Cacingan pada anjing adalah masalah kesehatan yang sering kali diabaikan oleh pemilik hewan peliharaan. Meskipun terlihat sepele, anjing yang cacingan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, memahami gejala, penyebab, serta pengobatan cacingan sangat penting bila Anda memelihara anjing. Hal ini untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan kesayangan Anda.
Ciri-ciri anjing cacingan
Tidak jauh berbeda dengan kucing cacingan, anjing yang terinfeksi cacing pada awalnya mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali karena sulit untuk diidentifikasi.
Melansir The Kennel Club, cacing yang menginfeksi anjing akan mulai melepaskan telurnya, yang kemudian dapat mengiritasi bagian pantat anjing saat cacing tersebut keluar dari anus.
Cacing ini mungkin akan terlihat seperti “butiran beras”.
Pada anjing, hal ini dapat menyebabkan gejala infeksi cacingan, seperti scooting atau menyeret pantat ke tanah, lantai, atau tembok.
Selain itu, ada beberapa ciri atau tanda lain yang dapat menjadi petunjuk bila anjing mengalami cacingan, seperti berikut ini.
- Adanya cacing atau telur cacing pada tinja.
- Cacing terlihat di bulu atau bahkan di sekitar punggung anjing.
- Anjing suka menggaruk atau menggosok bagian belakang.
- Muntah dan terkadang disertai dengan cacing.
- Perut kembung.
- Lemah dan lesu.
- Nafsu makan meningkat.
- Batuk.
- Kulit dan bulu kusam.
- Rasa lapar terus-menerus.
- Penurunan berat badan.
- Diare, terutama dengan darah.
Berbagai penyebab anjing cacingan
Merangkum The People’s Dispensary for Sick Animal, beberapa jenis cacing yang dapat menjadi penyebab cacingan pada anjing, yaitu:
- cacing gelang,
- cacing pita,
- cacing tambang,
- cacing cambuk, dan
- cacing jantung.
Berbagai cacing di atas dapat menginfeksi anjing dengan berbagai cara. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab anjing tertular cacing.
1. Lingkungan yang terkontaminasi
Anjing dapat terinfeksi cacing melalui kontak dengan tanah, air, atau kotoran yang terkontaminasi oleh telur atau larva cacing.
Ini sering terjadi di area yang sering dikunjungi banyak anjing, seperti taman atau tempat penitipan anjing.
2. Makanan dan Minuman yang terkontaminasi
Cacing atau telur cacing dapat ditemukan pada daging mentah atau makanan anjing yang tidak higienis. Minum air dari sumber yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi.
3. Kontak dengan hewan yang terinfeksi
Anjing dapat tertular cacing dari anjing lain atau hewan lain yang sudah terinfeksi. Kontak langsung atau berbagi lingkungan yang sama bisa menyebabkan penularan cacing pada anjing.
4. Fleas atau Kutu
Kutu anjing bisa menjadi pembawa cacing pita. Anjing yang menggigit dan menelan kutu yang terinfeksi cacing pita dapat terinfeksi cacing tersebut.
5. Melalui induk
Anak anjing bisa terinfeksi cacing dari induknya melalui plasenta sebelum lahir atau melalui ASI saat menyusui. Ini khususnya berlaku untuk jenis cacing gelang.
Penting untuk diketahui
Beberapa cacing yang ditemukan pada anjing memiliki potensi yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Pemilik hewan peliharaan dapat tertular cacing tambang bila bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi cacing, misalnya saat berjalan tanpa alas kaki. Selain itu, cacing gelang pun dapat menularkan manusia saat Anda secara tidak sengaja menyentuh kotoran anjing kemudian menyentuh bagian mulut sebelum mencuci tangan dengan bersih. Cara mengobati anjing yang cacingan
Mengingat cacingan adalah penyakit yang umum terjadi pada anak anjing, maka ada baiknya untuk memberikan obat cacing sejak dini.
Biasanya, obat cacing ini dapat diberikan saat anjing berusia 2 minggu dan berlanjut setiap dua hingga tiga minggu sampai mereka berhenti menyusui.
Saat kucing Anda sudah terinfeksi cacing, maka untuk mengobatinya memerlukan obat cacing. Namun, perawatan yang dilakukan mungkin dapat berbeda-beda bergantung pada jenis cacing yang menginfeksi.
Oleh karena itu, Dr. Klein dari American Kennel Club menyatakan bahwa sebaiknya saat anjing Anda diduga mengalami cacingan, sebaiknya bawa ke dokter hewan.
Pasalnya, dokter hewanlah yang akan menentukan obat mana yang sesuai dengan jenis cacing tersebut.
Tidak hanya itu, nantinya dokter akan menyesuaikan dengan jenis anjing, berat badan, hingga usianya saat akan memberikan obat cacing.
Obat yang akan diberikan oleh dokter untuk mengatasi cacingan pada anjing ini dapat berbentuk tablet, cair, hingga bubuk. Sebaiknya ikuti petunjuk penggunaan yang diberikan oleh dokter.
Dr. Klein pun menyarankan, meski obat cacing untuk anjing ada yang dijual secara bebas, sebaiknya tetap berkonsultasi dulu kepada dokter sebelum memberikannya.
Saat memulai pengobatan, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal anjing sangat penting untuk dilakukan.
Sebaiknya bersihkan dan desinfeksi area tempat anjing tidur, makan, dan bermain guna mencegah infeksi berulang.
Selain itu, pastikan untuk memberikan obat cacing secara berkala setiap 3—6 bulan sekali guna mencegah anjing terkontaminasi kembali.
[embed-health-tool-bmi]