backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Mengobati Kanker Serviks Secara Alami dengan Obat Herbal dan Gaya Hidup

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Mengobati Kanker Serviks Secara Alami dengan Obat Herbal dan Gaya Hidup

    Kebanyakan orang umumnya mengenal metode operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, hingga imunoterapi sebagai cara untuk mengobati kanker serviks. Pengobatan kanker serviks (leher rahim) tersebut biasanya dilakukan atas rekomendasi dari dokter sesuai dengan kondisi Anda. Di sisi lain, ada juga penggunaan obat herbal yang dapat dikombinasikan bersama pengobatan utama kanker serviks. Namun, bagaimana cara mengobati kanker serviks secara alami? Simak penjelasannya berikut ini, ya.

    Cara mengobati kanker serviks secara alami dengan obat herbal

    obat herbal osteoporosis

    Selain atas dasar sifatnya yang alami, penggunaan obat herbal juga diyakini dapat membantu meringankan gejala kanker serviks. Oleh karena sifatnya yang membantu meringankan, cara mengobati kanker serviks secara alami ini biasanya tidak diberikan sebagai pengobatan tunggal.

    Umumnya, obat herbal yang diberikan untuk kanker serviks ini digunakan bersamaan dengan pengobatan utama.

    Pasalnya, belum ada penelitian yang benar-benar teruji secara klinis bahwa tanaman herbal dapat bekerja efektif sebagai cara mengobati kanker serviks secara alami. Umumnya, obat herbal ini hanya dapat membantu sedikit meringankan gejala kanker serviks yang dirasakan.

    Selain itu, obat herbal juga dapat membantu menjaga daya tahan tubuh secara keseluruhan selama proses menjalani pengobatan utama.

    Melansir dari Badan POM Republik Indonesia, obat herbal adalah golongan obat tradisional yang diolah dari ekstrak atau penyaringan bahan-bahan alam. Bahan-bahan itu bisa berupa tanaman obat ataupun mineral.

    Berikut ini adalah beberapa macam obat herbal yang dapat digunakan sebagai cara mengobati kanker serviks secara alami berdasarkan penelitian.

    1. Kunyit putih

    Kunyit memang identik dengan bumbu masak berwarna kuning. Namun, tanaman ini memiliki jenis lain, yang disebut dengan kunyit putih.

    Sesuai namanya, tanaman ini lebih cenderung berwarna putih dengan semburat kekuningan. Tanaman herbal yang satu ini diyakini dapat membantu pengobatan kanker serviks secara alami.

    Hampir semua bagian tanaman kunyit putih dapat digunakan sebagai bahan dasar obat. Rimpang, daun, hingga minyak dapat diolah menjadi bahan dasar obat herbal yang biasanya digunakan untuk meringankan kondisi akibat kanker serviks.

    Mengutip dari Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, kunyit putih termasuk salah satu dari beberapa macam obat herbal yang kerap digunakan sebagai cara mengobati kanker serviks secara alami.

    2. Jintan hitam

    Obat herbal berikutnya yang dapat dikonsumsi sebagai cara mengobati kanker serviks secara alami adalah jintan hitam. Jintan hitam memiliki bentuk seperti biji-bijian dengan ukuran yang cukup kecil.

    Cara menggunakannya bisa dengan mengambil sari minyak atau ekstrak jintan hitam. Ekstrak jintan hitam diketahui memiliki aktivitas antikanker di dalamnya.

    Tak hanya itu, jintan hitam juga mengandung senyawa yang disebut timoquinon. Senyawa tumoquinon diyakini dapat membantu membunuh sel kanker serviks (Hela), dengan cara kerja seperti apoptosis.

    3. Buah mahkota dewa

    Cara mengobati kanker serviks secara alami berikutnya bisa dilakukan dengan mengonsumsi buah mahkota dewa. Buah ini memiliki ciri khas berupa warna merah yang cantik. Ekstraknya diyakini dapat membantu meringankan gejala kanker serviks.

    Meski beredar anggapan bahwa ini adalah salah satu tanaman yang beracun, buah yang juga dijuluki sebagai “simalakama’ memiliki aneka manfaat baik, termasuk dalam hal pengobatan penyakit.

    Ekstrak dari buah dengan nama latin Phaleria macrocarpa ini diketahui mengandung senyawa lignin, flavonoid, serta tannin. 

    Ketiga senyawa tersebut dinilai berpotensi untuk perkembangan sel kanker leher rahim di dalam tubuh, karena aktivitas antikanker yang dimiliki.

    4. Temu putih

    Serupa dengan saudaranya, yakni kunyit putih, temu putih yang memiliki nama latin Curcuma zedoaria juga dapat menjadi salah satu cara mengobati kanker serviks secara alami. 

    Berdasarkan Review Artikel Mengenai Aktivitas Antikanker Serviks, ada 3 tanaman yang dibandingkan. Mulai dari mahkota dewa, buah merah, dan temu putih.

    Hasil perbandingan tersebut menunjukan bahwa temu putih mengandung senyawa sitotoksis yang paling kuat dalam menghambat perkembangan sel-sel kanker serviks.

    Sitotoksis adalah suatu senyawa yang mampu merusak sel kanker, sekaligus menghambat perkembangan tumor.

    5. Kemangi

    Anda mungkin sudah cukup familiar melihat daun kemangi dalam sepiring lalapan bersama beberapa sayuran lainnya. Tak hanya lezat dan segar, daun kemangi juga memiliki manfaat kesehatan untuk membantu dalam pengobatan kanker serviks.

    Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Media Farmasi, daun kemangi memiliki kandungan ekstrak etanol yang berpotensi bersifat sitotoksik dan apoptosis.

    Oleh karena itu, kemangi termasuk ke dalam salah satu obat herbal yang dapat menghambat perkembangan sel kanker serviks. Maka, selain mengonsumsinya sebagai makanan sehat untuk kanker serviks, Anda pun bisa mengonsumsinya sebagai salah satu cara mengobati kanker serviks secara alami.

    6. Biji sirsak

    Jika biasanya sirsak hanya dimanfaatkan daging buahnya, kini biji sirsak diduga bisa digunakan sebagai obat herbal untuk pengobatan kanker serviks. Hal ini disebabkan oleh adanya ekstrak etanol di dalam biji sirsak. Etanol sendiri diketahui memiliki sifat antikanker yang tentu sangat berguna bagi pasien kanker serviks.

    Annoceous acetogenin juga merupakan salah satu senyawa yang ada dalam biji sirsak. Senyawa ini diyakini mampu bekerja efektif untuk menghambat sekaligus membunuh sel kanker secara selektif.

    Secara rinci, senyawa annoceous acetogenin dapat menyerang tepat pada sel kanker dengan melihat kebutuhan adenosin trifosfat (ATP) tubuh. Ini karena ATP berguna sebagai perantara dalam pertukaran energi antar sel.

    Sel kanker sendiri biasanya cenderung akan lebih membutuhkan ATP dalam jumlah yang lebih banyak ketimbang sel normal pada umumnya.

    Konsultasi ke dokter sebelum minum obat herbal kanker serviks

    Penggunaan obat herbal pada dasarnya hanyalah sebagai perawatan tambahan. Sejauh ini, obat herbal belum terbukti dapat menggantikan obat medis untuk kanker serviks.

    Selebihnya, pengobatan kanker serviks yang utama tetap harus berdasarkan anjuran dan tindakan dari dokter. Sebelum Anda menggunakan obat herbal untuk mengobati kanker serviks, usahakan untuk selalu mengonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

    Pasalnya, menggunakan obat herbal tanpa berkonsultasi dengan dokter dikhawatirkan dapat memengaruhi dan mengacaukan proses perawatan utama yang diberikan. Khususnya bagi Anda yang sedang dalam perawatan kemoterapi, sebaiknya Anda menghindari penggunaan tanaman herbal jika belum mendapat persetujuan dari dokter.

    Cara mengobati kanker serviks secara alami dengan gaya hidup

    Ketika Anda menjalani deteksi kanker serviks dan didiagnosis mengalami kanker leher rahim ini, selain pengobatan dan perawatan terhadap penyakit, dokter juga akan merekomenasikan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Seperti apa gaya hidup yang harus Anda praktekkan sebagai salah satu cara mengobati kanker serviks secara alami?

    1. Pilihlah makanan yang sehat

    Salah satu faktor risiko yang dapat menjadi penyebab kanker serviks adalah pola makan yang tak sehat. Maka itu, saat Anda didiagnosis mengalami kanker serviks, wajib hukumnya untuk menghindari berbagai makanan yang berpotensi memperparah kondisi kesehatan.

    Pengobatan kanker mungkin akan mempengaruhi selera makan dan menghilangkan nafsu makan Anda. Jika pengobatan kanker menyebabkan berat badan Anda turun drastis,  konsultasikan pada tenaga medis atau ahli gizi tentang cara menjaga agar berat badan tetap stabil.

    Mulailah mengonsumsi antioksidan (vitamin A, C, dan E), karbohidrat, lemak sehat, protein, vitamin dan mineral, serta air putih secara teratur. Sayur dan buah  merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik.

    Mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kondisi Anda, bisa membantu  berat badan Anda tetap stabil setelah pengobatan. Tak hanya itu, pola makan sehat juga sebaiknya dipraktekkan meski tidak didiagnosis penyakit ini sebagai pencegahan kanker serviks.

    2. Seimbangkan waktu istirahat dan olahraga

    Saat menjalani pengobatan kanker, Anda mungkin mudah merasa lelah. Oleh karena itu, Anda perlu menyeimbangkan aktivitas dan istirahat. Jika rasa lelah yang Anda rasakan berkepanjangan, segera  konsultasikan dengan dokter Anda.

    Rasa lelah ini  sering kali menyebabkan pasien kanker  tidak memiliki cukup energi untuk bergerak apalagi berolahraga. Olahraga yang sesuai dapat membantu mengurangi rasa lelah dan depresi.

    Jika Anda ingin berolahraga, Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan intensitas aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi Anda. Berjalan kaki santai selama 30 menit secara rutin dapat memberikan perubahan yang signifikan. Perubahan gaya hidup ini juga akan membantu memperbaiki kualitas hidup Anda.

    3. Pertimbangkan alat kontrasepsi dan aktivitas intim selain seks

    Kemoterapi dapat membuat vagina Anda kering dan libido yang menurun. Terapi radiasi bahkan dapat merusak ovarium Anda dan mengubah lapisan vagina. Untuk itulah Anda perlu mendiskusikan ini dengan tim medis dan terutama dengan pasangan. Anda dan pasangan perlu memikirkan aktivitas intim lainnya agar Anda berdua tetap dekat dalam masa-masa sulit ini.

    Selain itu, jika Anda tidak pernah menjalani histerektomi dan sedang menjalani radiasi atau kemoterapi, sebaiknya Anda mempertimbangkan menggunakan alat kontrasepsi.

    Adalah suatu hal yang bijak untuk menghindari kehamilan selama masa pengobatan karena pengobatan-pengobatan untuk pasien kanker serviks berbahaya bagi bayi dalam kandungan. Meskipun radiasi dan kemoterapi dapat menurunkan kesuburan, namun ini tidak berarti Anda tidak akan hamil sama sekali.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan