Mengalami pusar berdarah memang bukan hal yang umum terjadi. Ada beberapa hal yang biasanya menjadi penyebab kenapa pusar bisa berdarah. Apa penyebab dan bagaimana cara mengobati pusar berdarah? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut.
Apa saja penyebab pusar berdarah?
Pusar berdarah bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, mulai dari infeksi hingga gangguan tekanan darah.
Umumnya, kondisi pusar yang berdarah ini tidak berbahaya. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini bisa terjadi karena masalah kesehatan yang serius dan bisa mengancam jiwa.
Lalu, kenapa pusar bisa berdarah? Berikut beberapa kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkannya.
1. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri pada pusar bisa membuatnya berdarah. Penyebab infeksi bakteri yang paling umum, yaitu kebersihan yang buruk.
Studi pada jurnal Plos One menyebutkan bahwa pusar adalah rumah bagi 67 jenis bakteri yang berbeda. Jika tidak dibersihkan dengan baik, bakteri ini bisa menyebabkan infeksi pada pusar.
Selain itu, melakukan tindik pusar juga bisa menjadi salah satu penyebab infeksi yang akan berujung pada pusar Anda berdarah.
Jika infeksi terjadi, gejala lainnya juga mungkin akan muncul, misal pusar yang terasa sakit, lembut, atau hangat saat disentuh, serta terjadi pembengkakan.
Di sisi lain, infeksi pada pusar juga bisa terjadi akibat jamur atau yang disebut dengan kandidiasis.
Berbeda dengan infeksi bakteri, jamur yang menginfeksi pusar umumnya menimbulkan ruam merah, gatal, pembengkakan, atau keluarnya cairan putih dari pusar.
2. Hipertensi portal
Hipertensi portal adalah peningkatan tekanan darah di dalam vena portal, yakni pembuluh darah yang membawa darah dari organ pencernaan ke hati.
Peningkatan tekanan darah ini disebabkan oleh aliran darah melalui hati yang tersumbat. Umumnya, ini terjadi akibat sirosis hati atau munculnya jaringan parut pada hati.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan vena membesar (varises) di dalam kerongkongan dan perut, termasuk pusar, untuk mengatasi penyumbatan.
Jika dibiarkan, vena yang membesar dapat pecah dan membuat pusar berdarah. Adapun ini bisa mengakibatkan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa.
Selain keluarnya darah dari pusar, kondisi ini juga bisa menimbulkan gejala lainnya, yaitu sebagai berikut.
- Pembengkakan perut.
- Feses yang berwarna hitam atau gelap yang mungkin terjadi akibat adanya perdarahan di saluran pencernaan.
- Muntah darah.
- Kelelahan dan terasa lemah.
- Mual.
- Kebingungan.
3. Endometriosis umbilikalis primer
Endometriosis umbilikalis primer adalah tumbuhnya jaringan yang biasanya melapisi rahim di pusar. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita yang mengalami endometriosis.
Kondisi ini terbilang langka, tetapi bisa menyebabkan perdarahan pada pusar. Selain berdarah, gejala lainnya juga bisa muncul pada kondisi ini, yaitu:
- rasa sakit di sekitar pusar,
- perubahan warna pusar,
- pembengkakan pada pusar, serta
- muncul benjolan atau bintil dekat atau pada pusar.
Melansir Journal of Surgical Case Reports, sulit bagi dokter untuk membedakan bintil akibat endometriosis umbilikalis primer dan penyebab lainnya.
Umumnya, dokter akan melakukan serangkaian tes, termasuk USG, CT scan, atau MRI, guna memeriksa benjolan di dekat pusar.
Selain penyebab di atas, mungkin ada kondisi kesehatan lainnya yang menjadi faktor kenapa pusar Anda berdarah. Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Bagaimana cara mengobati pusar yang berdarah?
Pengobatan untuk pusar yang berdarah perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Bila terjadi akibat infeksi bakteri, dokter umumnya akan memberikan antibiotik untuk mengatasinya.
Bila terjadi akibat hipertensi portal, obat tekanan darah serta obat-obatan untuk mencegah pecahnya pembuluh darah mungkin akan dokter berikan.
Berbeda dengan perdarahan yang terjadi akibat endometriosis umbilikalis primer, operasi untuk mengangkat benjolan atau terapi hormon umumnya akan dokter rekomendasikan.
Selain cara mengobati di atas, obat-obatan lainnya juga mungkin akan dokter resepkan untuk meredakan gejala dan mengatasi kondisi Anda.
Di samping itu, penting juga untuk selalu menjaga kebersihan pusar untuk mengatasi dan mencegah infeksi berulang.
Kapan harus ke dokter jika pusar berdarah?
Jangan sepelekan jika Anda mengalami perdarahan di pusar. Meski umumnya tak berbahaya, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ini terutama jika muncul gejala lainnya, seperti berikut.
- Pusar terasa nyeri, kemerahan, dan hangat jika disentuh.
- Benjolan di sekitar pusar.
- Pusar berbau dan mengeluarkan nanah.
- Feses atau muntah darah atau berwarna gelap.
- Demam tinggi hingga 38° Celsius atau lebih.
Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter umumnya akan menanyakan gejala serta melakukan pemeriksaan fisik.
Jika dicurigai terjadi karena hipertensi portal atau endometriosis umbilikalis primer, Anda mungkin perlu menjalani serangkaian tes, seperti CT scan, MRI, ultrasound, dan biopsi hati.
Tes darah juga mungkin akan dokter lakukan untuk memeriksa kondisi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit Anda.
Tes untuk mendeteksi pusar berdarah lainnya mungkin juga perlu dokter lakukan. Konsultasikan dengan dokter untuk jenis pemeriksaan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]