Posthitis (postitis) merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada kulup atau preputium penis. Walaupun terdengar asing, masalah ini sebenarnya cukup umum terjadi, terutama pada pria yang tidak disunat.
Apa itu posthitis?
Posthitis adalah peradangan yang terjadi pada kulit kulup penis atau preputium. Kulup merupakan lipatan kulit yang menutupi kepala penis (glans), dan hanya terdapat pada pria yang tidak disunat.
Dalam kondisi tertentu, kulup bisa mengalami iritasi atau infeksi yang menyebabkan peradangan.
Kondisi ini bisa muncul karena beberapa faktor, seperti infeksi bakteri atau jamur, alergi terhadap produk tertentu, atau kebersihan organ intim yang kurang terjaga.
Saat penyakit postitis terjadi, pasien biasanya akan merasa tidak nyaman, mengalami nyeri, dan kadang kesulitan buang air kecil.
Meski terdengar menyeramkan, penyakit ini umumnya bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Namun, jika tidak ditangani, peradangan bisa menjadi kronis dan berulang.
Hal ini bisa berisiko menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti balanoposthitis atau bahkan kanker penis pada kasus yang sangat langka.
Tanda-tanda penyakit posthitis

Gejala posthitis adalah bentuk peringatan alami tubuh terhadap adanya masalah pada area genital.
Biasanya, gejala muncul secara bertahap dan memburuk jika tidak segera diatasi. Meski gejalanya bisa ringan, Anda tetap harus memerhatikannya dengan serius.
Dilansir dari situs Cleveland Clinic, beberapa tanda dan gejala kulup bengkak akibat posthitis meliputi:
- nyeri atau rasa tidak nyaman,
- kulit kulup memerah,
- pembengkakan ringan hingga sedang,
- gatal atau sensasi terbakar, dan
- keluar cairan kental berbau tidak sedap.
Susah buang air kecil bisa menjadi tanda bahwa peradangan sudah cukup parah. Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami gejala ini, terutama jika terdapat ruam berwarna merah keunguan pada kulup.
Penyebab posthitis
Penyebab posthitis sangat beragam dan bisa berasal dari faktor eksternal maupun internal. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Infeksi bakteri
Salah satu penyebab postitis adalah infeksi bakteri. Bakteri ini biasanya berasal dari area sekitar penis yang tidak dibersihkan dengan baik.
Bahkan, kotoran dari sisa tinja yang tidak sengaja menempel pada kulit kulup bisa membawa bakteri masuk ke area sensitif ini.
Jika bakteri dibiarkan berkembang biak, kulup akan mulai terasa gatal, merah, dan bengkak. Lama-kelamaan Anda bisa merasakan nyeri saat buang air kecil atau menyentuh kulup.
2. Infeksi jamur
Area di bawah kulup adalah tempat yang lembap dan hangat, kondisi yang disukai oleh jamur.
Jika Anda jarang membersihkan bagian dalam kulup, jamur seperti Candida bisa tumbuh dengan mudah. Akibatnya, kulit kulup menjadi merah, gatal, dan bengkak.
Selain kebiasaan tidak membersihkan penis, penggunaan sabun berpewangi atau produk mandi dengan bahan kimia keras juga bisa membuat jamur mudah berkembang.
3. Infeksi menular seksual (IMS)
Beberapa penyakit menular seksual (IMS) juga dapat membuat kulup bengkak dan meradang. Salah satu contohnya adalah gonore.
Penyakit ini biasanya menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Orang yang sering berganti pasangan lebih berisiko terkena IMS.
4. Penyakit kulit
Tidak semua postitis disebabkan oleh infeksi. Beberapa masalah kulit seperti psoriasis, eksim, dan dermatitis, juga bisa membuat kulit kulup menjadi meradang.
Penyakit ini membuat kulit lebih sensitif dan mudah kering, pecah-pecah, atau mengalami iritasi.
Jika seseorang sudah memiliki penyakit kulit pada bagian tubuh lain, peradangan bisa menyebar ke kulit kulup. Akibatnya, kulup akan memerah, terasa gatal, bahkan bisa mengelupas.
5. Alergi
Kadang-kadang, kulup bengkak dan merah bukan karena infeksi, tetapi karena alergi. Bahan tertentu dalam sabun, losion, atau kondom lateks bisa menyebabkan kulit kulup bereaksi.
Reaksi alergi ini membuat kulit bengkak, merah, dan terasa gatal. Orang dengan kulit sensitif lebih rentan mengalami hal ini.
Diagnosis posthitis

Saat seseorang datang ke dokter dengan gejala kulup bengkak atau merah, dokter akan mulai dengan pemeriksaan fisik.
Dokter akan melihat langsung kondisi penis, terutama bagian kulup. Dokter akan mencari apakah ada tanda-tanda bengkak, kemerahan, atau luka di sekitar kulup.
Dokter juga akan bertanya tentang gejala yang Anda rasakan, seperti rasa gatal, sakit, atau keluar cairan. Dari pemeriksaan fisik dan cerita pasien, dokter biasanya sudah bisa mengetahui apakah itu postitis atau bukan.
Setelah itu, baru ada beberapa jenis pemeriksaan yang akan dilakukan untuk memastikan hasil diagnosis, antara lain:
Pengobatan posthitis
Kabar baiknya, postitis adalah kondisi yang bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat. Biasanya, dokter akan memberikan beberapa jenis perawatan berikut.
1. Obat antibiotik
Jika penyakit posthitis disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik. Obat ini akan membunuh kuman penyebab infeksi agar kulup tidak lagi bengkak dan merah.
Obat antibiotik biasanya diminum selama beberapa hari sesuai petunjuk dokter. Jangan pernah menghentikan penggunaan obat sebelum habis.
Ikuti anjuran penggunaan obat dari dokter, bahkan meskipun gejalanya sudah membaik. Ini penting agar infeksi benar-benar hilang dan tidak muncul kembali.
2. Krim antijamur
Jika penyebab postitis adalah jamur, pengobatannya menggunakan krim antijamur, seperti clotrimazole dan miconazole. Krim ini dioleskan langsung pada kulit kulup yang terkena.
Cara pakainya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Biasanya krim digunakan dua kali sehari sampai radangnya membaik.
Hindari menggunakan krim sembarangan tanpa resep dokter karena bisa membuat kulit makin iritasi jika salah obat.
3. Obat alergi (antihistamin)
Bila postitis muncul karena alergi, dokter mungkin akan memberikan obat antihistamin. Obat ini bekerja untuk mengurangi reaksi alergi, seperti gatal dan bengkak di kulit kulup.
Biasanya, dokter juga menyarankan untuk berhenti memakai produk yang menyebabkan alergi, seperti sabun wangi atau kondom lateks.
Jika penyebab alergi sudah dihindari, pembengkakan dan peradangan pada kulup bisa sembuh lebih cepat.
4. Sunat (sirkumsisi)
Pada kasus posthitis yang sering kambuh, dokter mungkin menyarankan untuk sunat. Sunat adalah prosedur pengangkatan kulit kulup agar tidak mudah terinfeksi lagi.
Setelah sunat, area kepala penis akan lebih mudah dibersihkan dan lebih sedikit kuman yang bisa tumbuh. Banyak orang yang sudah disunat melaporkan tidak pernah mengalami postitis lagi.
5. Mengelola diabetes
Bagi orang yang memiliki diabetes, mengontrol kadar gula darah sangat penting. Gula darah tinggi bisa membuat tubuh lebih mudah terkena infeksi, termasuk di bagian kulup.
Dokter akan membantu mengatur pola makan, olahraga, dan obat untuk menjaga gula darah tetap normal. Dengan begitu, risiko terkena posthitis bisa dikurangi.
Cara mencegah penyakit posthitis
Cara terbaik untuk mencegah postitis adalah menjaga kebersihan area genital dan menghindari faktor pencetus peradangan. Berikut beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan.
- Mandi dan bersihkan kelamin tiap hari.
- Tarik dan bersihkan kulup secara perlahan saat membersihkannya.
- Gunakan sabun tanpa pewangi.
- Hindari penggunaan celana dalam yang ketat.
- Keringkan kulup setelah buang air.
- Gunakan deterjen pakaian yang lembut.
- Bilas pakaian sampai benar-benar bersih.
- Hindari losion atau krim yang menyengat.
- Pakai kondom saat berhubungan seksual.
- Ajarkan anak pentingnya kebersihan alat kelamin.
Menjaga kebersihan adalah cara terbaik untuk mencegah postitis sejak dini. Jika suatu saat Anda atau anak mengalami kulup bengkak atau keluhan lain di area tersebut, catat gejalanya.
Jangan ragu untuk bertanya langsung pada dokter agar Anda bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]