Makanan masuk ke dalam paru-paru merupakan masalah serius yang berisiko membahayakan kesehatan. Lantas, mengapa kondisi ini bisa terjadi? Simak berbagai alasan dan pengobatan yang tepat untuk mengatasinya dalam pembahasan di bawah ini.
Mengapa makanan bisa masuk ke dalam paru-paru?
Dalam kondisi normal, makanan seharusnya tidak masuk ke dalam paru-paru. Pada faring alias tenggorokan Anda terdapat organ penting yang disebut epiglotis.
Epiglotis adalah tulang rawan kecil berbentuk katup yang berfungsi menutup saluran napas saat Anda menelan makanan. Alhasil, makanan yang ditelan tidak masuk ke paru-paru.
Namun, pada situasi tertentu, makanan dapat salah masuk ke dalam saluran napas dan terjebak di dalam paru-paru. Kondisi ini dalam dunia medis disebut aspirasi paru.
Aspirasi paru lebih rentan terjadi pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa yang mengalami kesulitan menelan atau mengendalikan lidah.
Beberapa masalah yang meningkatkan risiko makanan masuk ke paru-paru, meliputi:
- sering pingsan,
- penyakit paru-paru, seperti asma dan emfisema,
- masalah gigi dan mulut,
- demensia,
- sindrom Down,
- pertumbuhan lambat akibat kelahiran prematur,
- gangguan mental akibat penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan,
- cerebral palsy atau penyakit neuromuskular, seperti atrofi otot tulang belakang,
- penyakit neurologis, seperti stroke dan cedera kepala,
- sedang menjalani terapi radiasi ke area kepala dan leher, serta
- gangguan asam lambung kronis, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD).
Apa yang terjadi saat makanan masuk ke saluran napas?
Saat Anda mengalami aspirasi, udara tetap bisa keluar-masuk paru-paru meskipun terhambat.
Dilansir dari MedlinePlus, aspirasi dapat menyebabkan peradangan paru-paru terutama ketika makanan, minuman, dan air liur malah masuk ke dalam organ pernapasan ini.
Kemudian, bakteri yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan infeksi paru-paru akibat aspirasi yang disebut pneumonia aspirasi (aspiration pneumonia).
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan jaringan paru-paru akibat infeksi dan abses paru atau terbentuknya nanah.
Perbedaan aspirasi dan tersedak
Apa ciri-ciri makanan masuk ke paru-paru?
Masuknya makanan ke dalam paru-paru bisa menyebabkan Anda batuk terus-menerus.
Batuk terjadi karena paru-paru berusaha mengeluarkan makanan yang masuk ke saluran udara yang menghambat proses pernapasan.
Batuk bisa berlangsung kronis jika makanan tersebut tidak juga dikeluarkan dari paru-paru.
Selain batuk, orang yang mengalami aspirasi paru bisa mengalami gejala lain, meliputi:
- mengi,
- napas pendek,
- nyeri dada,
- batuk disertai dahak berwarna kehijauan,
- batuk berdarah,
- kelelahan,
- demam,
- berkeringat, dan
- kesulitan bernapas.
Diagnosis aspirasi paru
Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai gejala aspirasi serta mencari kemungkinan komplikasi, seperti pneumonia atau edema paru.
Jika Anda dicurigai mengalami aspirasi dan komplikasinya, dokter akan meminta Anda menjalani beberapa tes untuk mencari makanan yang masuk ke paru-paru.
Sejumlah tes yang umum dilakukan yakni rontgen toraks, kultur sputum (dahak), bronkoskopi, dan CT-scan dada.
Guna mendapat diagnosis yang akurat, dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan khusus, seperti barium esophagography.
Saat melakukan tes tersebut, dokter akan meminta Anda untuk meminum cairan barium yang berfungsi untuk memperjelas kondisi esofagus melalui rontgen atau sinar X.