Hampir sama seperti obat kanker serviks lainnya, pembrolizumab juga bertugas untuk membantu memperlambat pertumbuhan serta penyebaran sel kanker pada tubuh.
Selain itu, pembrolizumab bisa meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap serangan sel-sel kanker.
Mengutip laman NIH National Cancer Institute, obat ini biasanya diberikan pada pasien kanker serviks yang kondisinya semakin memburuk selama atau setelah kemoterapi.
Pembrolizumab umumnya ditujukan untuk pengobatan kanker serviks yang tumbuh kembali setelah kemoterapi dan pemulihan dari kanker serviks, juga untuk yang sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Dokter dan tim medis akan memberikan obat ini ke dalam pembuluh darah melalui bantuan infus. Pemberian obat ini akan terus dilakukan sampai perkembangan penyakit dirasa sudah cukup membaik.
4. Topotecan

Pilihan obat kanker serviks lainnya yang bisa diberikan dokter adalah topotecan. Di samping kanker serviks, obat topotecan juga dapat membantu perawatan jenis kanker lainnya, seperti kanker ovarium dan kanker paru.
Obat ini bertugas mematikan sel-sel kanker ataupun menghambat perkembangannya. Topotecan umumnya diberikan oleh dokter setelah obat kanker serviks lainnya dirasa kurang membuahkan hasil.
Ada dua cara konsumsi obat topotecan, yakni diminum langsung (oral) dan disuntikkan melalui infus. Jika obat ini berbentuk kapsul atau diminum langsung, aturan minumnya sebanyak satu kali dalam sehari.
Patuhi aturan minum obat ini. Apabila tanpa atau sengaja Anda memuntahkan kembali obat ini, jangan minum kembali di hari yang sama. Anda baru boleh meminumnya keesokan hari atau di jadwal minum obat selanjutnya.
Sementara itu, topotecan infus diberikan dengan bantuan dokter atau tim medis. Selama prosesnya, obat ini disuntikkan ke pembuluh darah vena selama sekitar 30 menit.
5. Carboplatin

Jenis obat kanker serviks lainnya yang juga dapat diberikan dokter adalah carblopatin. Fungsi obat ini adalah untuk menghambat perkembangan serta penyebaran sel kanker di dalam tubuh.
Pemberian obat ini dilakukan oleh dokter dan tim medis, dengan memasukkan ke dalam pembuluh vena melalui injeksi infus.
Umumnya, pengobatan kanker serviks dengan carboplatin tidak dianjurkan untuk diberikan lebih dari sekali dalam kurun waktu 4 minggu. Ini karena ada efek samping obat carboplatin yang dapat menurunkan sel darah di dalam tubuh.
Padahal, sel darah ini seharusnya membantu tubuh untuk melawan serangan infeksi, sekaligus membantu proses pembekuan darah. Alhasil, carboplatin yang diberikan di luar aturannya dapat membuat Anda lebih mudah berdarah saat mengalami cedera.
6. Hycamtin

Obat selanjutnya yakni hycamtin. Bukan hanya kanker serviks, hycamtin juga kerap digunakan dalam perawatan kanker lainnya, seperti kanker ovarium dan kanker paru-paru.
Biasanya, hycamtin diberikan setelah obat atau perawatan kanker serviks lainnya kurang berhasil. Obat kanker serviks ini dapat diminum langsung (oral), maupun diberikan oleh dokter ke dalam pembuluh darah vena melalui infus.
Hycamtin minum (oral) biasanya diberikan dalam dua buah kapsul dengan warna yang berbeda. Ikuti semua anjuran konsumsi yang disampaikan oleh dokter Anda, karena kedua kapsul tersebut harus diminum dalam waktu yang bersamaan.
Jika Anda muntah setelah minum obat hycamtin, jangan meminumnya kembali. Anda baru boleh minum obat ini di jadwal minum selanjutnya atau esok hari.
Obat hycamtin infus akan dimasukkan ke dalam tubuh dengan bantuan dokter maupun tim medis. Sampaikan pada dokter atau tim medis lainnya bila Anda mengalami rasa terbakar, sakit, maupun bengkak selama pemberian infus.
Kemungkinan, hycamtin dapat menurunkan jumlah sel darah tubuh. Itulah sebabnya Anda perlu rutin melakukan pemeriksaan darah. Lama waktu perawatan kanker serviks dengan hycamtin akan ditentukan oleh dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar