Kopi dikenal mampu meningkatkan energi dan konsentrasi. Namun, meskipun memberikan manfaat bagi banyak orang, tidak semua tubuh merespons kafein dalam kopi dengan baik. Selain bikin gemetar setelah minum kopi, beberapa orang bisa mengalami sesak napas. Lantas, mengapa setelah minum kopi sesak nafas? Ketahui penyebab sesak napas setelah minum kopi di bawah ini.
Penyebab sesak napas setelah minum kopi
Kafein adalah zat yang merangsang sistem saraf, termasuk bagian otak yang mengatur pernapasan.
Sesak napas setelah minum kopi bisa terjadi karena beberapa alasan yang berkaitan dengan efek kafein pada tubuh.
Berikut sejumlah penyebab kenapa setelah minum kopi sesak napas.
1. Kafein merangsang tubuh terlalu kuat
Kafein dalam kopi bekerja dengan cara merangsang otak dan sistem saraf, termasuk bagian yang mengatur pernapasan.
Penelitian dalam jurnal European journal of applied physiology menunjukkan bahwa konsumsi kafein (5 mg/kg) dapat mengubah pola pernapasan saat melakukan aktivitas yang cukup berat.
Bagi sebagian orang, hal ini bisa membuat napas terasa cepat, dalam, atau tidak nyaman, seperti sedang kehabisan napas. Kondisi tersebut biasanya terjadi jika tubuh sangat sensitif terhadap kafein.
2. Jantung berdebar
Kopi bisa membuat jantung berdebar dan tubuh gelisah.
Saat merasa cemas atau panik setelah minum kopi, hal ini bisa membuat napas terjadi lebih cepat dari biasanya (hiperventilasi).
Pada akhirnya, ritme napas yang bertambah cepat bisa membuat dada terasa sesak.
3. Efek ringan seperti obat asma
Kafein memiliki efek yang mirip obat asma, seperti theophylline, yaitu melebarkan saluran napas. Efek ini umumnya terjadi secara ringan.
Namun, pada seseorang yang memiliki masalah paru-paru, seperti asma atau alergi, perubahan napas setelah minum kopi bisa terasa tidak nyaman atau membuat panik, walaupun sebenarnya tidak berbahaya.
Akibatnya, kondisi ini mungkin terasa seperti dada sesak setelah minum kopi.
4. Alergi
Walaupun jarang, ada juga orang yang punya reaksi alergi terhadap komponen atau kandungan di dalam kopi, seperti bahan tambahan, pewangi, atau bahkan residu pestisida.
Kondisi ini bisa menyebabkan batuk, tenggorokan gatal, atau bahkan sesak napas.
5. Bekerja dekat pemanggangan kopi
Pekerja di pabrik kopi, terutama bagian pemanggangan atau pengemasan aroma, bisa menghirup zat kimia tertentu, seperti diacetyl, yang merusak paru-paru.
Pada akhirnya, hal ini bisa membuat napas sesak setelah minum kopi.
Namun, kondisi ini umumnya tidak terjadi pada orang yang hanya minum kopi di rumah atau kafe.
Cara mengatasi sesak napas setelah minum kopi
Jika sesak napas sering terjadi setelah minum kopi, sebaiknya kurangi asupan kafein dan berkonsultasi kepada dokter untuk memastikan penyebab pastinya.
Pasalnya, penanganan sesak napas setelah minum kopi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Jika sesak terjadi karena efek kafein yang merangsang sistem saraf, cara menghilangkan sesak setelah minum kopi yang bisa dilakukan adalah:
- menghentikan konsumsi kafein,
- duduk tenang di tempat yang nyaman, dan
- bernapas perlahan untuk membantu tubuh menstabilkan kembali sistem pernapasan.
Selain itu, perbanyak asupan cairan karena air dapat membantu mempercepat pengeluaran kafein dari tubuh.
Jika sesak napas disertai dengan gejala lain seperti jantung berdebar cepat atau rasa cemas berlebihan, obat-obatan dapat diberikan untuk membantu meredakan gejala, di antaranya sebagai berikut.
- Obat benzodiazepin jangka pendek, misalnya lorazepam, untuk menenangkan.
- Beta-blocker selektif (misalnya esmolol) atau calcium channel blocker (diltiazem) jika jantung berdebar dengan berat tetapi stabil.
Efek obat-obatan tersebut bisa meringankan kecemasan dan menstabilkan kondisi pernapasan.
Sementara itu, jika kafein dikonsumsi dalam jumlah sangat tinggi dan menyebabkan gejala parah, pemberian activated charcoal (karbon aktif) dalam beberapa jam pertama setelah konsumsi bisa membantu menghentikan penyerapan kafein di dalam tubuh.
Untuk orang dengan gangguan paru, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yang mengalami sesak setelah minum kopi, penanganan bisa dilakukan dengan cara berikut ini.
- Gunakan inhaler beta‑agonist, seperti salbutamol, sesuai kondisi.
- Lakukan pulmonary rehabilitation termasuk latihan tarik napas dan teknik relaksasi.
Bila sesak napas terus terjadi atau bahkan bertambah parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Cara mencegah sesak napas setelah minum kopi
Untuk mencegah sesak napas setelah minum kopi, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.
- Batasi konsumsi kafein harian. Konsumsi kafein tidak lebih dari 200–300 mg per hari (sekitar 2–3 cangkir kopi) aman untuk kebanyakan orang dan tidak menyebabkan efek kardiovaskular atau pernapasan berlebihan.
- Pertahankan asupan rutin dan hindari lonjakan dosis. Untuk menghindari tekanan berdebar atau sesak, konsumsi kafein secara konsisten dalam jumlah sedang dan hindari konsumsi kafein tinggi secara tiba-tiba.
- Jangan minum kopi sebelum tes fungsi paru-paru. Kafein bisa memengaruhi hasil tes spirometri, sehingga disarankan untuk tidak minum kopi setidaknya 4 jam sebelum pengujian.
- Waspadai interaksi obat. Jika sedang mengonsumsi obat seperti beta-blocker, theophylline (untuk asma), atau antibiotik tertentu, konsultasi kepada dokter diperlukan karena kafein bisa meningkatkan tekanan darah atau memengaruhi efektivitas obat.
- Hidrasi yang cukup dan hindari kopi saat perut kosong. Minum air putih cukup membantu pengeluaran kafein dari tubuh dan mencegah dehidrasi yang bisa memicu rasa sesak .
- Kenali tanda sensitifitas kafein dan atur jadwal konsumsi. Jika mengalami jantung berdebar, gelisah, atau napas cepat, kurangi jumlah atau tingkatkan jeda antara konsumsi kopi, jangan mengonsumsi lagi dalam jangka waktu singkat .
Kesimpulan
- Sesak napas setelah minum kopi biasanya disebabkan oleh respons tubuh terhadap kafein, seperti stimulasi sistem saraf, jantung berdebar, atau kecemasan, dan bisa lebih terasa pada orang yang sensitif terhadap kafein atau memiliki kondisi paru seperti asma.
- Meskipun sebagian besar kasus tidak berbahaya, gejala ini bisa mengganggu kenyamanan.
- Pencegahannya meliputi membatasi asupan kafein, menjaga hidrasi, menghindari konsumsi saat perut kosong, serta mengenali reaksi tubuh terhadap kopi.
- Jika sesak napas terjadi terus-menerus, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.