Pria yang disfungsi ereksi sudah sudah pasti tidak bisa mencapai orgasme, tetapi pria yang tidak bisa orgasme belum tentu mengalami disfungsi ereksi. Penis adalah pembuluh darah, bukan otot, karenanya jika aliran darah ke penis terganggu akibat penyakit tertentu ,maka orang tersebut kemungkinan mengalami gangguan ereksi atau impotensi.
1. Kanker
Penyakit kanker pada pria, kemungkinan menjadi penyebab disfungsi ereksi. Alasannya, pada obat-obatan penyembuhan kanker terdapat kandungan zat anti androgen. Obat yang mengandung anti androgen biasanya digunakan pada obat penyakit penyembuhan saluran kencing dan pembesaran prostat. Obat ini memang menyembuhkan kanker, tetapi sayang cara kerjanya berlawanan dengan sistem produksi hormon pria sehingga mengurangi kejantanan pria.
2. Stroke
Stroke biasanya menyerang seseorang yang telah berumur, tetapi tidak bisa dipungkiri kalau pria berusia muda juga bisa terserang stroke. Pada penyakit stroke, aliran darah yang terserang ke otak juga akan memengaruhi jaringan darah pada jaringan erektil, sehingga penis tidak dapat ereksi secara maksimal.
3. Diabetes
Diabetes sering menjadi penyebab impotensi atau disfungsi ereksi. Hal ini disebabkan glukosa berlebih yang terdapat pada penderita diabetes tidak dapat mengubah menjadi energi, karena kadar hormon insulin dalam tubuh penderita diabetes sangat rendah. Maka itu kadar gula yang tinggi dalam penderita diabetes bisa menghambat kinerja saraf pria, yang mana juga berhubungan dengan aktivitas kepuasan seksual yang dihasilkan tidak bisa terjadi secara maksimal.
4. Jantung
Penyakit jantung terjadi akibat adanya pembuluh darah yang tersumbat, ditambah kolesterol yang berlebih dalam tubuh, sehingga membentuk timbunan-timbunan lemak di dalam pembuluh darah yang membuat aliran darah terhambat. Hal ini berakibat aliran darah tidak mampu mencapai area penis secara maksimal dan menjadi penyebab disfungsi ereksi terjadi.
5. Peyronie
Peyronie merupakan suatu jaringan plak atau benjolan yang mengeras, yang terdapat pada bagian kepala penis, batang penis, ataupun pada testis. Kondisi ini menyebabkan penis bengkok saat ereksi jika plak pada penis semakin menebal. Rangsangan penis mengakibatkan terbentuknya jaringan parut sebagai pelengkungan penis, menghalangi penetrasi selama seks.