backup og meta

Ini Gejala Flu Singapura yang Perlu Diketahui Orangtua!

Ini Gejala Flu Singapura yang Perlu Diketahui Orangtua!

Seperti penyakit flu, flu singapura juga terjadi pada anak akibat masuknya virus ke dalam tubuh. Bedanya, gejala flu singapura yang muncul pada tubuh seperti luka di area mulut hingga muncul ruam serta bintik-bintik merah. Apa saja gejala salah satu penyakit menular ini yang perlu diketahui orangtua? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Sekilas tentang flu singapura pada anak

gejala flu singapura

Flu singapura atau bisa juga disebut Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh coxsackievirus (anggota keluarga enterovirus). Perlu diketahui bahwa virus ini hidup di saluran pencernaan manusia.

Semua orang bisa terinfeksi virus ini, tetapi anak-anak usia di bawah lima tahun adalah kelompok yang paling rentan terserang flu singapura.

Virus dapat menyebar lewat sentuhan kulit, tangan yang kotor, dan permukaan benda yang terkontaminasi oleh feses orang yang terinfeksi.

Flu singapura juga dapat menular melalui air liur, ingus, atau sekresi pernapasan (batuk atau bersin tidak ditutup) dari orang yang terinfeksi.

Bisa juga dari menyentuh bintil kemerahan di kulit yang pecah mengeluarkan cairan.

Apa saja tanda dan gejala flu singapura?

Dikutip dari Centers for Disease Control & Prevention, saat sudah terpapar virus flu singapura, ada masa inkubasi untuk melihat gejalanya muncul.

Masa inkubasi yang dibutuhkan dari penyakit ini biasanya sekitar 3 hingga 6 hari.

Biasanya, gejala flu singapura dimulai dengan demam, sakit tenggorokan, pilek, lalu mulai muncul ruam yang melepuh.

Banyak orangtua yang mengira ini sebagai gejala cacar, tetapi sebenarnya ini bisa menjadi ciri-ciri dari flu singapura atau HFMD.

Gejala umum dari penyakit ini adalah:

  • Demam
  • Sakit atau radang tenggorokan
  • Badan terasa tidak enak
  • Sariawan di lidah, gusi, atau bagian dalam pipi
  • Ruam merah melepuh di telapak tangan, kaki, dan terkadang bokong (tidak gatal)
  • Kehilangan selera makan
  • Iritasi pada bayi dan balita

Agar tidak salah, berikut penjelasan mengenai gejala dari flu singapura, yaitu:

1. Demam dan flu

Gejala flu singapura awalnya ditandai dengan demam pada anak. Biasanya, anak mengalami demam ringan yaitu sekitar 38-39ºC.

Tidak hanya demam, gejala juga disertai dengan gejala flu pada umumya seperti anak yang merasa lemas atau tidak enak badan juga mengeluh sakit tenggorokan.

Ini merupakan gejala awal yang biasanya menyerang tiga hingga enam hari sejak virus masuk ke dalam tubuh.

2. Sariawan

Tidak hanya demam dan flu, ada kemungkinan anak mengalami gejala flu singapura lainnya seperti sariawan.

Satu atau dua hari setelah demam, akan timbul ruam kemerahan di sekitar mulut (lidah, gusi, dan pipi bagian dalam).

Awalnya dimulai seperti bintik merah kecil, lalu meradang dan pecah menjadi sariawan. Saat mengalami gejala ini anak akan mulai sulit untuk makan dan minum.

Sebagai saah satu cara ia merasa nyaman adalah dengan memberikanan makanan atau minuman dingin.

Hal ini untuk menghindari risiko terjadinya dehidrasi pada anak karena kurangnya asupan cairan.

3. Ruam di kulit

Gejala flu singapura yang satu ini seringkali membuat orangtua terkecoh sehingga menganggap sebagai cacar.

Ruam biasanya muncul di area telapak tangan, telapak kaki, lutut, siku, bokong, hingga area genital.

Awalnya, ruam akan terlihat seperti bintik kemerahan dan bisa berkembang menjadi melepuh.

Anda harus berhati-hati dan mencegah anak agar tidak memencetnya karena air di dalamnya mengandung virus.

Tidak hanya itu saja, bintil ini bisa pecah, terbuka, mengelupas, dan meninggalkan luka lecet yang terasa sakit dengan dasar warna abu kekuningan.

Luka dan lecet biasanya hilang dalam seminggu atau lebih. Ukuran bintil gejala flu singapura pun bisa bervariasi. Dari seukuran gigitan serangga, sampai seperti bisul.

Maka dari itu, Anda juga harus menjaga kebersihan bintil tersebut agar cepat kering. Berbeda dengan cacar air, bintil pada gejala flu singapura tidak terasa gatal.

4. Gejala lainnya pada tubuh

Anak yang terinfeksi flu singapura juga mungkin mengalami nyeri otot atau gejala flu lainnya, seperti:

  • Mudah marah atau gelisah
  • Tidur lebih sering atau lama dari biasanya
  • Mengigau saat tidur
  • Produksi air liur lebih banyak karena sakit di dalam mulut
  • Sakit kepala
  • Malas makan dan hanya ingin minum minuman dingin untuk meredakan sakit

Apakah flu singapura berbahaya?

Penularan flu singapura terbilang sangat mudah. Anak bisa langsung tertular virus dari orang lain yang masih sakit.

Bila benar anak tertular flu ini dari orang lain, gejala biasanya muncul 3-7 hari setelah kontak dengan penderita.

Orangtua mungkin pada awalnya menyangka bahwa bintil tersebut hanya sariawan biasa. Bahkan dalam beberapa kasus, bisa tidak ada gejala yang timbul sama sekali.

Kebanyakan kasus flu singapura dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan tertentu. Biasanya, penyakit ini akan sembuh spontan dalam waktu 7-10 hari.

Perlu diketahui bahwa sampai saat ini, belum ditemukan vaksin untuk mencegah gejala flu singapura atau HFMD.

Oleh karena itu, penderita HFMD sebaiknya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Pengobatan flu singapura mirip pengobatan demam dan flu biasa — dengan pemberian obat demam, pereda nyeri, dan mencukupi kebutuhan cairan anak.

Namun, ada baiknya Anda tetap membawa anak ke dokter jika curiga ia menunjukkan gejala flu singapura, atau setelah diobati di rumah gejalanya tidak kunjung mereda.

Apalagi, pada beberapa kasus tertentu virus penyebab flu Singapura dapat menyebar ke sistem saraf pusat otak dan menyebabkan komplikasi berat.

Komplikasi dari gejala flu singapura seperti meningitisensefalitis, atau infeksi pada jantung dan paru.

Namun, perlu diingat bahwa komplikasi-komplikasi serius seperti ini jarang sekali ditemukan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Guerra, A., Orille, E., & Waseem, M. (2020). Hand Foot And Mouth Disease. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431082/

Hand, Foot & Mouth Disease: Parent FAQs. (2020). Retrieved 5 November 2020, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/infections/Pages/Hand-Foot-and-Mouth-Disease.aspx

Hand, foot and mouth disease fact sheet – Fact sheets . (2020). Retrieved 5 November 2020, from https://www.health.nsw.gov.au/Infectious/factsheets/Pages/handfootmouth.aspx

Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). (2016). Retrieved 5 November 2020, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/hand-foot-mouth-and-disease-hfmd

Hand, Foot & Mouth Disease Symptoms. (2020). Retrieved 5 November 2020, from https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/signs-symptoms.html

Hand-foot-and-mouth disease – Symptoms and causes. (2020). Retrieved 5 November 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hand-foot-and-mouth-disease/symptoms-causes/syc-20353035

Versi Terbaru

28/06/2022

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

4 Bahaya Flu Singapura pada Janin dan Ibu Hamil

Cacar Air pada Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 28/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan