backup og meta

Bagaimana Cara Menghilangkan Bekas Eksim yang Menghitam?

Bagaimana Cara Menghilangkan Bekas Eksim yang Menghitam?

Selain menyebabkan gatal dan kulit kering, eksim (dermatitis atopik) juga menimbulkan bekas luka yang menjadi masalah baru bagi penderitanya. Bekas luka eksim sering kali tampak gelap, menebal, atau begitu lebar hingga mengganggu kenyamanan.

Untungnya, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan bekas eksim.

Berbagai cara menghilangkan bekas eksim

cara mengatasi luka bakar

Jika Anda hendak menghilangkan bekas eksim, tingkat kesulitannya akan bergantung pada seberapa parah eksim yang Anda alami. Kuncinya adalah menjaga kelembapan kulit untuk mencegah gatal, pecah-pecah, dan penebalan kulit. Berikut berbagai kiat yang dapat Anda lakukan.

1. Berhenti menggaruk bekas eksim

Cara ini mungkin sederhana, tapi pengaruhnya besar dalam penyembuhan bekas luka eksim. Pasalnya, kebiasaan menggaruk lambat laun akan mengiritasi kulit, membuat kulit pecah-pecah dan menebal, serta menyebabkan kerusakan yang lebih jauh lagi.

Untuk berhenti menggaruk, cobalah mengompres kulit yang bermasalah dengan waslap yang dibasahi air dingin. Anda juga bisa mencubit lembut area kulit di sekitar eksim untuk meredakan gatal sedikit demi sedikit.

2. Mandi oatmeal

Mandi dengan oatmeal bisa membantu mengatasi masalah kulit sekaligus memelihara kesehatannya. Ini disebabkan karena oatmeal kaya akan antioksidan dan senyawa antiradang yang dapat mengurangi iritasi dan peradangan akibat eksim.

Oatmeal juga merupakan scrub alami yang membantu mengikis lapisan kulit mati pada bekas eksim. Untuk menghilangkan bekas eksim, cobalah berendam dengan oatmeal khusus untuk mandi selama 30 menit setiap hari.

3. Menggunakan pelembap

Pemakaian pelembap memang bukanlah cara yang akan menghilangkan bekas eksim secara langsung. Akan tetapi, pelembap dapat menjaga kulit agar tidak kering. Kulit yang kering adalah sumber rasa gatal yang membuat Anda ingin terus menggaruk.

Pilihlah pelembap tinggi kandungan minyak yang tidak mengandung alkohol, parfum, dan zat kimia lainnya. Produk pelembap tertentu bisa saja menjadi pemicu dermatitis kontak pada orang yang sensitif. Jadi, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter.

4. Mengoleskan gel mengandung silikon

Gel mengandung silikon dapat membantu mengurangi ukuran dan warna bekas luka eksim. Saat dioleskan pada kulit, gel silikon akan berikatan dengan jaringan kulit dan menciptakan tegangan pelindung pada permukaan kulit.

Bekas luka eksim terbentuk dari jaringan kolagen yang menumpuk. Lapisan pelindung silikon diyakini dapat menyusutkan tumpukan kolagen dan memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Hasilnya, bekas luka mengecil dan warnanya perlahan pulih.

5. Suntikan steroid

efek samping steroid

Dokter terkadang menghilangkan bekas eksim yang membentuk keloid dengan cara menyuntikkan steroid. Steroid bekerja dengan menguraikan serat-serat kolagen yang membentuk bekas luka sehingga permukaan kulit perlahan menjadi rata kembali.

Selain itu, steroid juga bisa meredakan peradangan pada kulit. Hal ini akan membantu mengurangi gejala eksim seperti bengkak, gatal, dan kemerahan. Anda bisa menjalani perawatan ini dengan berkonsultasi ke dokter terlebih dulu.

6. Dermabrasi

Dermabrasi merupakan prosedur untuk meratakan kembali permukaan kulit. Prosedur ini bisa mengatasi berbagai keluhan pada kulit seperti garis-garis halus, keriput, serta bekas luka akibat jerawat, operasi, dan eksim.

Dermabrasi dilakukan dengan alat khusus yang mengikis lapisan luar kulit Anda. Kulit nantinya akan tumbuh kembali dan membentuk permukaan yang lebih halus. Selama pemulihan, kulit mungkin jadi lebih sensitif dan harus terlindung dari sinar matahari.

7. Perawatan laser

Terapi laser mungkin dianjurkan apabila cara lainnya tidak membuahkan hasil. Dokter biasanya juga menyarankan cara ini untuk menghilangkan bekas eksim yang berubah warna atau menghitam.

Ada dua jenis perawatan laser untuk bekas luka, yakni:

Pulsed dye laser therapy

Terapi ini dilakukan dengan memancarkan sinar berenergi tinggi pada bekas eksim. Energi dari sinar laser akan menyusutkan pembuluh darah pada jaringan luka hingga terurai. Dengan begitu, warna jaringan luka akan kembali menyerupai kulit asalnya.

Fractional carbon dioxide laser therapy

Terapi ini menggunakan sinar berenergi tinggi untuk merangsang pengelupasan sel kulit mati dan perbaikan jaringan kulit. Sinar yang digunakan terfokus pada titik-titik kecil kulit, jadi pemulihannya akan lebih cepat dibandingkan terapi laser sebelumnya.

Ada beragam cara memulihkan kulit yang luka akibat eksim, mulai dari metode alami hingga yang melibatkan prosedur medis. Cara apa pun yang Anda pilih, pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter untuk memahami manfaat dan efek sampingnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Medical Treatment for Scars & Keloids. (2020). Retrieved 25 September 2020, from https://nyulangone.org/conditions/scars-keloids/treatments/medical-treatment-for-scars-keloids

How Do I Get Rid of Eczema Scars? (2020). Retrieved 25 September 2020, from https://www.connecticutchildrens.org/health-library/en/teens/eczema-scars/

How Do I Get Rid of Eczema Scars?. (2020). Retrieved 25 September 2020, from https://www.hopkinsallchildrens.org/Patients-Families/Health-Library/HealthDocNew/How-Do-I-Get-Rid-of-Eczema-Scars

Dermabrasion. (2020). Retrieved 25 September 2020, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/dermabrasion/about/pac-20393764

Does Atopic Dermatitis Cause Scars?. (2020). Retrieved 25 September 2020, from https://atopicdermatitis.net/scars/

Scars – Treatment. (2020). Retrieved 25 September 2020, from https://www.nhs.uk/conditions/scars/treatment/

Versi Terbaru

12/10/2020

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

8 Cara Mencegah Eksim agar Tidak Terus Kambuh

8 Penyakit Kulit yang Tidak Menular, Plus Gejala-gejalanya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 12/10/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan