backup og meta

Cek Kondisi Kesehatan Anda dari Warna Ingus

Cek Kondisi Kesehatan Anda dari Warna Ingus

Lendir pada saluran pernapasan mempunyai fungsi yang mungkin tidak Anda ketahui. Pertama, ia bisa menjaga kelembapan pada saluran napas. Kedua, ia menangkap kotoran dari udara yang masuk ke saluran napas. Warna lendir pada saluran pernapasan atau yang biasa disebut ingus ini bisa memberi petunjuk terkait kondisi kesehatan Anda. Apa arti masing-masing warna ingus?

Cek warna ingus dan artinya bagi kesehatan Anda

pilek menahun

Membicarakan ingus bisa membuat Anda jijik. Meski terkesan kotor, ingus punya peran penting untuk kesehatan tubuh dan menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Zat lengket ini bisa menjebak virus, kotoran, dan debu yang masuk bersama udara lalu mencegahnya masuk ke dalam tubuh. Lendir juga bisa mencegah kekeringan pada saluran napas.

Pada kondisi tertentu, produksi lendir bisa meningkat karena adanya infeksi. Selain jumlahnya, warna ingus juga bisa berubah. Agar lebih jelas, berikut ini perubahan warna ingus dan masalah kesehatan yang mungkin jadi penyebabnya, seperti dikutip dari laman Cleveland Clinic.

1. Bening

Warna bening merupakan warna lendir yang normal. Lendir ini sebagian besar mengandung air, protein, antibodi, dan garam sehingga warnanya tetap jernih.

Jaringan pada hidung Anda memproduksi lendir ini secara terus-menerus, sesuai dengan kebutuhan. Sebagian besar lendir yang diproduksi oleh jaringan hidung dapat mengalir ke bagian belakang tenggorokkan untuk dilarutkan di perut.

Namun, warna ingus yang bening juga bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan. Terutama, jika jumlahnya berlebihan sehingga membuat hidung Anda terus meler. Kondisi ini terjadi ketika Anda mengalami alergi debu, serbuk saru, atau partikel lainnya yang mengiritasi.

Coba, sekarang cek lagi apa warna ingus Anda? Apakah ingus tersebut membuat hidung jadi meler? Jika iya, mungkin alergi adalah salah satu penyebabnya.

2. Putih

Warna ingus normal yang bening bisa berubah menjadi putih. Kondisi ini disebabkan oleh pembengkakan atau peradangan pada jaringan di hidung yang memperlambat aliran lendir. Kelembapannya pun jadi berkurang sehingga membuat lendir tampak lebih keruh dan lebih kental.

Jika Anda mengalami kondisi seperti di atas, bisa jadi penyebabnya adalah infeksi virus, seperti pilek atau flu. Virus awalnya masuk ke hidung dan melewati kantong berisi udara di belakang dahi, pipi, dan hidung Anda—disebut sinus. Virus kemudian menginfeksi sehingga tubuh memproduksi lebih banyak lendir untuk membersihkan saluran napas dari virus.

Dalam beberapa hari, warna ingus akan berwarna putih. Pada kondisi tersebut, sistem imun menjalankan tugasnya mengumpulkan patogen (bibit penyakit yang menginfeksi) dan mendorongnya keluar dari tubuh.

3. Kuning atau hijau

olahraga saat sakit

Selain warna bening dan putih, coba cek kembali warna ingus Anda. Bisa jadi warnanya berubah menjadi agak kuning, hijau, atau kuning kehijauan.

Jika iya, infeksi dari virus penyebab flu dan pilek sedang berkembang di area hidung. Sel-sel yang melawan infeksi, termasuk sel darah putih akan mendekati sumber infeksi tersebut.

Sel-sel imun yang kalah ini akan terbawa bersama ingus, sehingga bisa mengubah warnanya dari putih menjadi kuning kehijauan. Biasanya kondisi ini akan berlangsung selama 10 hingga 14 hari.

Perubahan warna ingus dari putih ke kuning kehijauan sebenarnya merupakan pertanda baik karena itu artinya tubuh sedang dalam proses pemulihan diri. Selain karena flu dan pilek, perubahan warna ingus tersebut juga bisa disebabkan oleh sinusitis (peradangan sinus). 

4. Merah muda atau merah

Berubahnya warna ingus menjadi merah muda atau merah pekat menjadi tanda terjadinya perdarahan. Jaringan hidung bisa jadi mengalami kerusakan, entah karena terlalu kering, iritasi, atau mengalami benturan.

Warna merah muda sendiri bisa menandakan perdarahan yang dialami ringan, bisa juga merupakan sisa darah yang sebelumnya telah keluar bersama ingus. Coba cek dan catat bagaimana perubahan warna ingus Anda, lalu beri tahu dokter jika Anda khawatir dengan kondisi ingus berdarah ini.

5. Cokelat atau hitam

Mungkin menakutkan, tapi ingus Anda bisa berubah warna menjadi kecokelatan atau gelap, lho! Sebenarnya, ada dua kemungkinan kenapa warna ingus berubah menjadi gelap.

Perubahan ingus mungkin terjadi karena Anda punya kebiasaan merokok. Bisa juga pertanda Anda sedang menggunakan obat-obatan terlarang.

Namun jika Anda bukan perokok maupun pengguna obat-obatan terlarang, kemungkinan besar penyebabnya adalah infeksi jamur serius dan Anda perlu cek kesehatan ke dokter. Infeksi biasanya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti terinfeksi HIV/AIDS atau terserang penyakit kanker.

Penjelasan di atas bisa membantu Anda untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya. Namun bukan berarti Anda bisa menentukan sendiri penyebabnya. Ini karena masih ada banyak masalah kesehatan lain yang tidak disebutkan yang bisa jadi penyebab berubahnya warna ingus Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Yuck! my snot is green: A look at what your mucus says about your health. (n.d.). Retrieved October 29, 2021, from https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2020/march/what-your-nasal-discharge-says-about-your-health

Team, F. (2021, September 20). What the color of your snot really means. Retrieved October 29, 2021, from https://health.clevelandclinic.org/what-the-color-of-your-snot-really-means/

Robert H. Shmerling, M. (2020, June 22). Don’t judge your mucus by its color. Retrieved October 29, 2021, from https://www.health.harvard.edu/blog/dont-judge-your-mucus-by-its-color-201602089129

Fahy, J. V., & Dickey, B. F. (2010). Airway mucus function and dysfunction. The New England journal of medicine363(23), 2233–2247. https://doi.org/10.1056/NEJMra0910061

Versi Terbaru

15/06/2022

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

7 Penyebab Hidung Meler serta Cara Mengatasinya

Apa Beda Pilek karena Alergi dan Pilek karena Flu?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 15/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan