Memiliki penyakit terkait paru-paru, termasuk kanker, mungkin akan menimbulkan kecemasan yang mendalam. Apalagi, penyakit ini tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Salah satu pengobatan terkait dengan penyakit paru-paru ini adalah lobektomi. Apa itu dan bagaimana prosedur ini dilakukan? Berikut infonya.
Apa itu lobektomi?
Lobektomi atau lobectomy adalah prosedur bedah untuk mengangkat satu atau lebih lobus pada paru-paru.
Pada dasarnya, paru-paru memiliki bagian yang disebut lobus. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus dan paru-paru kiri memiliki dua lobus.
Saat terdapat masalah pada paru-paru, lobus ini dapat diangkat melalui prosedur lobektomi atau lobectomy.
Operasi ini biasanya dilakukan untuk mengobati kondisi serius seperti kanker paru-paru, infeksi kronis, atau tumor yang tidak dapat diatasi dengan metode noninvasif.
Lobektomi bertujuan untuk menghentikan penyebaran penyakit ke bagian paru-paru yang lain atau organ tubuh lainnya.
Setelah menjalani prosedur ini, jaringan paru-paru sehat yang tersisa pun dapat berfungsi seperti biasanya.
Melansir John Hopkins Medicine, lobektomi biasanya dilakukan melalui prosedur yang disebut torakotomi, yaitu membuka bagian dada untuk memberikan akses ke paru-paru dengan membuat sayatan besar.
Namun, pada beberapa kasus operasi lobektomi, juga dapat dilakukan dengan bedah minimal invasif, yaitu dengan bantuan video VATS (video-assisted thoracic surgery).
Melalui prosedur VATS ini, dokter akan membuat 3–4 sayatan kecil. Kamera kecil dan instrumen bedah akan dimasukkan ke dalam rongga dada melalui sayatan tersebut.
Apa manfaat prosedur lobektomi?
Prosedur lobectomy dapat memberikan manfaat, terutama dalam pengobatan kanker paru-paru stadium awal.
Beberapa manfaat dari prosedur lobektomi paru-paru adalah sebagai berikut.
- Mengangkat tumor. Lobektomi adalah metode yang efektif guna menghilangkan tumor ganas di paru-paru.
- Mencegah penyebaran kanker. Mengangkat lobus yang terkena sel kanker dapat mencegah kanker menyebar ke bagian paru-paru lain atau bahkan organ tubuh lainnya.
- Mengatasi infeksi berat. Lobectomy juga dapat menjadi solusi untuk infeksi paru-paru serius yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan lain.
- Memperbaiki fungsi paru. Pengangkatan lobus yang bermasalah dapat membuat lobus lainnya tetap berfungsi dengan normal, sehingga dapat memperbaiki fungsi pernapasan.
Berapa harapan hidup setelah lobektomi paru-paru?
Kapan seseorang perlu menjalani lobektomi?
Operasi lobektomi umumnya dilakukan pada pasien dengan beberapa kondisi berikut ini.
- Kanker paru-paru. Ini merupakan jenis kanker yang dapat memengaruhi saluran udara utama ke paru-paru. Bila tidak mendapatkan pengobatan, kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
- Infeksi kronis. Infeksi pada paru-paru seperti tuberkulosis juga dapat diatasi dengan operasi lobektomi paru-paru.
- Tumor jinak. Meski tidak bersifat ganas, tumor yang tumbuh terlalu besar dapat mengganggu fungsi paru-paru.
- Emfisema. Ini adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh rusaknya serat elastis di paru-paru. Emfisema dapat membuat pengidapnya kesulitan untuk bernapas.
- Abses paru-paru. Ini merupakan kondisi yang menyebabkan adanya lubang bernanah di paru-paru. Bila tidak sembuh dengan pengobatan antibiotik, abses paru mungkin perlu diangkat dengan prosedur lobectomy.
- Kerusakan paru. Kerusakan paru-paru akibat radiasi atau bahkan perdarahan juga dapat membuat penderita menjalani prosedur lobektomi paru-paru.
Mungkin ada beberapa kondisi lain yang mungkin disarankan oleh dokter untuk menjalani operasi lobektomi.
Apa persiapan sebelum menjalani prosedur lobektomi?
Bila pasien menderita kanker paru-paru, dokter akan meminta pasien untuk menjalani tes lanjutan untuk mengetahui apakah sel kanker telah menyebar ke bagian paru-paru atau tubuh lainnya.
Tes ini juga digunakan untuk menentukan tingkat keparahannya untuk membantu dokter merencanakan perawatan yang tepat.
Sebelum operasi lobektomi, pasien akan menjalani beberapa tes prabedah seperti:
- pemeriksaan fisik lengkap,
- rontgen dada,
- CT scan (computed tomography),
- PET scan (positron emission tomography),
- tes pernapasan, seperti tes fungsi paru-paru,
- biopsi,
- tes darah,
- elektrokardiogram, hingga
- MRI (magnetic resonance imaging).
Selain itu, pasien akan diminta untuk menghindari penggunaan produk tembakau sebelum operasi guna mencegah terjadinya komplikasi.
Seperti apa prosedur lobektomi?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, operasi lobektomi dapat dilakukan dalam dua cara, yakni dengan bedah terbuka (torakotomi) atau dengan bedah minimal invasif menggunakan bantuan alat seperti VATS.
Merangkum Cleveland Clinic, berikut adalah langkah-langkah prosedur lobektomi.
- Pertama dokter akan membuat sayatan pada sisi dada di antara tulang rusuk Anda. Bila prosedur ini menggunakan lobektomi VATS, maka dokter hanya akan membuat 2–3 sayatan kecil di bagian dada.
- Setelah itu, dokter akan menempatkan torakoskopi (kamera video kecil) dan instrumen bedah lainnya melalui sayatan.
- Dokter akan mulai melakukan operasi menggunakan gambar paru-paru yang terdapat pada layar ruang operasi.
- Kemudian dokter akan melakukan biopsi irisan pada lesi bila tidak mendapatkan diagnosis sebelum operasi.
- Bila terkonfirmasi kanker, dokter akan mengangkat lobus dengan membagi cabang pembuluh darah dan saluran udara yang menuju ke bagian paru-paru.
- Setelah itu, dokter akan mengeluarkan spesimen menggunakan kantong khusus untuk menarik jaringan yang rusak melalui salah satu sayatan kecil.
- Dokter juga akan mengambil sampel kelenjar getah bening di dada untuk mengevaluasi apakah ada penyebaran sel kanker.
- Sebelum menutup sayatan, dokter akan memastikan bahwa tidak terjadi perdarahan.
Apa saja perawatan setelah operasi lobektomi?
Operasi lobektomi umumnya akan memakan waktu beberapa jam. Setelah operasi selesai, pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan dan pasien akan menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa hari.
Pasien akan diberikan beberapa obat pereda nyeri guna mengurangi rasa sakit. Selain itu, pasien juga akan dipasangi selang di dada untuk membuang cairan dan udara berlebih dari paru-paru.
Setelah sadar dari operasi lobectomy ini, perawat atau dokter akan menganjurkan Anda untuk batuk secara teratur.
Dokter juga akan mengajarkan latihan pernapasan untuk membantu paru-paru mengembang kembali setelah operasi dan mencegah terjadinya pneumonia.
Selama perawatan di rumah sakit pun pasien akan menerima suntikan di perut untuk mencegah pembekuan darah di kaki saat pasien berada di tempat tidur selama pemulihan.
Meski demikian, pasien akan diminta untuk bergerak dan bangun dari tempat tidur secepat mungkin guna membantu paru-paru pulih lebih cepat.
Sebelum meninggalkan rumah sakit, pasien akan membuat janji temu kunjungan untuk melepaskan jahitan.
Sebaiknya, ikutilah saran yang diberikan dokter dan tim medis saat masa pemulihan. Bila memiliki kekhawatiran tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter.
Apa efek samping dari prosedur lobektomi?
Sama halnya dengan prosedur medis lainnya, lobectomy juga memiliki beberapa risiko, di antaranya sebagai berikut.
- Infeksi.
- Udara di dalam ruang antara lapisan paru-paru yang dapat menyebabkan paru-paru kolaps (pneumothorax).
- Perdarahan.
- Nanah di rongga dada (empiema).
- Cairan di ruang antara paru-paru dan dinding dada bagian dalam (efusi pleura).
- Gumpalan darah di kaki.
- Detak jantung tidak teratur (atrial fibrilasi).
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mendiskusikan dengan dokter mengenai berbagai kemungkinan komplikasi yang akan terjadi.
Apalagi, setiap pasien tentu memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga efek samping yang terjadi pun akan berbeda.
Bila Anda mengalami salah satu komplikasi lobectomy dari yang disebutkan di atas, jangan menunda untuk periksa ke dokter.
Kesimpulan
- Lobektomi adalah prosedur operasi yang dilakukan untuk mengangkat lobus paru-paru.
- Prosedur lobectomy ini dapat dilakukan pada pasien dengan beberapa kondisi seperti kanker paru-paru, infeksi kronis, tumor jinak, emfisema, abses paru-paru, hingga kerusakan paru.
- Sebelum menjalani prosedur operasi ini, pasien akan diminta menjalani tes, termasuk pemeriksaan fisik lengkap hingga MRI.
- Operasi lobektomi dapat dilakukan dalam dua cara, yakni dengan bedah terbuka (torakotomi) atau dengan bedah minimal invasif dengan bantuan alat seperti VATS.
- Efek samping prosedur lobektomi meliputi perdarahan, infeksi, hingga gumpalan darah di kaki. Penting untuk berkonsultasi kepada dokter guna mengurangi risiko efek samping.