Selain kebiasaan merokok, posisi tidur telentang juga bisa menjadi penyebab tidur mendengkur. Saat Anda tidur dengan posisi ini, gravitasi menarik jaringan di sekitar jalan napas Anda ke bawah, membuat jalan napas jadi lebih sempit.
Sempitnya jalan napas inilah yang menyebabkan munculnya bunyi ketika udara melewatinya.
3. Berusia lanjut
Walaupun ngorok bisa dialami anak, remaja, hingga orang dewasa, kelompok usia yang paling rentan tidur ngorok adalah lansia alias orang lanjut usia.
Lansia kerap tidur mendengkur karena perubahan tidur dan kondisi tubuhnya yang mulai menua. Lidah dan otot yang mengelilingi saluran napas menjadi lebih lemah karena penuaan sehingga menyebabkan munculnya bunyi ketika Anda bernapas saat tidur.
4. Berat badan berlebih atau kegemukan
Orang yang memiliki berat badan berlebihan (obesitas) sangat mungkin mengorok saat tidur. Ini karena kelebihan berat badan menjadi penyebab tidur mendengkur.
Adanya lemak ekstra di leher menyebabkan jalur saluran napas menjadi lebih kecil sehingga meningkatkan terjadinya kolaps pada saluran pernapasan dan menimbulkan bunyi saat bernapas ketika tidur.
5. Minum alkohol dan obat penenang
Baik itu minum alkohol sebelum tidur atau obat penenang dapat menyebabkan tidur mendengkur. Pasalnya, kedua zat membuat otoy yang mendukung jaringan di sekitar saluran napas lebih mengendur sehingga tidur ngorok bisa terjadi.
6. Kondisi anatomi mulut, hidung, dan leher
Kondisi tidur mendengkur ternyata berkaitan erat dengan anatomi mulut yang Anda miliki. Orang yang memiliki septum menyimpang, seperti lubang hidung yang miring ke satu sisi, ukuran rahang terlalu kecil, amandel atau lidah berukuran besar bisa menyebabkan dengkuran.
Begitu juga dengan orang yang memiliki jaringan ekstra di belakang tenggorokan atau uvula (jaringan berbentuk segitiga yang menggantung di langit-langit mulut) yang memanjang juga bisa menyebabkan tidur ngorok.
7. Punya masalah kesehatan
Tidur mendengkur tidak boleh Anda pandang sebelah mata, karena ngorok bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan, seperti:
- Obstructive sleep apnea (OSA). Gangguan tidur ini menyebabkan pernapasan berhenti selama beberapa detik ketika tidur. Orang dengan sleep apnea obstruktif sangat umum mengalami ngorok ketika tidur, terbangun di malam hari, bangun dengan kondisi kelelahan, dan mengantuk di siang hari.
- Penyumbatan pada hidung kronis. Hidung tersumbat dapat mengurangi aliran udara yang melewati saluran napas sehingga rentan membuat seseorag ngorok. Contohnya, punya alergi, polip hidung, infeksi pada saluran napas, dan kelainan pada septum.
- Hipotiroidisme. Kondisi yang terjadi akibat fungsi kelenjar tiroid yang bermasalah, sehingga penderita hipotiroidisme tidak memiliki cukup hormon tiroid. Pengidapnya akan mengalami suara serak, bicara dan detak jantung melambat, serta mendengkur saat tidur.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar