Bagaimana dokter mendeteksi kondisi ini?
Setelah menanyakan gejala yang Anda rasakan, kondisi paru-paru basah biasanya diketahui setelah melakukan rontgen dada. Selain itu, dokter mungkin juga akan melakukan:
- Computed tomography (CT) scan dada: Prosedur ini dapat memeriksa penyebab dari gejala, seperti sesak napas atau nyeri dada. Pemeriksaan ini juga bisa mendeteksi beberapa masalah paru-paru, termasuk penumpukan cairan.
- USG dada: Ultrasound pada dada dilakukan untuk mengetahui jenis dari cairan yang menumpuk, apakah ada peradangan, sel kanker, atau infeksi.
Jika Anda mengalami edema paru, Anda perlu mendapat penanganan segera. Oleh karena itu, dokter akan melakukan diagnosis berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik, elektrokardiogram, dan rontgen Anda.
Setelah kondisi Anda lebih stabil, dokter baru akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, terutama apakah Anda pernah menderita penyakit kardiovaskular atau paru-paru.
Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes di bawah ini untuk menentukan penyebab paru-paru basah:
- Oksimetri nadi: Prosedur ini digunakan untuk menentukan berapa banyak oksigen dalam darah Anda
- Tes darah: Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa jumlah oksigen dan karbon dioksida yang terkandung dalam darah
- Electrocardiogram (ECG): Prosedur ini dapat mengungkapkan berbagai informasi tentang jantung Anda.
- Echocardiogram: Pemeriksaan ini dapat membantu dokter mendeteksi masalah jantung.
Bagaimana cara menangani dan mengobati paru-paru basah?

Sering kali tidak perlu ada cara khusus untuk mengatasi paru-paru basah, karena cairan akan menghilang sendiri apabila penyebabnya sudah diatasi. Apabila penumpukan cairan menyebabkan rasa tidak nyaman, dokter akan mengeluarkan cairan tersebut.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dokter untuk mengurangi banyaknya cairan di paru-paru. Berikut adalah anjuran yang mungkin diberikan dokter.
1. Drainase paru
Drainase paru adalah salah satu cara mengobati kondisi ini, yang biasanya dilakukan paling awal. Untuk menguras kelebihan cairan di pleura, dokter akan melakukan memasukkan suatu tabung kecil ke pleura supaya cairannya bisa keluar dari paru.
Prosedur ini harus dipantau secara berkala supaya tabung yang dipasang tetap aman dan tidak bergeser. Terlebih jika tabung ini dipasang untuk jangka waktu yang lama dan membutuhkan drainase berulang.
Namun, tidak semua penderita kondisi ini membutuhkan drainase berulang. Hal ini tergantung dari penyebab paru-paru basah, jumlah cairan di paru, tingkat keparahan, atau adanya kemungkinan paru-paru basah kambuh sewaktu-waktu.
2. Pleurodesis
Pleurodesis adalah prosedur mengobati dengan memasukkan zat atau obat tertentu ke dalam rongga pleura. Obat tersebut berfungsi untuk membantu merekatkan pleura supaya cairan tidak bisa masuk ke dalam lapisan paru.
Jenis obat yang digunakan tergantung dari penyebabnya. Untuk mengobati paru-paru basah yang disebabkan oleh infeksi, dokter biasanya akan memasukkan antibiotik. Setelah itu, dokter akan menggunakan obat diuretik berupa furosemide untuk membantu menguras kelebihan cairan di pleura.
3. Operasi paru
Jika Anda sudah melakukan berbagai cara tapi tak juga membuahkan hasil, operasi paru bisa menjadi jalan terakhir. Prosedur operasi ini hanya dilakukan untuk mengobati paru-paru basah yang sudah tergolong parah atau yang disebabkan oleh kanker.
Operasi ini dilakukan dengan cara memasukkan shunt atau tabung kecil ke dalam rongga dada. Fungsinya untuk membantu mengeluarkan cairan dari rongga dada dan mengalirkannya ke perut.
Dengan mengalirkannya ke perut, cairan tadi akan lebih mudah dikeluarkan dan tidak mengganggu fungsi organ lainnya. Konsultasikan dulu ke dokter untuk mendapatkan saran pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar