Tubuh manusia terdiri dari berbagai otot yang dikendalikan oleh sistem saraf untuk berjalan, menelan, ataupun berkedip. Ketika ada masalah pada fungsi otot dan saraf, terjadilah gangguan neuromuskular. Apa saja jenisnya? Ketahui seputar gangguan neuromuskular dalam artikel ini.
Apa itu gangguan neuromuskular?
Gangguan neuromuskular adalah penyakit yang memengaruhi fungsi otot karena adanya masalah pada saraf yang mengontrol otot tubuh.
Kondisi ini bisa melibatkan gangguan pada otot, saraf yang mengendalikan otot, dan komunikasi antara otot dan saraf.
Penderitanya dapat merasakan gejala seperti otot lemah dan nyeri, kesulitan berjalan, gangguan fungsi koordinasi dan keseimbangan, hingga kesulitan bicara atau menelan.
Mengutip situs New York Hospital and Health System, gangguan neuromuskular biasanya terjadi karena faktor keturunan atau mutasi gen tertentu. Kondisi ini juga bisa disebabkan karena gangguan autoimun.
Jenis-jenis gangguan neuromuskular
Ada beberapa gangguan otot dan saraf yang umum terjadi. Kenali kondisinya melalui penjelasan berikut ini.
1. Amyotrophic lateral sclerosis (ALS)
Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) adalah gangguan neurologis yang memengaruhi neuron motorik, yaitu sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol gerakan otot dan pernapasan.
Gangguan neuromuskular ini umumnya diawali dengan gejala seperti kedutan otot, kram otot, otot tegang dan kaku, otot lemah, kesulitan mengunyah atau menelan, serta bicara cadel atau sengau.
Belum diketahui secara pasti penyebab kondisi ini, tetapi sekitar 10% kasus amyotrophic lateral sclerosis terjadi karena faktor genetik.
2. Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy (CIDP)
Chronic inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy (CIDP) adalah kelainan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang selubung mielin, yakni lapisan pembungkus sel saraf.
Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kelemahan otot serta gangguan pada fungsi motorik, terutama pada lengan dan tungkai.
Pengobatan CIDP umumnya bertujuan untuk menekan atau memodulasi sistem kekebalan tubuh.
Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan seperti glukokortikoid (steroid) atau imunoglobulin intravena (IVIg).
3. Sindrom Guillain-Barre
Sindrom Guillain-Barre adalah suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan saraf. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan.
Mengutip Mayo Clinic, gejala kondisi ini biasanya dimulai dengan kelemahan atau kesemutan di kaki dan tungkai yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk lengan.
Penderita sindrom Guillain Barre mungkin akan merasakan nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum pada jari kaki, jari tangan, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan, serta kesulitan berjalan atau menggerakan wajah.
4. Distrofi otot
Distrofi otot (muscular dystrophy) merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sekelompok penyakit yang memengaruhi fungsi otot.
Gangguan neuromuskular ditandai dengan gejala seperti kesulitan bergerak, berjalan, atau melakukan aktivitas sehari-hari.
Distrofi otot disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada gen yang bertanggung jawab atas struktur dan fungsi otot.
Penyakit ini belum ditemukan obatnya, tetapi melakukan terapi atau mengonsumsi obat kortikosteroid, seperti prednisolone dan deflazacort bisa membantu meredakan gejalanya.
5. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit yang dapat berpotensi menyebabkan kelumpuhan pada sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Kondisi ini terjadi karena sistem imun tubuh menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf, sehingga menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan seluruh tubuh.
Tanda dan gejala multiple sclerosis bisa berbeda-beda tergantung dengan jumlah kerusakan saraf dan saraf mana yang terpengaruh.
Beberapa orang dengan gangguan neuromuskular ini mungkin bisa mengalami gejala seperti masalah pada penglihatan, kesulitan berjalan, atau mati rasa.
6. Charcot-marie-tooth
Penyakit charcot-marie-tooth (CMT) merupakan penyakit yang menyerang saraf perifer yang berada diluar sistem saraf pusat utama (otak dan sumsum tulang belakang).
Penyakit ini mengakibatkan penderitanya mengalami gejala seperti kelelahan pada otot kaki, tungkai dan tangan, mati rasa pada kaki, serta kelainan bentuk kaki (terlalu melengkung atau datar).
Jenis gangguan neuromuskular ini umumnya disebabkan karena mutasi struktur gen yang menyebabkan kelainan pada fungsi saraf.
Saat ini, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit CMT sepenuhnya, tetapi menjalani fisioterapi dapat membantu meringan gejala dan mobilitas penderitanya.
7. Myasthenia gravis
Miastenia gravis adalah penyakit neuromuskuler kronis yang menyebabkan kelemahan pada otot volunter, yaitu otot yang terhubung ke tulang seperti, otot-otot di wajah, tenggorokan, dan diafragma.
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru merusak sistem komunikasi antara saraf dan otot, sehingga otot menjadi lemah dan mudah lelah.
Gejala miastenia gravis meliputi otot kelopak mata layu, kesulitan membuat ekspresi wajah, masalah mengunyah, dan kesulitan menelan.
8. Neuropati perifer
Neuropati perifer adalah kerusakan pada saraf tepi, yakni jaringan saraf yang mengirim informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh.
Kondisi ini dapat disebabkan karena berbagai hal, seperti faktor keturunan, mengalami cedera, penyakit ginjal, atau ketisakseimbangan hormon.
Gejala neuropati perifer bisa bervariasi tergantung dengan bagian tubuh mana yang terpengaruh.
Gejalanya dapat berupa kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu hingga efek yang lebih serius, seperti rasa sakit seperti terbakar atau kelumpuhan.
Itulah beberapa jenis gangguan neuromuskular beserta gejalanya yang perlu Anda ketahui.
Kebanyakan penyakit yang terjadi karena gangguan neuromuskular tidak dapat disembuhkan, tetapi menjalani perawatan dengan dokter dapat membantu mengurangi gejalanya.
- Gangguan neuromuskular adalah gangguan yang memengaruhi otot karena masalah pada saraf yang mengendalikan otot.
- Kondisi ini mengakibatkan penderitanya mengalami kelemahan otot, gangguan keseimbangan, hingga kesulitan berbicara atau berjalan.
- Penyakit ini terdiri dari berbagai jenis, seperti amyotrophic lateral sclerosis, distrofi otot, serta multiple sclerosis.
[embed-health-tool-bmi]