Bell’s palsy ditandai dengan kelumpuhan pada otot-otot wajah sehingga membuat ekspresi Anda terlihat aneh karena wajah terasa nyeri atau sulit digerakkan. Beberapa orang mungkin membiarkan penyakit ini sampai sembuh sendiri. Namun, bagaimana ciri-ciri bila Bell’s palsy akan sembuh? Apa risikonya bila tidak segera berobat? Simak penjelasannya di sini, ya!
Bagaimana ciri-ciri Bell’s palsy akan sembuh?
Bell’s palsy merupakan sejenis penyakit saraf yang ditandai dengan melemahnya saraf yang mengontrol otot-otot pada sebelah wajah atau bagian tertentu pada wajah. Akibatnya, wajah Anda nampak tidak simetris dan ekspresinya tidak wajar.
Selain itu, wajah juga jadi sulit digerakkan, misalnya saat berbicara, makan, berkedip, dan sebagainya.
Anda juga mungkin akan merasakan sakit kepala, salah satu telinga terasa nyeri dan terlalu sensitif terhadap suara, air mata sering keluar, serta sebelah lidah mati rasa.
Berbeda dengan kelumpuhan otot wajah pada penyakit stroke, Bell’s palsy pada umumnya tidak diketahui penyebabnya. Hal ini dicurigai karena dipicu oleh infeksi virus.
Kabar baiknya, sebagian besar kelumpuhan wajah yang disebabkan oleh Bell’s palsy bersifat sementara.
Biasanya, ciri-ciri Bell’s palsy akan sembuh mulai terlihat sekitar dua minggu setelah Anda mengalami serangan tersebut.
Dalam waktu tiga bulan, kebanyakan orang dengan Bell’s palsy bisa pulih sepenuhnya, penampilan kembali normal, dan sudah bisa menggerakkan wajah mereka seperti biasa.
Melansir situs Facial Palsy, kondisi kerusakan saraf pada wajah sampai pulih biasanya akan melalui tahapan-tahapan berikut.
- Tahap flaccid, yaitu otot melemah dan mengendur (lemas).
- Tahap paretic, yaitu otot wajah mulai terbentuk lagi, ketegangannya mulai kembali, dan sudah muncul gerakan kecil yang spontan.
- Tahap recovery (pulih), yaitu kondisi saraf yang menggerakkan otot-otot wajah sudah kembali seperti semula.
Meski begitu, dalam kondisi tertentu, tahap pemulihan tidak langsung tercapai sehingga Anda memasuki tahap sinkinetik.
Tahap sinkinetik ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan pada wajah yang tidak diinginkan dan tidak disengaja.
Bila Anda tidak mengalami ciri-ciri Bell’s palsy akan sembuh dalam waktu 2 minggu, bisa jadi Anda memasuki tahap sinkinetik ini.
Apa yang terjadi bila Bell’s palsy tidak segera ditangani?
Meskipun sebagian kasus hanya berlangsung sementara, tetapi Anda sebaiknya tidak menunggu hingga Bell’s palsy sembuh sendiri.
Lebih baik segera melakukan upaya perawatan agar fungsi otot wajah bisa segera dikembalikan.
Pasalnya, bila terlambat diatasi, proses pemulihannya bisa saja semakin sulit.
Bahkan, mungkin saja, otot-otot wajah Anda tidak bisa kembali seperti semula.
Bila ini terjadi, tentunya akan dibutuhkan proses penanganan yang lebih serius.
Melansir situs Johns Hopkins Medicine, waktu yang ideal untuk memulihkan Bell’s palsy adalah bila otot-otot wajah Anda masih bisa berfungsi.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak terlalu lama menunggu sampai mengalami ciri-ciri bell’s palsy akan sembuh dengan sendirinya.
Perawatan sedini mungkin sangat penting agar otot-otot yang membentuk ekspresi wajah Anda dapat segera diselamatkan.
Bila penanganannya terlambat, otot-otot wajah Anda dapat menjadi lumpuh secara permanen sehingga ekspresi wajah Anda tidak bisa kembali normal.
Apa yang bisa dilakukan untuk mempercepat pemulihan Bell’s palsy?
Setelah mendapatkan diagnosa Bell’s palsy, sebaiknya Anda segera berkonsultasi kepada dokter ahli saraf.
Pasalnya, ada beberapa kondisi yang terlihat seperti Bell’s palsy, tetapi setelah diperiksa lebih lanjut ternyata ada penyakit lain yang menyertainya.
Inilah yang mungkin menyebabkan seseorang tidak kunjung mengalami ciri-ciri Bell’s palsy akan sembuh bahkan cenderung menetap lama.
Oleh sebab itu, disarankan untuk segera berkonsultasi kepada dokter agar diberikan penanganan yang tepat sesegera mungkin.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengobati Bell’s palsy dan mengembalikan fungsi otot-otot wajah, antara lain sebagai berikut.
1. Pemberian obat-obatan
Obat-obatan antiviral seperti acyclovir dapat diberikan untuk melawan infeksi virus.
Selain itu, dokter akan meresepkan obat-obatan steroid untuk mengurangi peradangan.
Untuk meredakan nyeri, Anda dapat minum obat analgesik (anti-nyeri) atau memberikan kompres hangat pada wajah yang sakit.
Upaya pengobatan dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan Bell’s palsy yang Anda alami.
2. Terapi untuk menstimulasi saraf
Selain mengatasi peradangan, beberapa terapi juga diperlukan untuk menstimulasi saraf-saraf pada wajah, baik dengan metode medis maupun metode alternatif.
Metode medis dapat berupa fisioterapi, termasuk terapi wicara, untuk melatih saraf pada otot-otot wajah.
Metode alternatif berupa relaksasi, akupuntur, stimulasi elektrik, training biofeedback, serta pemberian vitamin B12, B6, dan seng (zinc).
3. Operasi plastik
Bila cepat ditangani, kondisi Anda akan membaik dalam 2 minggu. Biasanya, Anda sudah bisa pulih dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan.
Ciri-ciri Bell’s palsy akan sembuh ditandai dengan fungsi otot-otot wajah yang kembali normal seperti semula.
Namun, bila upaya-upaya di atas belum memperoleh hasil yang optimal, tindakan operasi plastik mungkin diperlukan untuk mengembalikan penampilan wajah Anda.
[embed-health-tool-bmi]