backup og meta

Stroke Batang Otak

DefinisiGejalaPenyebabFaktor risikoDiagnosisPengobatan

Penyakit stroke bisa melumpuhkan pengidapnya, tetapi dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa disembuhkan. Lantas, bagaimana dengan stroke batang otak? Apa yang terjadi apabila Anda terkena stroke batang otak? Apakah stroke batang otak berbahaya dan bisakah disembuhkan? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Stroke Batang Otak

Apa itu stroke batang otak?

Stroke batang otak atau brainstem stroke adalah berhentinya aliran darah ke bagian dasar otak. 

Perlu Anda ketahui bahwa batang otak itu sangatlah kecil, dengan diameter hanya 1,27 cm. Namun fungsinya sangat penting, seperti mengatur kesadaran, tekanan darah, dan pernapasan. 

Menurut American Heart Association, semua gerakan tubuh juga diatur oleh batang otak. Ini artinya, stroke yang terjadi di area ini bisa memengaruhi banyak hal sekaligus. 

Jika kondisinya parah, penyakit ini bisa menyebabkan locked-in syndrome, yaitu kondisi ketika pengidapnya hanya bisa menggerakkan mata, tapi tidak bisa bicara atau bergerak.

Secara umum, penyakit stroke di batang otak terbagi menjadi dua tipe, di antaranya berikut ini.

  • Stroke iskemik batang otak. Terjadi saat gumpalan darah menyumbat aliran darah ke batang otak. 
  • Stroke hemoragik batang otak. Kondisi ini terjadi karena perdarahan di dalam atau sekitar batang otak, biasanya akibat pembuluh darah yang pecah.

Lantas, apakah stroke batang otak bisa disembuhkan? Bila stroke disebabkan oleh bekuan darah di otak, maka semakin cepat aliran darah dipulihkan, semakin besar peluang untuk sembuh. 

Meski begitu, penanganan medis harus dilakukan secepat mungkin. Ini karena sel-sel otak bisa mati hanya dalam beberapa menit jika tidak mendapat oksigen, dan ini berakibat fatal.

Tanda dan gejala stroke batang otak

Seperti stroke pada umumnya, brainstem stroke bisa menimbulkan dampak ringan sampai berat. Semua tergantung dari lokasi spesifik di batang otak, seberapa parah kerusakannya, dan seberapa cepat ditangani.

Jenis stroke ini juga punya gejala yang rumit dan sulit dikenali. Gejala awal stroke batang otak biasanya berupa pusing, sensasi berputar (vertigo), kehilangan keseimbangan, dan penglihatan kabur.

Gejala stroke lain yang dapat terjadi setelahnya, antara lain:

  • kesulitan bicara (bicara jadi cadel),
  • mati rasa atau lemah di salah satu sisi wajah atau tubuh,
  • kesulitan menelan,
  • telinga berdenging, dan
  • pingsan.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda mengalami pusing disertai sensasi berputar, segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter atau menghubungi 119. 

Sebaliknya, jika Anda melihat orang di sekitar menunjukkan gejala stroke, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Penanganan yang cepat meningkatkan peluang sembuh dan menurunkan risiko fatal.

Penyebab stroke batang otak

Ciri-Ciri Serangan Stroke Kedua

Jenis stroke iskemik yang terjadi di area brainstem terjadi saat aliran darah ke otak tersumbat. Penyebabnya bisa berupa berikut ini.

  • Gumpalan darah dari bagian tubuh lain yang terbawa aliran darah lalu menyangkut di pembuluh darah otak.
  • Gumpalan darah yang terbentuk langsung di pembuluh darah otak.
  • Robekan pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak.

Sementara bila jenisnya stroke hemoragik, stroke yang terjadi disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah.

Darah yang keluar akan menumpuk di otak, menghambat aliran darah normal, dan menekan jaringan otak.

Faktor risiko stroke batang otak

Siapa pun dapat terkena stroke. Namun, orang-orang dengan faktor risiko punya kemungkinan lebih besar mengalaminya ketimbang orang tanpa faktor risiko.

Faktor risiko brainstem stroke sama seperti stroke di bagian otak lainnya, yaitu sebagai berikut.

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Diabetes.
  • Pembengkakan jantung atau serangan jantung.
  • Detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium).
  • Kolesterol tinggi.
  • Obesitas atau sindrom metabolik.
  • Penyakit pada pembuluh darah, seperti penyempitan arteri karotis atau aterosklerosis.

Selain masalah kesehatan, gaya hidup berpengaruh, misalnya berikut ini.

  • Merokok juga meningkatkan risiko stroke. 
  • Kecanduan alkohol atau penyalahgunaan obat-obatan (kokain, amfetamin, atau heroin).
  • Menerapkan gaya hidup sedentari (malas gerak).
  • Keseringan mengonsumsi makanan berlemak.

Diagnosis stroke batang otak

Stroke harus didiagnosis secepat mungkin. Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan untuk menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan untuk mencari tanda-tanda gangguan saraf atau otak.

Tes darah mungkin dilakukan untuk memeriksa masalah pembekuan darah. Untuk melihat kondisi otak dan pembuluh darahnya, Anda akan direkomendasikan tes diagnosis stroke berikut.

  • CT scan berguna menentukan lokasi dan ukuran kerusakan di otak.
  • Angiogram untuk melihat jantung dan aliran darah.
  • CT angiogram berfungsi untuk melihat pembuluh darah di otak dan leher secara detail untuk mengetahui apakah ada penyempitan, sumbatan, atau kelainan pembuluh darah yang jadi penyebab stroke.
  • MRI untuk memetakan area otak yang terdampak dan membantu menentukan jenis stroke.

Fungsi jantung juga akan diperiksa lewat pemeriksaan berikut.

  • Elektrokardiogram untuk melihat aktivitas listrik jantung.
  • Ekokardiogram untuk melihat gerakan otot jantung.

Pengobatan stroke batang otak

Terapi stroke

Ketika stroke terjadi, pasien harus mendapatkan pengobatan secepatnya.

Fungsi jantung dan paru-paru mungkin perlu dibantu, dan selang pernapasan (ventilator) akan dipasang jika pasien kesulitan bernapas.

Pengobatan selanjutnya dapat berupa pemberian obat atau pembedahan, tergantung dengan keparahan penyakit. 

Dokter dapat meresepkan obat untuk menghancurkan gumpalan darah dan mencegah terbentuknya gumpalan baru atau mengencerkan darah agar aliran darah ke otak lebih lancar.

Untuk pembedahan, ada dua tindakan medis yang biasanya dilakukan, di antaranya berikut ini.

  • Embolectomy. Prosedur embolektomi dilakukan dengan pemasangan selang kecil ke pembuluh darah untuk mengambil atau menghancurkan bekuan darah.
  • Vertebrobasilar angioplasty dan stenting. Arteri yang menyempit dibuka dan dipasang tabung kawat (stent) agar tetap terbuka dan aliran darah lancar.

Setelahnya, pasien akan direkomendasikan rehabilitasi untuk mendukung pemulihan tubuh dari gangguan. Perawatannya meliputi berikut ini.

  • Fisioterapi. Melatih kembali gerakan dan kekuatan tubuh.
  • Terapi okupasi. Membantu melakukan aktivitas sehari-hari (mandi, makan, berpakaian).
  • Terapi wicara. Memperbaiki kemampuan bicara dan menelan.
  • Terapi psikologis. Memberikan dukungan emosional dan mental setelah stroke.

Perawatan ini tidak bisa dilakukan sendiri. Pasien perlu ditemani oleh keluarga, pengasuh, atau kerabat dalam menjalani terapi stroke.

Itulah yang perlu Anda pahami mengenai brainstem stroke, baik untuk lebih waspada terhadap gejalanya maupun sebagai wawasan diri dalam mengasuh anggota keluarga dengan kondisi ini. 

Kesimpulan

  • Stroke batang otak adalah kondisi serius yang terjadi ketika aliran darah ke batang otak terhenti, baik karena sumbatan maupun perdarahan.
  • Meski ukurannya kecil, batang otak mengatur fungsi vital seperti pernapasan, tekanan darah, hingga kesadaran, sehingga stroke di area ini bisa menimbulkan dampak berat, termasuk kelumpuhan total.
  • Penanganan cepat dengan obat, prosedur medis, serta rehabilitasi sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan.
  • Mengenali gejala sejak dini dan memahami faktor risikonya dapat membantu mencegah kondisi fatal akibat kondisi ini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

American Stroke Association. (2023, June 23). Brain stem stroke. In Types of stroke and treatment. Retrieved July 25, 2025, from https://www.stroke.org/en/about-stroke/types-of-stroke/brain-stem-stroke/ 

Upstate University Hospital. (n.d.). Brainstem Stroke. In Types of stroke and treatment. Upstate Comprehensive Stroke Center. Retrieved July 25, 2025, from https://www.upstate.edu/stroke/about_stroke/types-of-stroke/brainstem-stroke.php

Abdrabou, A., Hooi Hooi, T., Sharma, R., et al. (2025, April 22). Brainstem stroke syndromes [Reference article]. In Radiopaedia.org. Retrieved July 26, 2025, from https://radiopaedia.org/articles/brainstem-stroke-syndromes?lang=gb

Gowda SN, Munakomi S, De Jesus O. Brainstem Stroke. 2024 Feb 25. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan–. PMID: 32809731. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32809731/

Cleveland Clinic. (n.d.). Pontine stroke. In Cleveland Clinic Health Encyclopedia. Retrieved July 26, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/pontine-stroke 

Masyarakat, D. P. K. dan P. (2023). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Retrieved July 26, 2025, from https://ayosehat.kemkes.go.id/penanganan-dan-periode-emas-penderita-stroke

Versi Terbaru

22/08/2025

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Pahami Perbedaan TIA dan Jenis Stroke Lainnya

5 Tanda Peringatan Stroke yang Tak Boleh Diabaikan


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Aprinda Puji · Diperbarui 22/08/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan