Kondisi telapak dan jari kaki rupanya bisa menjadi penanda untuk mendeteksi keberadaan penyakit. Pasalnya, kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang akan terpengaruh ketika terjadi masalah pada anggota tubuh lainnya.
Apa saja perubahan yang perlu Anda perhatikan?
Cara mendeteksi penyakit dari jari dan telapak kaki
Jika Anda mengalami beberapa kondisi berikut, segera kunjungi dokter untuk memastikan apakah benar terdapat masalah pada tubuh Anda.
1. Kuku jari cekung
Selain bawaan sejak lahir, spoon nails atau kuku jari cekung juga bisa menandakan kekurangan zat besi dalam tubuh. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut koilonychia.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Maka dari itu, kuku jari kaki yang awalnya lurus menjadi berlekuk mungkin menjadi salah satu gejalanya.
Selain anemia, koilonychia juga bisa menjadi gejala penyakit lain seperti lupus, diabetes melitus, hingga psoriasis.
2. Kaki kesemutan dan mati rasa
Kesemutan dan mati rasa pada kaki merupakan gejala paling umum dari neuropati perifer (kerusakan saraf tepi) yang erat kaitannya dengan diabetes tipe dua.
Pasalnya, diabetes membuat aliran darah ke kaki menjadi terhambat sehingga menyebabkan mati rasa.
Jari kaki yang kesemutan karena diabetes biasanya akan semakin sensitif pada malam hari. Hanya dengan menyentuh sprei lembut, kaki Anda bisa langsung merasa kesemutan.
Mati rasa dan kesemutan yang awalnya hanya terasa pada kaki semakin lama akan menjalar ke tangan jika tidak ditangani.
3. Garis gelap pada kuku dan bercak hitam pada telapak kaki
Menurut American Academy of Dermatology Association, Anda bisa mendeteksi penyakit melanoma atau kanker kulit dari melihat kondisi kuku dan telapak kaki.
Berikut tanda-tanda yang perlu Anda waspadai.
- Garis vertikal berwarna gelap di bawah kuku, lebih sering ditemukan pada jari jempol.
- Bercak cokelat atau hitam pada telapak kaki.
- Luka terbuka pada telapak kaki.
- Kuku terbelah pada bagian tengah.
- Kuku jari kaki lepas dari dagingnya.
Melanoma bisa ditandai dengan salah satu atau beberapa gejala di atas sekaligus. Untuk memastikannya, segera kunjungi dokter.
4. Kaki sakit pada pagi hari
Lebih dari 90% orang yang mengidap rheumatoid arthritis (rematik) akan merasakan sakit pada pergelangan kaki.
Selain itu, kondisi ini biasanya juga disertai dengan pembengkakan, khususnya pada bagian sendi jari jempol kaki.
Jika dibiarkan, jari-jari kaki Anda akan menjadi kaku atau bahkan tidak bisa digerakkan. Pada pagi hari, kaki yang sakit karena gangguan imun ini biasanya akan semakin parah.
Selain rematik, telapak kaki yang nyeri pada pagi hari juga bisa menandakan penyakit plantar fasciitis.
Cobalah meregangkan kaki pada pagi hari sebelum Anda beraktivitas untuk meredakan rasa sakit. Setelah itu, jangan lupa untuk periksa ke dokter demi mendapatkan perawatan yang tepat.
5. Jempol kaki bengkak
Pada kondisi normal, asam urat dari makanan akan dikeluarkan melalui urine. Namun, saat jumlahnya terlalu banyak, asam urat akan mengendap di dalam persendian.
Kristal asam urat dapat mengendap pada kaki, khususnya di bagian jempol. Lama-kelamaan, persendian kaki pun meradang dan mengalami pembengkakan.
Pembengkakan ini biasanya disertai dengan kaki yang terasa hangat dan lebih keras saat disentuh.
Kebiasaan makan makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, seafood, dan kacang-kacangan merupakan penyebab utama asam urat.
6. Garis merah di bawah kuku
Munculnya garis merah di bawah kuku jari kaki bisa digunakan sebagai salah satu cara mendeteksi penyakit yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini dikenal sebagai splinter hemorrhages.
Perdarahan kemungkinan terjadi karena adanya gumpalan kecil yang merusak pembuluh kapiler di bawah kuku. Penyebabnya mungkin berasal dari infeksi pada katup jantung atau endokarditis.
Untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan ekokardiografi. Jika tidak segera ditangani, endokarditis bisa menyebabkan gagal jantung.
7. Jari kaki dingin dan berwarna ungu
Salah satu cara mendeteksi penyakit arteri perifer (PAP) ialah dengan meraba dan melihat jari kaki. PAP terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah dari jantung.
Jika kaki terasa dingin serta disertai warna pucat atau keunguan (bahkan saat sedang beristirahat), ini bisa menandakan PAP.
Selain itu, PAP biasanya juga disertai dengan rontoknya rambut halus di sekitar kaki, kekuatan otot kaki yang melemah, dan kaki yang terasa sakit saat digunakan untuk berjalan.
Dilansir dari laman Harvard Health Publishing, kaki yang membiru dan terasa dingin juga bisa disebabkan oleh kerusakan pada saraf.
Pada kondisi ini, sensasi dingin muncul karena saraf yang mendeteksi suhu tidak bekerja dengan benar.
8. Telapak kaki pecah-pecah
Kulit kering, bersisik, dan pecah-pecah pada telapak kaki bisa menjadi salah satu pertanda seseorang memiliki penyakit kelenjar tiroid.
Kondisi ini biasanya tidak diikuti dengan rasa nyeri, tetapi kulit akan mengeras dan berubah warna menjadi lebih gelap.
Untuk membedakannya dengan pecah-pecah karena kekeringan biasa, cobalah untuk mengoleskan pelembap pada kulit kaki Anda.
Jika tidak ada perubahan setelah pemakaian selama beberapa hari, segera hubungi dokter untuk memastikannya.
Selain itu, penyakit tiroid juga kerap membuat kuku kaki menjadi lebih rapuh sehingga mudah pecah. Lengkungan pada ujung jari kaki juga akan terlihat membengkak karena kulit yang menebal.
Kesimpulan
- Kondisi jari dan telapak kaki bisa dijadikan sebagai salah satu cara mendeteksi penyakit, tetapi tidak bisa dijadikan satu-satunya alat diagnosis.
- Kebanyakan masalah yang ditandai dengan kaki akan menyebabkan kesemutan dan mati rasa, contohnya pada diabetes.
- Garis merah di bawah kuku kaki dapat menandakan endokarditis. Sementara itu, garis cokelat gelap dapat menjadi tanda melanoma.
[embed-health-tool-bmi]