backup og meta
Kategori

26

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Masih Efektifkah Menghitung Masa Subur dengan Kalender?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 08/06/2023

    Masih Efektifkah Menghitung Masa Subur dengan Kalender?

    Mengetahui masa subur wanita yang tepat dapat mempercepat terjadinya kehamilan. Pasalnya, peluang terjadinya proses kehamilan akan meningkat pada masa subur. Namun, bagaimana caranya mengetahui masa subur pada wanita? Simak cara menghitung masa subur wanita yang bisa segera Anda praktikkan.

    Apa itu masa subur?

    Mengapa gangguan siklus menstruasi dipertanyakan sebagai efek samping vaksin COVID-19

    Masa subur adalah hari-hari dalam siklus menstruasi wanita ketika kehamilan mungkin terjadi. Sama halnya seperti menstruasi, masa subur wanita pun terjadi pada setiap bulan.

    Masa subur wanita berkaitan erat dengan ovulasi. Ovulasi itu sendiri adalah proses pelepasan sel telur (ovum) yang sudah matang dari indung telur (ovarium).

    Jika sel telur yang dilepaskan ini berhasil dibuahi oleh sperma, kehamilan akan terjadi. Akan tetapi, jika tidak ada pembuahan oleh sperma, sel telur akan mati dan terjadilah menstruasi.

    Masa subur wanita tergantung pada siklus menstruasi yang dimiliki. Adapun setiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang berbeda-beda.

    Siklus menstruasi itu sendiri adalah rentang dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama pada menstruasi berikutnya.

    Normalnya, siklus menstruasi berlangsung selama 21-35 hari. Namun, rata-rata wanita memiliki siklus menstruasi selama 28 hari.

    Cara mengetahui masa subur pada wanita

    Mengetahui masa subur merupakan salah satu cara cepat hamil yang bisa Anda lakukan. Apabila Anda melakukan pembuahan saat masa tidak subur, peluang terjadinya kehamilan lebih kecil.

    Terdapat dua cara mengetahui masa subur wanita, yakni dengan menghitung dan mengenai tanda-tandanya. Berikut ini adalah pembahasannya.

    1. Menghitung masa subur wanita

    Masa subur wanita biasanya terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama haid terakhir (HPHT) pada rata-rata siklus menstruasi teratur 28 hari.

    Adapun ovulasi terjadi selama 72 jam di sekitar masa subur tersebut. Ini berarti melakukan hubungan seks pada masa tersebut meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.

    Meski begitu, waktu terjadinya ovulasi bisa tidak terprediksi. Artinya, masa subur juga belum tentu terjadi pada hari ke-14 setelah HPHT tiap bulannya.

    Maka dari itu, American Pregnancy Association menyebut, wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur di kisaran 28-32 hari, umumnya mengalami ovulasi pada hari ke-11 hingga ke-21 setelah HPHT.

    Artinya, masa subur wanita pun berada di kisaran hari tersebut. Akan tetapi, masalahnya, tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang teratur.

    2. Kenali tanda-tanda masa subur wanita

    Beberapa wanita memiliki siklus menstruasi atau haid tidak teratur sehingga sulit untuk mengetahui masa suburnya.

    Jika ini terjadi, Anda bisa kenali tanda-tanda masa subur dengan kalender di bawah ini.

    Tandai siklus menstruasi setiap bulan

    Karena siklus menstruasi Anda tidak teratur, Anda perlu mencatat terlebih dahulu tanggal menstruasi, paling tidak selama 6 bulan terakhir.

    Lingkari hari pertama Anda menstruasi di kalender. Lalu, catat pula hari terakhir menstruasi atau lamanya masa haid Anda.

    Melalui catatan ini, Anda dapat dengan mudah menghitung masa subur untuk perkiraan di bulan berikutnya.

    Cari tahu siklus terpendek dan terpanjang

    Melansir laman OASH, untuk tahu masa subur hari pertama, Anda bisa menggunakan rumus menghitung siklus masa subur terpendek dikurangi dengan angka 18.

    Misalnya, siklus terpendek Anda selama 6 bulan terakhir adalah 25 hari, maka hari pertama masa subur Anda adalah hari ke-7 setelah hari pertama menstruasi atau haid.

    Sementara rumus atau cara untuk menghitung masa subur hari terakhir, yaitu siklus terpanjang dikurangi 11.

    Misalnya, siklus terpanjang Anda adalah 30 hari, maka hari terakhir masa subur adalah hari ke-19 sejak dimulainya menstruasi.

    Pada contoh kasus tersebut, rata-rata perhitungan masa subur wanita, yaitu hari ke 7—19 dari periode menstruasi.

    Adapun rentang waktu masa subur ini bisa Anda gunakan pada periode menstruasi berikutnya.

    Anda hanya perlu melingkari di kalender kapan prediksi masa subur Anda berdasarkan perhitungan tersebut.

    Cara menghitung masa subur

    Hiperprolaktinemia

    Bagi sebagian wanita, menghitung masa subur agak sulit, terutama Anda yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur atau baru saja keguguran. 

    Kalau ingin segera hamil lagi setelah keguguran, Anda perlu mengetahui masa subur setelah keguguran. Sebab nyatanya, keguguran bisa memengaruhi siklus menstruasi.

    Ya, siklus haid Anda mungkin akan lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya setelah keguguran terjadi.

    Umumnya, Anda mungkin membutuhkan waktu selama 4-8 minggu setelah keguguran untuk kembali menstruasi.

    Namun, Anda mungkin butuh berbulan-bulan hingga kembali pada siklus menstruasi normal.

    Sementara ovulasi mungkin terjadi sekitar 2 minggu sebelum hari pertama Anda menstruasi setelah keguguran.

    Artinya, jika Anda memulai periode menstruasi pada 4 minggu setelah keguguran, ovulasi bisa terjadi setelah 2 minggu Anda mengalami keguguran.

    Bagi Anda yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur, baru keguguran, atau siklus mens teratur tapi ingin mengetahui periode ovulasi, ini 4 cara yang bisa dicoba.

    1. Membuat kalender menstruasi

    Anda bisa menggunakan cara menghitung masa subur dengan kalender, yaitu mencatat hari pertama dan hari terakhir menstruasi untuk mencari tahu siklus menstruasi Anda.

    Bagi yang baru keguguran, perhitungan siklus menstruasi ini sebaiknya Anda lakukan jika perdarahan atau gejala lain yang terkait dengan keguguran telah teratasi.

    2. Merasakan perubahan pada tubuh

    Tidak hanya menghitung, Anda bisa mengetahui masa subur dengan mengenali perubahan pada tubuh yang menjadi tanda terjadinya ovulasi.

    Biasanya, kondisi ini ditandai dengan:

    • lendir pada vagina tampak banyak,
    • payudara terasa nyeri,
    • mengalami kram ringan atau nyeri pada salah satu sisi panggul, dan
    • peningkatan suhu tubuh.

    3. Menggunakan alat tes ovulasi

    Adapun opsi lain yang lebih akurat dalam mengetahui masa subur dibanding menggunakan kalender kehamilan yakni berupa alat tes ovulasi atau masa subur

    Alat tes ovulasi atau masa subur dapat membantu Anda untuk memprediksi waktu puncak masa subur dengan lebih akurat.

    Guna memilih yang tepat, Anda dapat menggunakan Andalan Ovulation Test atau Andalan alat tes masa subur agar hasilnya lebih tepat dan terpercaya. 

    alat tes ovulasi andalan

    Cara menggunakannya yaitu : 

    1. Gunakan andalan tes masa subur dari hari ke 10-14 dihitung dari hari pertama menstruasi haid terakhir (HPHT)
    2. Tes dilakukan pada jam 10.00 –20.00, dianjurkan untuk membatasi konsumsi cairan 2 jam sebelum melakukan tes
    3. Siapkan wadah untuk menampung urin 
    4. Keluarkan alat uji & pipet dari kemasan 
    5. Ambil urin dengan pipet lalu teteskan (3-5 tetes)pada lubang yang tersedia pada alat uji
    6. Letakkan pada bidang datar 
    7. Tunggu 3-5 menit untuk melihat hasilnya 
    8. Bila muncul dua garis berwarna merah muda, maka kemungkinan besar ovulasi akan terjadi di 24-48 jam ke depan. Jika sedang merencanakan kehamilan, waktu terbaik untuk melakukan hubungan intim adalah setelah 24 jam, namun sebelum 48 jam. 
    9. Sebaliknya, bila hasilnya hanya satu garis merah muda saja, berarti tubuh sedang dalam masa yang kurang subur, dan bisa mencoba kembali setiap harinya selama 5 hari kedepan

    Cukup membutuhkan waktu 5 menit saja, hasilnya bisa Anda dapatkan secara mudah dan praktis dengan tingkat akurasi hingga 99%.

    #AndalanTepatTerpercaya untuk Anda yang ingin hasil yang dapat diandalkan. Andalan Ovulation Test ini tersedia di Supermarket, Apotek dan E-Commerce kesayangan Anda

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 08/06/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan