backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Vertigo Termasuk Gejala Stroke?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 28/01/2023

    Benarkah Vertigo Termasuk Gejala Stroke?

    Semua orang pasti pernah merasa pusing. Pusing yang tidak berbahaya dapat terjadi saat kurang tidur atau mabuk perjalanan akibat guncangan. Namun terkadang, pusing khususnya vertigo juga bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius, seperti stroke. Kenapa bisa, ya?

    Apakah pusing bisa menjadi gejala awal stroke?

    pusing bisa menjadi gejala awal stroke

    Pusing sebenarnya bukan merupakan gejala stroke. Pusing hanya akan dicurigai sebagai gejala stroke jika disertai vertigo dan kehilangan keseimbangan yang sangat parah.

    Pusing dapat digambarkan dengan berbagai sensasi, tergantung masing-masing penyebabnya.

    Vertigo bisa menyebabkan pusing yang menimbulkan sensasi seperti berputar atau berada di ruangan yang berputar. Kondisi ini dapat membuat Anda merasa kehilangan keseimbangan dan bahkan seperti akan pingsan.

    Kaitan antara vertigo dan stroke yakni vertigo diketahui bisa menjadi gejala awal jenis stroke, yaitu stroke batang otak dan stroke serebelum.

    Faktanya, sekitar 3% penderita vertigo yang melakukan pemeriksaan ke rumah sakit diketahui mengalami stroke serebelum.

    Umumnya, vertigo hanya terjadi selama beberapa saat atau tidak lebih dari beberapa menit. Namun, pada penderita stroke, vertigo bisa dialami selama beberapa jam, hari, minggu, atau bahkan bulan.

    Melansir dari American Stroke Association, sebagai gejala stroke, vertigo bisa terjadi sendiri tanpa disertai gejala umum stroke, seperti kelemahan pada salah satu sisi tubuh.

    Hanya saja, perlu Anda pahami bahwa tidak semua kasus vertigo merupakan gejala stroke.

    Bagaimana vertigo bisa menjadi gejala stroke?

    Beberapa jenis stroke, yakni stroke batang otak dan stroke serebelum, bisa ditandai dengan vertigo yang sering kambuh.

    Batang otak merupakan bagian dari otak yang berfungsi mengendalikan semua kegiatan dasar sistem saraf pusat, yang meliputi kesadaran tubuh, tekanan darah, dan pernapasan.

    Sementara bagian serebelum membantu mengendalikan pergerakan dan keseimbangan tubuh, serta pergerakan mata.

    Saat batang otak atau serebelum mengalami stroke, fungsi motorik dan tingkat kesadaran tubuh dapat terganggu sehingga menimbulkan vertigo.

    Penyebab vertigo saat terjadi kedua jenis stroke tersebut yaitu kerusakan pada sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer di otak. Kerusakan tersebut paling sering terjadi akibat gangguan pembuluh darah ke otak.

    Gangguan aliran darah tersebut umumnya disebabkan oleh 2 kondisi berikut ini.

    • Stroke iskemik, yaitu ketika pembuluh darah tersumbat atau tekanan darah tinggi (hipertensi).
    • Stroke hemoragik, yaitu ketika terjadi perdarahan di dalam atau sekitar otak.

    Kapan harus ke dokter?

    Periksakan diri ke dokter jika Anda merasa pusing disertai dengan gejala lain, termasuk ketika pusing memengaruhi keseimbangan, koordinasi, dan kemampuan berjalan. Penting untuk mendapatkan diagnosis medis dan diatasi sedini mungkin agar bisa menghindari terjadinya kondisi lain yang lebih parah, seperti stroke.

    Cara mendeteksi tanda awal stroke

    Sejumlah pemeriksaan akan dilakukan untuk memastikan penyebab vertigo. Apakah pusing yang timbul disebabkan oleh stroke atau kondisi lain. Berikut beberapa tes yang mungkin dilakukan.

    1. Pemeriksaan otak

    Pemindaian atau pemeriksaan otak merupakan pemeriksaan yang paling sering dilakukan untuk mendeteksi kondisi serius yang mungkin menjadi penyebab vertigo. Salah satunya stroke.

    Jenis pemindaian otak yang dapat digunakan meliputi MRI dan CT-scan untuk mendeteksi adanya perubahan di otak.

    Meski begitu, CT scan diketahui kurang efektif dalam mendeteksi stroke di batang otak dan serebelum.

    Sementara itu, MRI baru bisa mendeteksi stroke di batang otak dan serebelum setelah 48 jam dari pertama kali gejala vertigo muncul.

    Hal ini terkadang membuat dokter sulit menentukan pemeriksaan yang paling tepat untuk mengetahui pasti penyebab vertigo.

    Oleh karena itu, jika diperlukan, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan.

    2. HINTS

    Bila vertigo disertai gejala lain, seperti nystagmus (pergerakan bola mata tidak terkendali), mual, dan muntah, dokter akan melakukan pemeriksaan HINTS untuk mendeteksi stroke.

    Pemeriksaan HINTS (Head Impulse–Nystagmus–Test of Skew) dilakukan dengan menilai seberapa cepat pergerakan mata.

    Anda akan diminta untuk melihat suatu objek selama beberapa waktu. Dokter kemudian akan menggerakan kepala Anda dari sisi satu ke sisi lainnya untuk melihat secara langsung pergerakan mata.

    Namun, pemeriksaan HINTS belum cukup umum dan hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis khusus terlatih.

    Cara mengatasi vertigo akibat stroke

    mengatasi vertigo akibat stroke

    Untuk mengatasi vertigo saat stroke, perlu dilakukan dengan mengobati stroke yang dialami.

    Sama seperti jenis stroke lainnya, tingkat kesembuhan stroke batang otak juga dipengaruhi oleh bagian batang otak yang rusak, tingkat keparahan, dan seberapa cepat pengobatan dilakukan.

    Sementara itu, stroke serebelum merupakan kondisi gawat darurat yang umumnya memerlukan alat bantu pernapasan, paru-paru, dan jantung. 

    Maka dari itu, penanganan stroke batang otak dan stroke serebelum perlu segera dilakukan. Berikut beberapa pengobatan yang mungkin disarankan oleh dokter.

    1. Penggunaan obat-obatan

    Pada stroke iskemik, jika stroke terjadi akibat pembuluh darah yang tersumbat, kesembuhan vertigo dan stroke bisa semakin cepat jika aliran darah dapat kembali lancar.

    Oleh karena itu, obat pengencer darah bisa diberikan untuk membantu melancarkan peredarah darah dan mencegah terbentuknya gumpalan darah.

    Sebaliknya, pada stroke hemoragik, obat anti pendarahan atau antifibrinolitik bisa diberikan untuk meredakan perdarahan di otak.

    2. Operasi

    Jika kondisi cukup parah, stroke iskemik mungkin perlu diatasi dengan operasi, seperti berikut ini.

    • Embolektomi, dengan memasukan selang ke dalam pembuluh darah untuk membuang darah yang menggumpal, atau memasukan obat ke dalam pembuluh darah untuk mengencerkan darah.
    • Angioplasti dan pemasangan stent vertebrobasilar, untuk melebarkan pembuluh darah besar ke otak dengan memasukan selang jaring.   

    3. Rehabilitasi

    Untuk mengembalikan kemampuan penderita setelah sembuh, rehabilitasi mungkin juga perlu dilakukan.

    Pada umumnya, stroke batang otak bisa sembuh karena kondisi ini biasanya tidak memengaruhi kemampuan berbicara dan komunikasi, sehingga penderita bisa berpartisipasi secara maksimal saat menjalani rehabilitasi.

    Beberapa terapi yang mungkin perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut.

    • Terapi fisik, untuk meningkatkan kemampuan bergerak.
    • Terapi okupasi, untuk membantu mengembalikan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan merawat diri.
    • Terapi wicara, untuk meningkatkan kemampuan menelan dan berbicara.
    • Terapi psikologi, untuk memberikan dukungan setelah stroke.

    Pada stroke yang ringan hingga sedang, penglihatan ganda dan vertigo biasanya bisa sembuh dalam beberapa minggu.

    Kesimpulan

    • Pusing pada dasarnya bukan gejala stroke.
    • Pusing vertigo mungkin jadi gejala awal stroke bila muncul cukup sering dan kurun waktu yang lama.
    • Tidak semua vertigo dikatakan sebagai tanda awal stroke.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 28/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan