Setiap jenis salep untuk dermatitis atopik memiliki kandungan yang berbeda dengan cara kerja tersendiri. Berikut obat eksim kering dalam bentuk salep yang paling sering digunakan.
1. Kortikosteroid
Salep kortikosteroid merupakan salah satu obat eksim yang paling sering diresepkan dokter. Dikenal juga sebagai steroid, obat ini meredakan peradangan pada kulit akibat eksim sehingga gejala berkurang dan kulit bisa kembali pulih.
Jenis dan dosis salep steroid akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala yang Anda alami. Jika kondisi Anda tidak membaik, dokter dapat meresepkan salep steroid dari jenis yang lebih keras atau dosis yang lebih tinggi.
Salep dan krim kortikosteroid cukup aman digunakan untuk anak-anak maupun orang dewasa asalkan mengikuti anjuran dokter. Ibu hamil atau menyusui pun diperbolehkan untuk menggunakan obat ini, dengan catatan hanya dalam dosis rendah.
Kendati obat eksim kering satu ini terbilang ampuh, salep steroid tidak ditujukan untuk pengobatan jangka panjang. Melansir studi dalam Indian Dermatology Online Journal, penggunaan steroid secara berlebihan memiliki efek samping serius pada kulit.
Efek samping obat kortikosteroid yang paling umum adalah penipisan tekstur dan perubahan warna pada area kulit yang sering diolesi obat. Selain itu, rambut halus juga bisa bertumbuh makin banyak di area tersebut.
2. Salep antiradang NSAID
Salep antiradang NSAID seperti crisaborole yang dioleskan dua kali sehari dapat mengobati eksim tingkat ringan hingga sedang. Crisaborole mengurangi peradangan yang terjadi dengan menghambat enzim yang disebut PDE-4.
Ketika enzim PDE-4 diblokir, tubuh akan mengurangi produksi sitokin. Sitokin adalah protein khusus yang dibutuhkan untuk memicu peradangan. Jika sitokin dalam darah sedikit, semakin minim pula peradangan yang menghasilkan gejala eksim.
Obat ini terbukti efektif mengurangi peradangan dan membantu pemulihan kulit seperti semula. Uji klinis juga telah menunjukkan bahwa crisaborole dapat ditoleransi dengan baik ketimbang kortikosteroid sehingga lebih aman untuk penggunaan jangka panjang.
Meski begitu, Anda tetap perlu berdiskusi dengan dokter bila hendak menggunakan obat ini pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Pasalnya, ada kemungkinan efek samping berupa nyeri atau rasa tersengat pada area kulit yang diolesi salep.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar