Analisa gas darah adalah prosedur penting untuk mendiagnosis kondisi medis yang melibatkan evaluasi tingkat oksigen, karbon dioksida, dan pH dalam darah. Bagaimana prosedur ini dilakukan? Cari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah ini.
Apa itu analisa gas darah?
Pemeriksaan analisa gas darah atau AGD adalah prosedur medis untuk mengukur pH, kadar oksigen, dan karbon dioksida pada darah dari pembuluh arteri.
Tes yang juga dikenal dengan nama arterial blood gas (ABG) ini dapat melihat kemampuan paru-paru untuk mengirim oksigen ke dalam darah dan mengeluarkan karbon dioksida dari darah.
Prosedur ini dapat membantu dokter menafsirkan kondisi yang memengaruhi sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan proses metabolisme tubuh.
Nantinya, prosedur ini akan mengambil sampel darah dari arteri tubuh pasien. Selain itu, sampel darah juga bisa diambil dari sistem peredaran darah lainnya, seperti pembuluh vena.
Analisa gas darah meliputi pengukuran berbagai parameter kimia dalam sampel darah arteri, yang meliputi berikut ini.
- Tingkat oksigen (PaO2): Menunjukkan tekanan parsial oksigen dalam darah arteri. Ini memberikan informasi tentang kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen dari udara dan memasukkannya ke dalam darah.
- Tingkat karbon dioksida (PaCO2): Menunjukkan tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri. Ini mencerminkan kemampuan paru-paru untuk mengeluarkan karbon dioksida dari darah ke udara.
- pH darah: Menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan dalam darah. pH darah yang normal penting untuk fungsi normal tubuh. Adapun perubahan pH dapat mengindikasikan masalah metabolik atau pernapasan.
- Bikarbonat (HCO3-): Menunjukkan kadar ion bikarbonat dalam darah arteri. Ini juga memberikan informasi tentang keseimbangan asam-basa dalam tubuh.
- Konsentrasi elektrolit: Termasuk natrium (Na+), kalium (K+), dan klorida (Cl-), keseimbangan elektrolit yang tepat penting untuk fungsi seluler dan sistem saraf.
Kapan saya harus menjalani analisa gas darah?
Melansir Cleveland Clinic, dokter akan meminta pasien untuk melakukan prosedur analisa gas darah karena beberapa alasan berikut ini.
- Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Ini adalah cedera paru-paru yang mengancam yang menyebabkan kadar oksigen sangat rendah dalam darah.
- Sepsis berat. Ini adalah kondisi yang disebabkan oleh respons tubuh terhadap infeksi.
- Syok septik. Ini terjadi ketika adanya kondisi syok disertai dengan infeksi.
- Syok hipovolemik. Ini terjadi saat pasien kehilangan banyak darah atau cairan yang membuat jantung tidak mampu memompa cukup darah.
- Ketoasidosis terkait diabetes (DKA). Ini adalah komplikasi serius yang mengancam jiwa yang bisa terjadi pada penderita diabetes, terutama diabetes tipe 1.
- Gagal napas akut. Ini terjadi ketika cairan menumpuk di kantung udara paru-paru, sehingga paru-paru sulit untuk melepaskan oksigen ke dalam darah.
- Serangan asma. Gejala asma yang memburuk secara tiba-tiba yang disebabkan oleh pengetatan otot di saluran pernapasan.
Selain itu, tes analisa gas darah juga kerap digunakan untuk mendeteksi adanya kondisi berikut ini.
- Penyakit paru-paru
- Penyakit ginjal
- Gangguan metabolik
- Cedera pada kepala dan leher yang memengaruhi pernapasan
- Overdosis obat
- Keracunan zat kimia
Kadar oksigen dan tingkat pernapasan dapat menandai seberapa tingkat oksidasi darah, tetapi analisa gas pada darah dapat memberikan pengukuran yang lebih tepat.
Keseimbangan pH pada darah dan kadar oksigen dan karbon dioksida dapat menunjukkan bagaimana paru-paru dan ginjal Anda berfungsi.
Dengan mengetahui adanya ketidakseimbangan pada pH dan gas darah, maka dapat memberikan peringatan awal tentang penyakit yang ada di dalam tubuh Anda.
Apa yang perlu diperhatikan sebelum analisa gas darah?
Sebelum memutuskan untuk menjalani pemeriksaan AGD, sebaiknya perhatikan dulu beberapa hal di bawah ini.
- Hasil AGD saja tidak memberikan cukup informasi untuk mendiagnosis penyakit. Sebagai contoh, AGD tidak dapat menentukan apakah kadar yang rendah disebabkan oleh paru-paru atau jantung.
- Hasil analisa gas darah digunakan bersamaan dengan hasil pemeriksaan dan tes lainnya untuk mendapatkan diagnosis penyakit yang lebih akurat.
- Tes AGD pada umumnya dilakukan pada pasien yang menderita cedera atau penyakit parah. Ini dapat mengukur seberapa baik paru-paru dan ginjal bekerja dan seberapa baik tubuh menggunakan tenaga.
- Tes AGD paling efektif digunakan saat laju pernapasan meningkat atau menurun atau ketika pasien memiliki kadar gula darah (glukosa) yang tinggi, infeksi parah, atau gagal jantung.
Seperti apa proses analisa gas darah?
Untuk gambaran lebih lengkapnya, berikut adalah prosedur analisa gas darah yang akan Anda lewati sebelum, selama, dan sesudah tes berlangsung:
1. Sebelum pemeriksaan
Menjelang tes analisa gas darah, konsultasikan kepada dokter mengenai rincian tes, risiko, bagaimana tes akan dilakukan, atau hasil dari tes.
Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki kondisi berikut.
- Pernah memiliki masalah perdarahan atau mengonsumsi pengencer darah seperti aspirin atau warfarin.
- Sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya.
- Alergi terhadap obat, seperti anestesi.
2. Selama pemeriksaan berlangsung
Tes analisa gas darah memerlukan sampel darah sebanyak 2 mililiter (ml). Darah dapat diambil dari pembuluh nadi di pergelangan tangan, lengan, atau pangkal paha.
Tim medis Anda akan mengoleskan alkohol atau antiseptik pada kulit, kemudian mengambil darah dengan jarum suntik.
Sampel darah akan dianalisis menggunakan mesin portabel atau pada laboratorium.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, tes harus segera dianalisis dalam 10 menit setelah pengambilan darah.
3. Setelah pemeriksaan
Pembuluh arteri adalah pembuluh darah yang cukup sensitif. Maka dari itu, pengambilan darah dari pembuluh ini mungkin akan terasa sedikit sakit dan tidak nyaman.
Walaupun jarang terjadi masalah, berhati-hatilah dengan area lengan atau paha yang telah diambil darah.
Hindari mengangkat barang berat selama 24 jam setelah tes analisa gas darah. Biasanya, hasil tes segera diketahui dalam waktu 15 menit setelah darah diambil.