backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Waspada Mild Cognitive Impairment, Penyebab Mudah Lupa

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/08/2022

    Waspada Mild Cognitive Impairment, Penyebab Mudah Lupa

    Apakah Anda mudah lupa? Jika ya hati-hati, bisa jadi ini adalah gejala dari mild cognitive impairment atau gangguan kognitif ringan. Kenali lebih dalam mengenai kondisi ini melalui ulasan berikut.

    Apa itu mild cognitive impairment?

    Mild cognitive impairment (MCI), atau yang berarti gangguan kognitif ringan, adalah kondisi ketika seseorang mengalami penurunan kemampuan otak melebihi yang dialami orang lain seusianya.

    Istilah MCI sendiri sebenarnya merujuk pada kumpulan gejala, bukan sebuah penyakit.

    Gejala penurunan kemampuan ini biasanya disadari dan ditandai dengan gangguan daya ingat, penggunaan bahasa, berpikir, atau menilai. Keluarga dan kerabat mungkin juga menyadari perubahan ini.

    Akan tetapi, gangguan tersebut ringan, sehingga umumnya tidak menimbulkan dampak yang besar pada kualitas hidup.

    Pada sebagian besar kasus, kondisi ini biasanya tidak akan bertambah buruk atau malah membaik dengan sendirinya seiring waktu.

    Meski begitu, perlu diketahui bahwa MCI bisa meningkatkan risiko mengalami demensia akibat penyakit Alzheimer atau gangguan saraf lainnya.

    Mild cognitive impairment umumnya dialami oleh orang lanjut usia (lansia). Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada semua golongan usia.

    Berdasarkan American Academy of Neurology, diperkirakan jumlah kasus penurunan fungsi otak pada lansia akibat mild cognitive impairment adalah sebagai berikut.

    •  8 persen pada lansia usia 65 hingga 69 tahun.
    • 15 persen pada lansia usia 75 hingga 79 tahun.
    • 25 persen pada lansia usia 80 hingga 84 tahun.

    Apa saja gejala dan tanda mild cognitive impairment?

    penyebab mudah lupa

    Sebagian besar orang biasanya menyadari adanya gejala akibat penurunan fungsi dan kemampuan otak ini.

    Mild cognitive impairment umumnya akan menimbulkan gejala sesuai dengan fungsi dan kemampuan otak yang terdampak, yaitu sebagai berikut.

  • Gangguan daya ingat. Misalnya kesulitan mengingat tanggal, tidak bisa mengingat apa yang sedang dipikirkan atau dibicarakan, dan kesulitan mengingat jalan di tempat padahal sudah sering dikunjungi.
  • Gangguan penggunaan bahasa. Misalnya kesulitan mengingat kata yang tepat atau sulit memahami informasi, baik secara tulis maupun verbal.
  • Gangguan konsentrasi, seperti kesulitan fokus dan mudah teralihkan oleh hal lain.
  • Gangguan penalaran, penilaian, dan pengambilan keputusan. Misalnya bertindak atau mengambil keputusan secara tiba-tiba (impulsif) dan kesulitan membuat rencana atau memecahkan masalah.
  • Gangguan persepsi visual, seperti kesulitan memperkirakan jarak atau membayangkan benda dalam tiga dimensi.
  • Gejala-gejala tersebut biasanya tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, pada beberapa penderita, gejala MCI yang lebih serius juga dapat terjadi, di antaranya sebagai berikut.

    • Depresi.
    • Sifat mudah marah dan agresif.
    • Gangguan kecemasan.
    • Sikap apatis atau acuh tak acuh.

    Pemeriksaan ke dokter mungkin perlu dilakukan jika timbul gejala-gejala tersebut.

    Selain itu, pemeriksaan juga perlu dilakukan bila penurunan fungsi dan kemampuan otak menyebabkan kesulitan yang berarti saat melakukan aktivitas sehari-hari.

    Hal ini bisa menandakan kondisi lain yang lebih serius, seperti demensia.

    Apa penyebab mild cognitive impairment?

    Sama seperti bagian tubuh lainnya, otak juga akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia.

    Namun, pada sebagian orang, hal ini bisa terjadi lebih cepat dan menyebabkan mild cognitive impairment.

    Meski begitu, penyebab gangguan kognitif ringan ini belum dapat diketahui seluruhnya.

    Namun, dilansir dari Mayo Clinic, hasil penelitian otopsi menunjukan bahwa mild cognitive impairment dapat dipicu oleh beberapa perubahan di otak yang meliputi berikut ini.

    • Gumpalan abnormal atau plak protein beta-amyloid dan gumpalan kecil protein atau pemicu penyakit Alzheimer.
    • Protein pemicu gangguan saraf, seperti penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, atau demensia Lewy body.
    • Penyakit stroke ringan atau gangguan aliran darah ke otak, seperti cedera otak traumatis dan hidrosefalus tekanan normal.

    Selain itu, beberapa kondisi lain juga dapat menimbulkan gejala MCI, di antaranya sebagai berikut.

    • Gangguan tiroid, ginjal, atau liver.
    • Sleep apnea dan gangguan tidur lainnya.
    • Kekurangan kadar vitamin B12, glukosa, atau nutrisi tubuh lainnya.
    • Gangguan penglihatan atau pendengaran.
    • Infeksi.
    • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat-obatan terlarang.
    • Kecanduan alkohol.

    Apa saja faktor yang meningkatkan risiko mild cognitive impairment?

    tumor otak

    Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko mild cognitive impairment, yang paling berpengaruh meliputi berikut ini.

    • Pertambahan usia.
    • Memiliki gen APOE e4 dan adanya riwayat penyakit Alzheimer di dalam keluarga.

    Namun, ada juga gaya hidup atau kebiasaan buruk yang merusak otak, atau kondisi lain yang bisa memicu MCI, di antaranya sebagai berikut.

    • Diabetes.
    • Kebiasaan merokok.
    • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
    • Kadar kolesterol tinggi.
    • Obesitas.
    • Depresi.
    • Jarang melakukan aktivitas fisik.
    • Jarang berpartisipasi dalam kegiatan yang merangsang kemampuan sosial atau mental.
    • Tingkat pendidikan rendah.

    Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini?

    Untuk mendeteksi mild cognitive impairment, pemeriksaan akan dimulai dengan melihat riwayat kesehatan secara rinci, termasuk:

  • penyakit atau gangguan yang pernah dialami,
  • obat-obatan yang digunakan, dan
  • riwayat gangguan daya ingat atau demensia di dalam keluarga.
  • Selain itu, dokter juga akan memastikan gejala dengan menanyakan Anda, keluarga, atau kerabat terkait adanya gangguan kemampuan yang mungkin disadari dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

    Guna memastikan kondisi, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan yang dapat meliputi berikut ini.

    • Tes darah, untuk mendeteksi gangguan fisik yang dapat memengaruhi daya ingat, seperti kekurangan vitamin B12 atau hipotiroidisme.
    • Pemindaian otak, seperti MRI atau CT scan, untuk mendeteksi tumor otak, stroke, atau perdarahan.

    Sementara itu, untuk memeriksa kemampuan mental, dokter bisa menjalankan mini mental state examination.

    Pada pemeriksaan ini, dokter akan meminta pasien untuk mengikuti perintah atau melakukan tanya jawab, seperti menyebutkan tanggal.

    Hasil tes ini akan ditentukan dari lamanya tes dilakukan. Semakin lama tes dilakukan, semakin rinci hasil yang bisa diperoleh.

    Hasil tersebut juga bisa membantu mendeteksi pola perubahan kemampuan dan fungsi otak untuk memastikan penyebabnya.

    Apa pilihan pengobatan untuk mild cognitive impairment?

    pengalaman tumor otak

    Hingga saat ini, belum ada metode pengobatan pasti untuk menangani gangguan kognitif ringan.

    Namun, penelitian masih terus dilakukan guna menemukan pengobatan yang tepat untuk meredakan gejala dan mencegah kondisi bertambah parah.

    Umumnya, dokter akan menangani MCI sesuai dengan masing-masing kondisi pemicunya. Berikut di antaranya.

    • Memberikan obat penghambat kolinesterase untuk meredakan gangguan daya ingat.
    • Menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu yang bisa menimbulkan gejala MCI, seperti benzodiazepine, antikolinergik, antihistamin, opioid, dan penghambat pompa proton.
    • Mengawasi tekanan darah dan menyarankan pengobatan jika terlalu tinggi.
    • Meredakan depresi dengan obat antidepresan.
    • Mengatasi sleep apnea dengan mengatur posisi tidur yang tepat.

    Apa saja komplikasi yang mungkin timbul dari mild cognitive impairment?

    Penderita gangguan kognitif ringan memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami demensia.

    Secara umum, sejumlah studi menunjukan sekitar 10 – 15 persen penderita MCI mengalami demensia setiap tahun.

    Pada lansia, sekitar 1 – 3 persen penderita MCI mengalami demensia setiap tahunnya. Untuk lebih rinci, berikut risiko penderita MCI berusia di atas 65 tahun terhadap demensia.

    • 7,5 persen mengalami demensia pada tahun pertama mengalami MCI.
    • 15 persen mengalami demensia pada tahun kedua mengalami MCI.
    • 20 persen mengalami demensia pada tahun ketiga mengalami MCI.

    Bagaimana cara mencegah gangguan kognitif ringan?

    Mild cognitive impairment tidak selalu dapat dicegah. Namun berdasarkan penelitian, upaya terbaik untuk mencegah MCI adalah dengan melakukan olahraga dua kali seminggu.

    Walau belum dapat dibuktikan, menghindari faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko kondisi ini juga bisa membantu mencegah gangguan kognitif ringan.

    Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan mild cognitive impairment.

    • Hindari konsumsi alkohol berlebih.
    • Batasi paparan polusi udara.
    • Hindari risiko cedera kepala.
    • Hindari kebiasaan merokok.
    • Awasi kondisi kesehatan yang diderita, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan depresi.
    • Lakukan kebiasaan tidur yang baik dan hindari pemicu gangguan tidur.
    • Konsumsi makanan kaya nutrisi, seperti buah dan sayur, serta makanan rendah lemak jenuh.
    • Bersosialisasi dengan orang lain.
    • Gunakan alat bantu pendengaran jika mengalami gangguan pendengaran.
    • Latih kemampuan otak dengan permainan, seperti teka-teki dan latihan daya ingat.

    Dengan menerapkan upaya-upaya tersebut, diharapkan kesehatan otak bisa terjaga dengan baik, sehingga MCI bisa dihindari.

    Jika diperlukan, pemeriksaan diri ke dokter setiap 6 – 12 bulan juga bisa Anda lakukan untuk mendeteksi adanya perubahan pada kemampuan dan fungsi otak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan