Wanita diketahui berisiko lebih tinggi untuk terkena stroke dibandingkan dengan pria. Berdasarkan fakta tersebut, penting bagi para wanita untuk mengetahui berbagai gejala stroke, termasuk yang ringan, pada wanita agar dapat mewaspadai kondisi tersebut. Kira-kira apa saja gejala stroke pada wanita? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan berikut.
Kenapa stroke lebih sering terjadi pada wanita?
Dilansir dari Center for Diseases Control and Prevention (CDC), bertambahnya usia menjadi faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya stroke.
Nah, menurut beberapa penelitian, wanita memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan laki-laki. Dengan begitu, risiko gejala stroke pun lebih tinggi terjadi pada wanita.
Tidak hanya faktor usia, wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB berisiko lebih tinggi terkena serangan stroke daripada pria.
Hal ini karena pil KB mengandung estrogen dan progesteron yang dapat meningkatkan terjadinya pembekuan darah dalam pembuluh darah, yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke.
Tidak berhenti sampai di situ, wanita juga berisiko lebih tinggi mengalami serangan stroke karena cenderung memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) daripada pria.
Tahukah Anda?
Beberapa gejala stroke ringan pada wanita
Berikut ini adalah beberapa gejala atau tanda stroke pada wanita yang penting untuk diketahui.
1. Mual dan muntah
Gejala stroke yang mungkin terjadi pada wanita adalah mual dan muntah.
Hal ini terjadi karena perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di otak menyebabkan meningkatnya tekanan intrakranial.
Meningkatnya tekanan ini dapat memicu respons rasa mual dan muntah, sebagai salah satu perlindungan tubuh untuk mengatasi tekanan abnormal dalam otak.
2. Kejang
Kejang terjadi ketika adanya perubahan fungsi kelistrikan pada otak. Perubahan ini dapat terjadi karena adanya perdarahan di otak.
Oleh karena itu, kejang lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami stroke hemoragik (perdarahan di otak).
Perubahan aktivitas listrik pada otak yang terjadi secara tiba-tiba ini dapat menyebabkan sinyal ke sistem saraf terganggu, sehingga menyebabkan seseorang mengalami gerakan abnormal atau kejang.
3. Cegukan
Cegukan juga dapat menjadi gejala stroke ringan pada wanita.
Mengutip dari Indian Journal of Critical Care Medicine, penderita kelainan saraf umumnya mengalami cegukan yang menetap, terutama pada stroke sirkulasi posterior.
Hal ini terjadi akibat adanya gangguan pada lengkung refleks pada otak yang mengatur cegukan.
Akhirnya, sinyal yang mengendalikan gerakan diafragma dan glotis (pembukaan laring) tidak bekerja dengan baik dan menyebabkan cegukan berulang.