Penyakit pernapasan atau infeksi yang menyerang paru-paru, seperti COVID-19, dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Kondisi ini biasanya ditunjukkan dengan nilai saturasi oksigen yang rendah. Terapi pernapasan dengan tabung oksigen dapat membantu Anda yang mengalami gangguan pernapasan tapi menjalani perawatan mandiri. Namun sebelumnya, pastikan Anda mengetahui cara memakai tabung oksigen dengan aman di rumah.
Cara pakai tabung oksigen di rumah
Penggunaan alat bantu pernapasan seperti tabung oksigen biasanya diperlukan oleh pasien yang mengalami sesak napas dan penurunan saturasi oksigen (kurang dari 95%). Gangguan pernapasan tersebut umumnya disebabkan oleh penyakit paru-paru seperti pneumonia, bronkitis kronis, PPOK, atau COVID-19.
Tidak hanya di rumah sakit, terapi pernapasan dengan tabung oksigen bisa dilakukan di rumah asalkan benar penggunaannya.
Berikut adalah cara tepat memakai tabung oksigen sehingga efektif mengatasi gejala dan aman dari risiko kecelakaan.
1. Cek persediaan oksigen pada tabung
Pertama, Anda perlu memeriksa persedian oksigen di dalam tabung. Sebelum menyentuh tabung dan selang oksigen, pastikan untuk cuci tangan dan mengeringkannya.
Cara mengecek persediaan bisa berbeda untuk setiap tabung oksigen. Umumnya, tabung oksigen hanya perlu dinyalakan sampai terlihat jumlah oksigen di dalam tabung.
Namun, jika menggunakan tangki yang terkompresi, Anda perlu memberi tekanan terlebih dulu untuk melihat jumlah oksigen. Apabila terdapat instruksi khusus untuk memakai tabung oksigen, ikuti caranya dengan baik.
Setelah itu, pastikan kenop yang mengatur aliran oksigen disetel pada angka nol, lalu kencangkan pegangan berbentuk T (T-handle) yang terletak di paling ujung.
Buka katup tabung oksigen dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam, lakukan dalam satu putaran penuh.
Saat katup terbuka, pengukur pada regulator akan menunjukkan besarnya tekanan di dalam tabung. Persediaan oksigen yang penuh angkan menunjukkan nilai 2000 psi (pon per inci persegi).
2. Pasang selang pada tabung oksigen
Bersamaan dengan tabung oksigen, Anda biasanya akan mendapatkan dua selang. Pertama adalah selang konektor yang perlu dihubungkan dengan tabung dan kedua yaitu kateter hidung (kanula) untuk menghirup oksigen
Pasangkan selang pada tabung oksigen, lalu hubungkan selang ini dengan kanula. Saat memasang selang, luruskan posisinya sehingga aliran oksigen tidak tersumbat.
Untuk pemakaian tabung oksigen jangka panjang, menurut American Lung Association, kanula perlu diganti setiap 2-4 minggu sehingga menghindari risiko infeksi.
Pastikan untuk membersihkan kanula setiap minggu menggunakan air mengalir dan sabun. Sementara untuk selang konektor Anda pelu menggantinya 3-6 bulan sekali.
3. Atur laju aliran atau tekanan oksigen
Setelah tabung oksigen siap untuk digunakan, atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dianjurkan dokter atau penyedia layanan terapi oksigen.
Satu hal yang penting diingat dalam cara memakai tabung oksigen dengan benar adalah hindari untuk mengubah laju aliran selama oksigen mengalir.
Jika ingin mengubah laju aliran oksigen dalam pemakaian tabung selanjutnya, tetap konsultasikan pada dokter.