Kondisi prehipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibanding dengan wanita. Namun, ketika melewati usia 55 tahun, wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi dibanding dengan pria.
3. Berat badan berlebih
Semakin berat massa tubuh Anda, maka semakin banyak pula suplai darah yang dibutuhkan oleh jaringan-jaringan dan organ tubuh Anda. Adapun suplai darah yang meningkat berpotensi meningkatkan tekanan pada pembuluh arteri Anda.
4. Keturunan atau genetik
Anda lebih berisiko mengalami prehipertensi dan hipertensi bila Anda memiliki orangtua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.
5. Pola makan yang tidak sehat
Garam dan kalium adalah dua nutrisi utama yang berperan dalam mengatur tekanan darah tubuh Anda. Apabila Anda mengonsumsi terlalu banyak garam, atau kekurangan asupan kalium dalam makanan Anda sehari-hari, hal ini memperbesar peluang Anda mengalami kenaikan tekanan darah.
6. Jarang berolahraga
Jika Anda tidak cukup sering melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga, berat badan Anda cenderung tidak terkontrol dan berisiko mengalami obesitas. Bila hal tersebut terjadi, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami prehipertensi.
7. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
Merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah Anda, termasuk bagi perokok pasif.
8. Penyakit tertentu
Anda lebih mudah terkena prehipertensi dan hipertensi jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal, sleep apnea, dan lainnya. Bila ini terjadi pada Anda, segera periksakan diri ke dokter agar penyakit tersebut tidak menyebabkan ke hipertensi.
Bagaimana mendiagnosis prehipertensi?
Kenaikan tekanan darah atau prehipertensi hanya dapat didiagnosa melalui pengukuran tekanan darah.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seseorang tergolong prehipertensi bila tekanan darah sistoliknya (angka yang berada di atas) berada di antara 120-139 mmHg dan angka diastoliknya (angka yang berada di bawah) berada di antara 80-89 mmHg.
Umumnya, dokter akan melakukan pengukuran tekanan darah beberapa kali untuk memastikan diagnosanya. Sebab, beberapa orang mungkin saja hanya mengalami hipertensi jas putih, yaitu kenaikan tekanan darah yang hanya terjadi saat berada di sekitar dokter, tetapi kembali normal saat mengukur tekanan darah di rumah atau tempat lain.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar