backup og meta

Keracunan Merkuri: Definisi, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Keracunan Merkuri: Definisi, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Merkuri merupakan salah satu logam berat sangat beracun dan berbahaya bagi kesehatan juga lingkungan. Paparan merkuri secara terus-menerus bisa menyebabkan keracunan merkuri.

Ketahui gejala, pengobatan, dan pencegahannya di sini.

Apa itu keracunan merkuri?

Keracunan merkuri merupakan suatu keadaan ketika tubuh terlalu banyak terpapar merkuri, baik itu lewat makanan atau lingkungan.

Merkuri sebenarnya bisa berbahaya atau justru tidak mengancam sama sekali, tergantung bentuknya.

Sebagai contoh, metil merkuri (CH3Hg) berbahaya bagi tubuh karena cepat diserap oleh usus. Senyawa ini lalu akan menyebar ke berbagai jaringan tubuh dan menyebabkan kerusakan.

Sementara itu, garam merkuri kurang larut dalam air sehingga tidak dapat diserap dan tidak mempunyai efek yang mengancam tubuh.

Tanda dan gejala keracunan merkuri

anemia defisiensi besi

Pada umumnya, gejala yang sangat khas dari keracunan merkuri adalah munculnya gangguan pada sistem saraf. Akan tetapi, gejala pada orang dewasa, anak-anak, dan bayi tidaklah sama. Untuk penjelasan lengkapnya, simak ulasan berikut.

Gejala umum

Menurut Food and Drug Administration (FDA), saat terpapar merkuri dari produk perawatan kulit, sebagian besar orang akan menunjukkan tanda-tanda berikut.

  • Cemas.
  • Depresi.
  • Mudah marah.
  • Masalah memori otak.
  • Gemetar.
  • Timbul rasa malu.
  • Mati rasa atau rasa tergelitik pada tangan, kaki, atau mulut.

Gejala pada orang dewasa

Semakin bertambahnya usia, fungsi organ pun juga mengalami penurunan. Begitu juga saat orang dewasa terpapar dengan merkuri, mungkin gejalanya bisa lebih parah karena diikuti oleh kondisi kesehatan tertentu. Berikut tanda-tandanya.

Gejala pada anak-anak dan bayi

Keracunan merkuri pun dapat mempengaruhi perkembangan bayi dan anak-anak. Bayi dan anak-anak yang terpapar merkuri dalam jumlah tinggi mungkin dapat mengalami gangguan dalam aspek-aspek berikut.

  • Memahami hal-hal di sekitarnya.
  • Keterampilan motorik.
  • Perkembangan bicara dan bahasa.
  • Kesadaran visual-spasial.

Banyak peneliti meyakini bahwa keracunan merkuri dan timbal berkaitan dengan munculnya perilaku impulsif dan masalah kognitif.

Selain itu, paparan unsur merkuri dalam jangka waktu panjang juga dapat menyebabkan tremor, kelemahan otot, sakit kepala, insomnia, sesak napas, kerusakan ginjal, bahkan kematian.

Sumber merkuri di lingkungan sekitar

penyebab keracunan merkuri

Ada banyak barang mengandung merkuri dalam berbagai bentuk yang dapat menyebabkan paparan racun yang berbahaya bagi kesehatan. Mereka hadir di banyak tempat kerja dan di rumah. Berikut merupakan beberapa contohnya.

1. Kosmetik

Beberapa produk pemutih kulit yang berbentuk sabun dan krim terbukti mengandung merkuri. Produk kosmetik lainnya yang mengandung merkuri yakni pembersih riasan mata dan maskara.

2. Obat-obatan

Merkuri digunakan dalam dunia medis, biasanya dalam jumlah sangat kecil sebagai agen pengawet atau antibakteri.

Merkuri juga terdapat dalam antibiotik, lensa kontak, amalgam gigi, obat telinga dan tetes mata, salep mata, salep ambeien, obat merah, nebulizer, dan termometer.

3. Seafood

Hampir semua makanan laut atau seafood mengandung merkuri, terutama kerang dan beberapa jenis ikan (tuna, marlin, hiu, tenggiri, dan todak).

Ikan berukuran besar cenderung mengandung lebih banyak metil merkuri. Guna mengurangi paparan merkuri dalam seafood, Anda bisa membatasi konsumsinya dalam seminggu.

4. Benda elektronik

Beberapa benda elektronik dan benda padat yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari ternyata memiliki kandungan merkuri.

Beberapa contohnya yaitu baterai, lampu neon, barang-barang antik, onderdil motor ataupun mobil, serta layar LCD TV dan laptop.

5. Udara

Merkuri juga bisa terhirup oleh manusia. Hal ini terjadi ketika bahan yang mengandung merkuri mengalami proses pemisahan dan menyebabkan polusi udara.

Salah satu contohnya, asap dari pembangkit listrik tenaga batu bara mengeluarkan merkuri yang mana menjadi sumber merkuri tertinggi di udara.

Cara mengobati keracunan merkuri

diet detoks 7 hari

Beberapa cara berikut bisa Anda lakukan untuk mengobati keracunan merkuri.

1. Detoksifikasi logam berat

Untuk membantu tubuh menyingkirkan merkuri, Anda dapat melakukan detoksifikasi logam berat dengan cara meningkatkan asupan makanan vitamin C, sayuran berdaun hijau, dan bahan herbal seperti ketumbar.

2. Terapi khelasi

Khelasi merupakan salah satu bentuk terapi untuk mengatasi keracunan logam berat seperti merkuri. Terapi khelasi menggunakan larutan ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA) yang diberikan ke dalam tubuh.

Larutan ini biasanya langsung disuntikkan ke dalam aliran darah untuk mengikat mineral berlebih.

3. Milk thistle

Herbal bernama milk thistle telah terbukti efektif dalam mendukung detoksifikasi tubuh dari logam berat.

Bahan aktif di dalamnya, silymarin, memiliki efek pembersihan pada hati dan kantong empedu sehingga membantu tubuh dalam memulihkan diri dari keracunan merkuri.

4. Konsumsi probiotik

Menurut penelitian, spesies bakteri baik yang dikenal sebagai Lactobacillus, yang bisa ditemui di mulut manusia, usus, serta makanan fermentasi, memiliki kemampuan untuk mengikat dan mendetoksifikasi beberapa logam berat.

Anda bisa mengonsumsi yoghurt, kefir, kimchi, dan minuman mengandung probiotik untuk mendapatkan bakteri baik ini.

Dengan mengonsumsi sumber probiotik, Anda dapat memperbaiki kesehatan usus dan membantu mengobati tubuh dari keracunan merkuri.

Cara mencegah keracunan merkuri

resep olahan kecipir

Cara terbaik untuk mencegah keracunan merkuri yakni dengan mewaspadai serta menghindari sumbernya.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

  • Tidak mengonsumsi ikan secara berlebihan.
  • Menghindari ikan dengan kandungan merkuri tingkat tinggi apabila sedang hamil.
  • Mengikuti anjuran porsi ikan dan seafood untuk anak-anak.
  • Hati-hati memilih susyi dan makanan dari ikan mentah sejenisnya.
  • Lakukan tes merkuri darah atau urine sebelum merencanakan kehamilan.
  • Segera cuci tangan saat Anda merasa telah terpapar merkuri.
  • Mengelola limbah merkuri dari alat elektronik dengan benar.
  • Menghindari aktivitas dengan risiko paparan merkuri tinggi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Foods Containing Mercury. (2022). Retrieved 19 April 2022, from https://healthyeating.sfgate.com/foods-containing-mercury-3669.html

Lite, J. (2008). What is mercury poisoning?. Retrieved 19 April 2022, from https://www.scientificamerican.com/article/jeremy-piven-mercury-poisoning/

Mercury in Consumer Products | US EPA. (2015). Retrieved 19 April 2022, from https://www.epa.gov/mercury/mercury-consumer-products

Mercury poisoning: Symptoms and early signs. (2022). Retrieved 19 April 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/320563#treatment

Mercury Toxicity Treatment & Management: Approach Considerations, Emergency Department Care, Chelation. (2022). Retrieved 19 April 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/1175560-treatment

Understanding Mercury Poisoning. (2022). Retrieved 19 April 2022, from https://www.healthline.com/health/mercury-poisoning#prevention

What to Know About Mercury Poisoning. (2022). Retrieved 19 April 2022, from https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-to-know-mercury-poisoning

Mercury Poisoning Linked to Skin Products. (2021). Retrieved 29 April 2022, from https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/mercury-poisoning-linked-skin-products

Versi Terbaru

17/05/2022

Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Paru-Paru Popcorn, Penyempitan Saluran Napas Akibat Zat Kimia Berbahaya

Tak Diduga, 7 Makanan Ini Mengandung Bahan Kimia Berbahaya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 17/05/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan