Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Uji penetrasi sperma adalah tes untuk melihat apakah sperma pria bisa bergerak melalui lendir serviks dan saluran tuba untuk membuahi telur.
Tes ini biasanya dilakukan ketika pasangan mengalami kesulitan hamil yang berkaitan dengan masalah kesuburan (infertilitas).
Terdapat beberapa uji penetrasi sperma yang berbeda, di antaranya:
Sperm mucus penetration atau uji penetrasi lendir sperma merupakan tes untuk memeriksa apakah sperma pria bisa bergerak melalui lendir serviks.
Prosedur tes ini umumnya jarang sekali dilakukan. Hal ini dikarenakan ada tes kesuburan lain yang memberikan informasi lebih lanjut tentang masalah kesuburan (infertilitas).
Sperm penetration assay (SPA) atau hamster egg penetration test (HEPT) – tes hamster – adalah pengujian untuk memeriksa apakah sperma pria bisa bergabung dengan telur.
Caranya yaitu dengan mencampur sperma dan telur hamster di laboratorium. Jumlah sperma yang menembus (indeks kapasitasi sperma) telur diukur.
Tes penetrasi sperma ini merupakan tes yang paling sering dilakukan di pusat penelitian kesuburan khusus, misalnya sebelum mengikuti prosedur fertilisasi in vitro atau program bayi tabung.
Tes penetrasi sperma dapat dilakukan apabila Anda mendapati beberapa kondisi di bawah ini.
Sebelum menjalani tes infertilitas, Anda dan pasangan harus mencoba memahami masa subur dalam menemukan waktu terbaik untuk hamil.
Umumnya, puncak masa subur wanita terjadi selama ovulasi dan 1-2 hari sebelum ovulasi. Beberapa pasangan menemukan bahwa mereka telah melewatkan hari-hari yang paling subur ketika mencoba untuk hamil.
Seorang wanita harus mencatat siklus menstruasi dan ketika dia berovulasi. Catatan ini akan membantu dokter jika Anda memutuskan untuk menjalani tes infertilitas.
Bicarakan dengan dokter Anda tentang segala kekhawatiran Anda tentang urgensi tes, risiko, bagaimana hal itu akan dilakukan, atau apa maksud dari hasilnya.
Beberapa hal yang perlu Anda dan pasangan persiapkan sebelum mengikuti prosedur tes penetrasi sperma antara lain seperti di bawah ini.
Persiapan bagi wanita:
Persiapan bagi pria:
Persiapan bagi wanita:
Persiapan bagi pria:
Pada saat melakukan tes, dokter pertama kali akan mengambil sampel lendir serviks dan air mani. Sampel lendir serviks dari wanita dikumpulkan selama proses pemeriksaan panggul.
Sementara pengambilan sampel air mani dapat dikumpulkan sendiri dengan masturbasi, yang mana ketentuan proses pengumpulannya seperti di bawah ini.
Proses pengambilan kedua sampel tersebut umumnya hanya berisiko kecil. Bagi pria, apabila proses masturbasi bertentangan dengan kepercayaan atau terdapat alasan lain sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Jika sampel hanya bisa didapat melalui hubungan seks, dokter akan menyarankan untuk menggunakan kondom khusus. Cairan pelumas pada kondom dapat memengaruhi hasil tes.
Tes penetrasi lendir sperma dilakukan dengan mengumpulkan sampel lendir serviks dan sperma Anda dan pasangan.
Melalui pengujian di laboratorium, air mani ditambahkan ke lendir serviks dalam sebuah tabung. Setelah 90 menit, jarak perpindahan sperma kemudian akan diukur.
Tes penetrasi sperma dengan metode hamster egg penetration test (HEPT) dianggap lebih akurat untuk mengetahui apakah sperma dalam sampel air mani dapat membuahi sel telur atau tidak.
Dikutip dari University of Utah Health, sperma yang telah disiapkan akan dicampur dengan 15-20 telur hamster di laboratorium.
Jika dalam kondisi baik, sperma dapat melakukan penetrasi atau membuahi telur. Selanjutnya akan dihitung jumlah dan persentase sperma yang dapat menembus sel telur tersebut.
Setelah selesai melakukan pengambilan sampel, Anda akan diberikan tanggal untuk mendapatkan hasil tes. Dokter akan menjelaskan maksud dari hasil tes Anda. Pastikan selalu mengikuti instruksi dan panduan yang dokter berikan.
Uji penetrasi sperma dilakukan untuk melihat apakah sperma pria bisa bergerak melalui lendir serviks dan saluran tuba untuk membuahi telur.
Pengujian yang dilakukan dapat melihat apakah lendir serviks mencegah penetrasi sperma. Tes ini dapat menggunakan sperma pasangan dan sperma donor yang ditambahkan ke sampel lendir serviks pasangan. Lendir serviks donor juga dapat ditambahkan dalam pengujian.
Mungkin terdapat masalah dengan sperma jika timbul beberapa kondisi, seperti:
Normal:
Sperma menembus lendir serviks dan bergerak melewatinya dengan mudah.
Abnormal:
Sperma tidak dapat menembus lendir serviks atau mengumpul di lendir. Penggumpalan mungkin berarti bahwa wanita atau pria telah memproduksi antibodi terhadap sperma. Jika antibodi sperma berasal dari tubuh pria, penggumpalan juga dapat dilihat dalam analisis air maninya.
Hasil pengujian didasarkan pada jumlah sperma yang mampu menembus telur dan dapat bervariasi dari laboratorium ke laboratorium. Bicarakan dengan dokter Anda tentang apakah hasil Anda normal.
Normal:
Sperma menembus telur hamster.
Abnormal:
Sperma tidak dapat menembus sel telur hamster.
Hasil tes akan menentukan penanganan yang sesuai, jika ada pertanyaan lebih lanjut segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar