkin akan terlihat seperti “butiran beras”.
Pada anjing, hal ini dapat menyebabkan gejala infeksi cacingan, seperti scooting atau menyeret pantat ke tanah, lantai, atau tembok.
Selain itu, ada beberapa ciri atau tanda lain yang dapat menjadi petunjuk bila anjing mengalami cacingan, seperti berikut ini.
Merangkum The People’s Dispensary for Sick Animal, beberapa jenis cacing yang dapat menjadi penyebab cacingan pada anjing, yaitu:
Berbagai cacing di atas dapat menginfeksi anjing dengan berbagai cara. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab anjing tertular cacing.
Anjing dapat terinfeksi cacing melalui kontak dengan tanah, air, atau kotoran yang terkontaminasi oleh telur atau larva cacing.
Ini sering terjadi di area yang sering dikunjungi banyak anjing, seperti taman atau tempat penitipan anjing.
Cacing atau telur cacing dapat ditemukan pada daging mentah atau makanan anjing yang tidak higienis. Minum air dari sumber yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi.
Anjing dapat tertular cacing dari anjing lain atau hewan lain yang sudah terinfeksi. Kontak langsung atau berbagi lingkungan yang sama bisa menyebabkan penularan cacing pada anjing.
Kutu anjing bisa menjadi pembawa cacing pita. Anjing yang menggigit dan menelan kutu yang terinfeksi cacing pita dapat terinfeksi cacing tersebut.
Anak anjing bisa terinfeksi cacing dari induknya melalui plasenta sebelum lahir atau melalui ASI saat menyusui. Ini khususnya berlaku untuk jenis cacing gelang.
Mengingat cacingan adalah penyakit yang umum terjadi pada anak anjing, maka ada baiknya untuk memberikan obat cacing sejak dini.
Biasanya, obat cacing ini dapat diberikan saat anjing berusia 2 minggu dan berlanjut setiap dua hingga tiga minggu sampai mereka berhenti menyusui.
Saat kucing Anda sudah terinfeksi cacing, maka untuk mengobatinya memerlukan obat cacing. Namun, perawatan yang dilakukan mungkin dapat berbeda-beda bergantung pada jenis cacing yang menginfeksi.
Oleh karena itu, Dr. Klein dari American Kennel Club menyatakan bahwa sebaiknya saat anjing Anda diduga mengalami cacingan, sebaiknya bawa ke dokter hewan.
Pasalnya, dokter hewanlah yang akan menentukan obat mana yang sesuai dengan jenis cacing tersebut.
Tidak hanya itu, nantinya dokter akan menyesuaikan dengan jenis anjing, berat badan, hingga usianya saat akan memberikan obat cacing.
Obat yang akan diberikan oleh dokter untuk mengatasi cacingan pada anjing ini dapat berbentuk tablet, cair, hingga bubuk. Sebaiknya ikuti petunjuk penggunaan yang diberikan oleh dokter.
Dr. Klein pun menyarankan, meski obat cacing untuk anjing ada yang dijual secara bebas, sebaiknya tetap berkonsultasi dulu kepada dokter sebelum memberikannya.
Saat memulai pengobatan, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal anjing sangat penting untuk dilakukan.
Sebaiknya bersihkan dan desinfeksi area tempat anjing tidur, makan, dan bermain guna mencegah infeksi berulang.
Selain itu, pastikan untuk memberikan obat cacing secara berkala setiap 3—6 bulan sekali guna mencegah anjing terkontaminasi kembali.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.