backup og meta

Kenali 6 Gejala Stroke Ringan pada Wanita yang Bisa Berbahaya

Kenali 6 Gejala Stroke Ringan pada Wanita yang Bisa Berbahaya

Wanita diketahui berisiko lebih tinggi untuk terkena stroke dibandingkan dengan pria. Berdasarkan fakta tersebut, penting bagi para wanita untuk mengetahui berbagai gejala stroke, termasuk yang ringan, pada wanita agar dapat mewaspadai kondisi tersebut. Kira-kira apa saja gejala stroke pada wanita? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan berikut.

Kenapa stroke lebih sering terjadi pada wanita?

Dilansir dari Center for Diseases Control and Prevention (CDC), bertambahnya usia menjadi faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya stroke.

Nah, menurut beberapa penelitian, wanita memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan laki-laki. Dengan begitu, risiko gejala stroke pun lebih tinggi terjadi pada wanita.

Tidak hanya faktor usia, wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB berisiko lebih tinggi terkena serangan stroke daripada pria. 

Hal ini karena pil KB mengandung estrogen dan progesteron yang dapat meningkatkan terjadinya pembekuan darah dalam pembuluh darah, yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke

Tidak berhenti sampai di situ, wanita juga berisiko lebih tinggi mengalami serangan stroke karena cenderung memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) daripada pria. 

Tahukah Anda?

Melansir CDC, sekitar dua dari lima wanita memiliki tekanan darah lebih tinggi atau sama dengan 130/80 mmHg, atau sedang mengonsumsi obat untuk mengontrol tekanan darahnya. Hanya sekitar satu dari empat wanita yang tekanan darahnya terkontrol hingga di bawah 130/80 mmHg.

Beberapa gejala stroke ringan pada wanita

rumah sakit stroke

Berikut ini adalah beberapa gejala atau tanda stroke pada wanita yang penting untuk diketahui. 

1. Mual dan muntah 

Gejala stroke yang mungkin terjadi pada wanita adalah mual dan muntah.

Hal ini terjadi karena perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di otak menyebabkan meningkatnya tekanan intrakranial

Meningkatnya tekanan ini dapat memicu respons rasa mual dan muntah, sebagai salah satu perlindungan tubuh untuk mengatasi tekanan abnormal dalam otak

2. Kejang 

Kejang terjadi ketika adanya perubahan fungsi kelistrikan pada otak. Perubahan ini dapat terjadi karena adanya perdarahan di otak.

Oleh karena itu, kejang lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami stroke hemoragik (perdarahan di otak). 

Perubahan aktivitas listrik pada otak yang terjadi secara tiba-tiba ini dapat menyebabkan sinyal ke sistem saraf terganggu, sehingga menyebabkan seseorang mengalami gerakan abnormal atau kejang. 

3. Cegukan 

Cegukan juga dapat menjadi gejala stroke ringan pada wanita.

Mengutip dari Indian Journal of Critical Care Medicine, penderita kelainan saraf umumnya mengalami cegukan yang menetap, terutama pada stroke sirkulasi posterior. 

Hal ini terjadi akibat adanya gangguan pada lengkung refleks pada otak yang mengatur cegukan.

Akhirnya, sinyal yang mengendalikan gerakan diafragma dan glotis (pembukaan laring) tidak bekerja dengan baik dan menyebabkan cegukan berulang. 

4. Kesulitan bernapas

Dalam beberapa kasus, stroke dapat merusak pusat pernapasan akibat pembengkakan otak.

Oleh karena itu, pusat pernapasan yang terletak dalam otak dapat terganggu dan mengakibatkan penurunan kemampuan tubuh untuk mengatur napas secara normal. 

5. Kehilangan kesadaran 

Mengingat stroke dapat menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke otak, kehilangan kesadaran dapat menjadi gejala stroke pada wanita yang selanjutnya.  

Hal ini karena perubahan pasokan oksigen yang signifikan dapat menyebabkan seseorang pingsan atau kehilangan kesadaran. 

6. Kelemahan pada satu sisi tubuh

Hampir sebagian kasus stroke membuat penderitanya mengalami kelemahan pada satu sisi tubuhnya (hemiparesis). Kondisi ini terjadi akibat adanya kerusakan jaringan pada salah satu sisi otak. 

Hemiparesis menyebabkan penderita stroke mengalami kesulitan untuk menggerakkan lengan atau bahkan memegang benda. 

Selain beberapa gejala di atas, wanita juga dapat mengalami gejala stroke lainnya, seperti:

  • kesulitan berbicara,
  • kehilangan kemampuan penglihatan pada satu atau bahkan dua matanya, serta
  • sakit kepala parah yang tiba-tiba terjadi tanpa diketahui penyebabnya. 

Bagaimana cara mencegah stroke pada wanita?

diet vegetarian menurunkan risiko stroke

Mengingat stroke adalah salah satu penyakit yang mengancam nyawa, termasuk pada wanita, ada baiknya untuk tetap menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Untuk mencegah terjadinya gejala stroke, termasuk stroke ringan, pada wanita, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut. 

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang
  • Lakukan olahraga secara teratur. 
  • Hindari merokok. 
  • Jaga berat badan ideal
  • Kelola stres dengan baik, misalnya dengan melakukan hobi. 
  • Konsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter. 
  • Hindari makanan dengan kandungan lemak tinggi serta kurangi konsumsi minuman beralkohol. 
  • Kendalikan tekanan darah, kadar kolesterol, dan diabetes. 

Selain itu, wanita juga perlu melakukan tindakan pencegahan, seperti berikut ini.

  • Memantau tekanan darah selama dan setelah kehamilan.
  • Melakukan skrining atrium fibrilasi (AFib) bila sudah berusia 75 tahun ke atas.
  • Skrining tekanan darah tinggi sebelum menggunakan kontrasepsi oral. 

Itulah beberapa gejala stroke pada wanita yang penting untuk diketahui.

Bila Anda merasa mengalami gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesegera mungkin. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Women and Stroke. (2023). Retrieved 2 October 2023, from https://www.cdc.gov/stroke/women.htm

Hemorrhagic Stroke – Symptoms & Treatment. (n.d.). Retrieved 2 October 2023, from https://www.mountsinai.org/locations/cerebrovascular-center/conditions/stroke/hemorrhagic-stroke 

Seizures and epilepsy after stroke. (n.d.). Retrieved 2 October 2023, from https://www.stroke.org.uk/effects-of-stroke/physical-effects-of-stroke/seizures-and-epilepsy-after-stroke 

Goyal, A., Pallavi, K., & Awasthy, A. K. (2022). Persistent Hiccups in Posterior Circulation Stroke as Rare Presentation of Pulmonary Embolism-Don’t Jump the Gun. Retrieved 2 October 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9492740/

Yoon, C. W., & Bushnell, C. D. (2023). Stroke in Women: A Review Focused on Epidemiology, Risk Factors, and Outcomes. Retrieved 2 October 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9911842/ 

Ali, K., Bernasconi, C., … Illi, S. K. (2022). Stroke and breathing. Retrieved 2 October 2023, from https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/B9780323915328000161

Brain Stem Stroke. (2023). Retrieved 2 October 2023, from https://www.stroke.org/en/about-stroke/types-of-stroke/brain-stem-stroke

Versi Terbaru

25/10/2023

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Stroke pada Remaja: Kenali Penyebab, Gejala dan Kapan Harus ke Dokter

Benarkah Vertigo Termasuk Gejala Stroke?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 25/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan