Orang-orang yang memiliki penyakit paru-paru basah kerap mengalami batuk-batuk, sakit dada, dan mudah lelah setiap melakukan aktivitas. Agar gejala ini tidak semakin memburuk, pasien juga harus memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat. Untuk itu, ada beberapa pantangan yang harus dipatuhi oleh pasien paru-paru basah, mulai dari makanan hingga gaya hidup.
Lalu, paru-paru basah tidak boleh makan apa? Gaya hidup apa yang harus diubah? Simak selengkapnya di bawah ini.
Pantangan untuk pasien paru-paru basah
Paru-paru basah sendiri sebenarnya bukanlah sebuah penyakit, melainkan perwujudan dari berbagai penyakit paru yang menyerang tubuh.
Istilah paru-paru basah merujuk kepada kondisi paru-paru yang mengalami penumpukan cairan akibat peradangan atau infeksi.
Beberapa penyakit yang dimaksud bisa meliputi pneumonia, edema paru, atau efusi pleura.
Kondisi ini membuat pengidapnya sesak napas akibat ruang udara di paru-paru yang semakin berkurang.
Maka dari itu, pasien harus menjalani pengobatan selama beberapa waktu agar gejala terkendali.
Selain pengobatan, ada pula beberapa hal atau makanan yang harus dihindari oleh pasien. Berikut adalah merupakan pantangan untuk pasien paru-paru basah.
1. Mengonsumsi makanan tinggi garam
Makanan tinggi garam termasuk jenis makanan yang dilarang untuk penderita paru-paru basah.
Pasalnya, asupan garam yang terlalu tinggi dari makanan dapat menyebabkan retensi air. Retensi air dapat meningkatkan pembengkakan dan penumpukan cairan di paru-paru.
Hal ini tentunya dapat memberikan dampak yang buruk bagi kondisi orang-orang dengan paru-paru basah. Penumpukan cairan dapat membuat paru-paru kesulitan mengembang sehingga Anda menjadi sesak napas.
Beberapa makanan tinggi garam yang menjadi pantangan untuk paru-paru basah termasuk makanan siap saji, keju, daging olahan (sosis, ham, smoked beef), sereal kemasan, serta saus atau bumbu instan.
2. Terlalu banyak mengonsumsi produk susu
Kandungan lemak yang tinggi dari produk susu sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit paru kronis, gejala gangguan pernapasan, dan menurunnya fungsi kerja paru-paru secara keseluruhan.
Selain itu, terdapat pula zat casomorphin yang merupakan produk akhir dari pemecahan susu.
Zat ini dapat merangsang produksi dan pengentalan lendir sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengidap penyakit paru.
Berdasarkan alasan ini, dokter biasanya meminta pasien untuk mengurangi konsumsi susu dan produk sampingannya, seperti es krim dan keju.
3. Makanan beku atau dingin
Makanan beku atau dingin dapat menjadi pantangan bagi penderita kondisi paru-paru basah, seperti edema paru atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
Ini karena makanan beku mungkin berpengaruh terhadap suhu tubuh dan kemampuan paru-paru untuk mempertahankan homeostasis.
Meskipun tidak ada bukti kuat bahwa makanan dingin secara langsung memperburuk kondisi paru-paru, faktor seperti sensitivitas individu terhadap dingin dan adanya peradangan atau gangguan pada saluran pernapasan dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memperparah gejala.
Contoh makanan beku atau dingin yang sebaiknya dihindari oleh penderita paru-paru basah, antara lain es krim dan pizza beku.
4. Makanan yang digoreng
Melansir dari jurnal Nutrients, proses penggorengan menghasilkan produk oksidasi lipid (lipid oxidation products/LOPs), yang mencakup senyawa beracun seperti aldehida dan asam lemak epoksi.
Produk-produk ini dapat menyebabkan inflamasi sistemik, yang memengaruhi kesehatan paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk gangguan kardiovaskular dan kanker.
Pada pasien dengan penyakit paru, mengonsumsi makanan yang digoreng dapat memperburuk gejala atau meningkatkan peradangan yang sudah ada.
Beberapa contoh makanan yang digoreng yang dapat memperburuk kondisi paru-paru basah antara lain kentang goreng, ayam goreng, dan ikan goreng.
5. Merokok
Merokok merupakan pantangan utama bagi orang-orang yang memiliki penyakit pernapasan, termasuk paru-paru basah.
Asap rokok dapat mempersempit saluran udara, alhasil membuat Anda semakin sulit bernapas.
Selain itu, merokok dapat menyebabkan peradangan paru yang kronis. Seiring waktu, jaringan di dalam paru-paru bisa hancur dan memicu pembelahan sel yang dapat tumbuh menjadi kanker.
Oleh karena itu, pasien harus segera berhenti dari kebiasaan merokok. Pastikan tempat tinggal juga bebas dari asap rokok.
6. Tidak minum air putih yang cukup
Memenuhi kebutuhan cairan setiap hari juga sangat penting dilakukan bagi pasien edema paru. Air dapat membantu mengencerkan lendir, sehingga lendir lebih mudah dikeluarkan lewat batuk.
Ketika cairan di tubuh berkurang, Anda bisa mengalami dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan lendir menjadi lebih lengket dan menebal. Akibatnya, sistem pernapasan pun akan terganggu.
Setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda, tetapi biasanya jumlah yang disarankan yaitu 2 liter air putih atau setara dengan 8 gelas.