Semua orang dapat mengalami sariawan, tidak terkecuali bayi. Sariawan pada bayi tentu akan membuatnya rewel karena merasa tidak nyaman.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Semua orang dapat mengalami sariawan, tidak terkecuali bayi. Sariawan pada bayi tentu akan membuatnya rewel karena merasa tidak nyaman.
Kalau sudah begini, Anda harus mencari tahu penyebab sariawan pada bayi dan cara mengatasinya.
Hal itu dilakukan untuk mencegah jamur menyebar ke bagian lain dalam tubuh dalam jumlah banyak. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan berikut ini.
Sariawan pada mulut bayi disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari ragi (sejenis jamur) yang disebut Candida albicans.
Melansir Kids Health, kebanyakan orang, termasuk bayi, memiliki Candida atau jamur di mulut dan saluran pencernaan mereka secara alami dan dianggap sebagai pertumbuhan normal.
Biasanya, sistem kekebalan tubuh yang sehat dan beberapa bakteri baik mengontrol jumlah jamur ini di dalam tubuh.
Namun, jika sistem kekebalan tubuh bayi melemah atau tidak berkembang sepenuhnya, maka jamur di saluran pencernaan dapat tumbuh berlebihan dan menyebabkan sariawan.
Sariawan di mulut merupakan masalah umum pada bayi. Ini bisa memengaruhi sekitar satu dari 20 bayi baru lahir dan satu dari tujuh bayi usia empat minggu.
Sariawan bisa tumbuh dengan baik di tempat yang hangat, lembap, dan manis, seperti kondisi mulut bayi.
Dari mulut bayi, jamur penyebab sariawan dapat menyebar ke puting susu ibu. Sariawan dapat menyebar dengan mudah jika puting Anda sudah lecet atau jika bayi tidak menempel dengan baik.
Jika sudah terjadi sariawan, sebaiknya segera obati agar penyakit infeksi pada anak ini tidak menyebar.
Selain itu, sariawan pada mulut bayi juga dapat terjadi jika bayi atau Anda baru saja menjalani pengobatan dengan antibiotik.
Antibiotik dapat mengurangi tingkat bakteri baik yang ada dalam mulut bayi atau tubuh Anda. Hal ini memungkinkan jumlah jamur meningkat pada mulut bayi atau tubuh Anda.
Anda mungkin tidak bisa langsung menyadari bila bayi Anda sedang sariawan. Namun, Anda bisa melihat gejala-gejala yang ditunjukkan bayi seperti berikut ini.
Jika anak Anda menunjukkan gejala seperti di atas, sebaiknya segera pergi ke dokter sebagai upaya untuk menyembuhkan sariawan pada bayi.
Lalu, susui bayi Anda dan jaga kebersihan semua peralatan yang kontak dengan mulut bayi, sehingga infeksi jamur yang menyebabkan sariawan tidak menyebar.
Walaupun sedang sariawan, Anda sebaiknya tetap memberikan ASI pada anak Anda.
Bayi Anda mungkin enggan untuk menyusu karena rasa sakit pada mulutnya. Frekuensi menyusunya pun mungkin menjadi lebih sedikit.
Akan tetapi, ia tetap membutuhkan ASI sebagai makanan utamanya untuk menghindari imun anak menurun.
Untuk itu, jika bayi Anda mengalami sariawan, sebaiknya segera diobati. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat diatasi dengan obat sariawan anak, seperti gel atau cairan antijamur.
Namun, guna memastikan keamanannya untuk bayi Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Selain itu, jangan lupa juga untuk mencuci tangan Anda setelah mengobati bayi.
Berikut adalah beberapa obat antijamur yang biasanya dipakai untuk mengobati sariawan pada bayi.
Miconazole tersedia dalam bentuk gel. Cara menggunakannya adalah dengan mengoleskan gel tersebut pada area yang mengalami sariawan.
Oleskan gel tersebut dengan jari Anda secara perlahan. Jangan lupa untuk mencuci tangan Anda terlebih dahulu sebelum mengoleskan gel pada mulut bayi.
Nistatin atau nystatin tersedia dalam bentuk cairan. Obat ini digunakan dengan cara meneteskan cairan secara langsung ke area yang mengalami sariawan dengan pipet.
Obat ini biasanya tidak menimbulkan efek samping dan mudah digunakan pada bayi.
Sariawan disebabkan oleh infeksi jamur. Oleh karena itu, Anda perlu mencegah penyebaran infeksi jamur jika ingin mencegah sariawan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya infeksi sariawan pada bayi, yaitu sebagai berikut.
Biasanya, tidak ada tes yang diperlukan untuk mendiagnosis sariawan karena dokter dapat mengidentifikasinya berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik saja.
Jika anak Anda menderita sariawan yang berlangsung lebih dari dua minggu hingga tidak bisa makan atau minum karena rasa sakitnya, sebaiknya hubungi dokter.
Beri tahu dokter juga bila sariawan muncul lebih dari dua atau tiga kali setahun.
Apalagi jika anak Anda mengalami sariawan yang parah disertai dengan sejumlah kondisi seperti berikut ini.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait adanya potensi penurunan sistem kekebalan tubuh dan alergi makanan atau lainnya.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar