backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Telapak Kaki Terasa Panas dan Terbakar, Apa Sebabnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 24/11/2022

    Telapak Kaki Terasa Panas dan Terbakar, Apa Sebabnya?

    Apakah telapak kaki Anda sering terasa panas secara tiba-tiba? Kondisi ini bisa terjadi saat alas kaki yang dipakai tidak nyaman.

    Namun, kaki terasa panas yang biasa disertai dengan nyeri dan kesemutan juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan lain.

    Penyebab telapak kaki terasa panas

    Kaki yang terasa terbakar dapat diakibatkan oleh beragam kondisi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebabnya sehingga Anda dapat mencari perawatan yang sesuai.

    1. Neuropati perifer

    Penyebab telapak kaki terasa panas yang paling umum yakni adanya kerusakan sistem saraf tepi atau neuropati perifer. Gejala khas ini juga dikenal sebagai sindrom kaki terbakar.

    Berdasarkan jumlah saraf yang rusak, neuropati perifer dibedakan menjadi dua.

    • Mononeuropati: kerusakan saraf tepi tunggal, umumnya disebabkan oleh cedera atau menahan telapak posisi di waktu yang sama.
    • Polineuropati: kerusakan beberapa saraf tepi sekaligus. Jenis polineuropati yang paling umum yakni tingginya kadar gula darah.

    Selain sensasi kaki yang panas, peripheral neuropathy juga disertai gejala:

  • mati rasa,
  • kaki kesemutan,
  • otot melemah, dan
  • perasaan seperti sedang memakai kaos kaki ketat.
  • 2. Sedang hamil

    penggumpalan darah di kaki

    Wanita hamil mungkin mengalami kaki panas karena perubahan hormon dapat meningkatkan suhu tubuh.

    Beban tubuh yang meningkat saat bertumpu pada kaki juga dapat menyebabkan kaki terasa panas serta kesemutan selama hamil.

    3. Menopause

    Berakhirnya masa kesuburan ketika menopause menyebabkan banyak perubahan hormon. Alhasil, tidak sedikit wanita yang mengeluhkan kaki terasa panas ketika menopause.

    Kebanyakan wanita mengalami menopause antara usia 45 dan 55 tahun. Namun, ada pula wanita yang dapat mengalaminya sebelum rentang usia tersebut.

    4. Kutu air (athlete’s foot)

    Kutu air merupakan infeksi jamur tinea pedis yang menyerang kaki. Infeksi lebih sering ditemukan pada sela-sela jari kaki, tetapi bisa juga muncul pada punggung atau telapak kaki.

    Athlete’s foot dapat menyebabkan telapak kaki terasa panas seperti terbakar pada area yang terinfeksi. Selain itu, kurap ditandai dengan adanya kulit pecah-pecah dan bintil berisi cairan yang terasa amat gatal.

    5. Kemoterapi

    Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker mungkin juga merusak sistem kerja sistem saraf. Efek samping kemoterapi ini akan disertai dengan gejala seperti berikut:

    • sensasi lemah pada tubuh dan otot,
    • masalah keseimbangan dan koordinasi,
    • panas pada telapak kaki,
    • dan kesemutan.

    Penggunaan lotion dengan kandungan capsaicin dan lidocaine dapat mengurangi efek samping kemoterapi ini.

    6. Uremia

    Uremia merupakan komplikasi yang terjadi ketika ginjal tidak bisa mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui urine. Akibatnya, racun berakhir menumpuk di dalam aliran darah.

    Komplikasi dari penyakit ginjal kronis ini terjadi akibat kerusakan pada ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik.

    Dalam jangka panjang, uremia dapat menyebabkan neuropati perifer yang salah satu gejalanya ialah kaki kesemutan dan terasa seperti terbakar.

    7. Konsumsi alkohol berlebihan

    Seseorang yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan berisiko mengalami kerusakan saraf yang disebut neuropati alkoholik.

    Selain kaki terbakar, kondisi ini akan membuat Anda merasakan gejala lain, berupa:

    • gangguan bicara,
    • melemahnya fungsi otot, dan
    • gangguan fungsi kandung kemih serta usus.

    Mengurangi konsumsi alkohol merupakan cara terbaik untuk mencegahnya. Tidak hanya memperkecil kerusakan sistem saraf, hal ini juga menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan.

    8. Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy (CIDP)

    CIDP merupakan penyakit saraf yang menyebabkan saraf meradang dan membengkak. Peradangan ini akan menghancurkan mielin, yakni selubung lemak yang melapisi dan melindungi serabut saraf.

    Pembengkakan pada saraf terkait CIDP juga dapat menyebabkan kesemutan atau sensasi terbakar pada kaki dan tangan.

    9. Vaskulitis

    Vaskulitis merupakan peradangan yang terjadi pada pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan penebalan, pelemahan, penyempitan, dan munculnya bekas luka pada pembuluh darah.

    Gejala vaskulitis tergantung pada pembuluh darah dan organ yang terlibat. Kondisi ini kadang bisa disertai dengan rasa sakit, kesemutan, dan kerusakan jaringan.

    10. Sarkoidosis

    Penyakit ini muncul akibat terbentuknya sel-sel inflamasi atau granuloma yang tersebar pada beberapa bagian tubuh.

    Sarkoidosis dapat muncul hingga bertahun-tahun dan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh terkait. Jika kulit atau sistem saraf terkena, kaki bisa terasa panas atau terbakar.

    11. Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT)

    Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT) terjadi akibat kerusakan pada saraf tepi tungkai dan kaki. Jika dibiarkan saja, CMT akan semakin memburuk.

    Gejala awal yang biasanya muncul yakni rasa terbakar dan mati rasa pada area pergelangan dan telapak kaki. Dalam kasus yang parah, Anda akan melihat perubahan lengkung pada telapak kaki.

    12. Eritromelalgia

    Penyakit langka yang menyerang sistem saraf ini membuat Anda meraskan panas pada tangan dan kaki.

    Seseorang dengan eritromelalgia akan mengalami flare-up atau nyeri yang bertahan selama beberapa menit hingga hari.

    Flare-up dimulai dengan munculnya sensasi gatal, nyeri, kulit merah berbintik, hingga permukaan kaki atau tangan yang panas saat disentuh.

    13. Hipotiroidisme

    menghindari kesalahan pengobatan hipotiroid

    Ketika kelenjar tiroid Anda tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, akan terjadi kondisi yang disebut hipotiroidisme.

    Jika dibiarkan saja, hipotiroidisme akan membuat jaringan membengkak hingga menekan saraf dan menimbulkan kerusakan pada saraf tepi Anda.

    Kondisi ini kemudian akan membuat kaki dan lengan Anda mati rasa, nyeri, dan terasa seperti terbakar. Sebagai pengobatan, kerusakan saraf tepi karena hipotiroidisme biasa diatasi dengan levotiroksin.

    14. Kekurangan gizi

    Kekurangan zat gizi tertentu, khususnya vitamin B1, B6, B9, B12, dan vitamin E, dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem saraf tepi.

    Lama-kelamaan, kerusakan pada saraf tepi yang tidak ditangani bisa membuat kaki Anda terasa panas.

    15. Penyebab lainnya

    Selain beberapa kondisi kesehatan di atas, berikut sejumlah alasan lain kenapa kaki Anda terasa panas.

    • Paparan logam berat (timbal, arsenik, dan merkuri). Banyaknya logam yang menumpuk lambat laun akan menjadi racun yang menggangu fungsi saraf.
    • Alergi pada bahan alas kaki.
    • Sindrom Guillain-Barre, yakni gangguan autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang saraf tepi yang sehat.
    • Tarsal tunnel syndrome (nyeri pada pergelangan kaki akibat tekanan pada saraf di sekitarnya).
    • Penyakit menular seperti sipilis, HIV/AIDS, herpes zoster, dan penyakit Lyme.

    Kenapa kaki Anda terasa panas?

    Penyebab utama kaki terasa panas dan terbakar adalah kerusakan pada saraf tepi. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, konsumsi alkohol yang berlebihan, hingga kekurangan gizi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 24/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan