Selama menjalani rehabilitasi dan proses pemeriksaan fungsi paru, Anda juga perlu menghentikan kebiasaan merokok.
Dalam mempersiapkan diri sebelum operasi, sebaiknya Anda juga mengikuti dengan baik setiap anjuran dan pantangan yang disampaikan oleh dokter.
Bagaimana proses bedah reduksi volume paru dilakukan?

Selama operasi berlangsung, pasien berada dalam pengaruh obat bius (anestesi) atau dalam keadaan tidak sadarkan diri. Pernapasan pasien akan dibantu dengan alat bantu napas.
Dokter bedah toraks bisa melakukan bedah reduksi volume paru dengan dua teknik operasi yang berbeda, yaitu sternotomi atau torakoskopi. Pemeriksaan yang dilakukan dalam persiapan operasi membantu dokter menentukan jenis teknik BRVP yang tepat untuk kondisi pasien.
- Sternotomi: dokter membuat sayatan di bagian tengah dada untuk mengakses paru-paru, selanjutnya dokter mengurangi volume paru-paru yang mengembang.
- Torakoskopi: dokter membuat beberapa sayatan, lalu memasukkan alat operasi yang dilengkapi dengan kamera untuk mengakses paru-paru, dan mengangkat area paru-paru yang rusak.
- Torakotomi: dokter membuat sayatan di antara tulang rusuk dan dada, lalu memisahkan tulang rusuk agar bisa mengakses paru-paru.
Dalam bedah reduksi volume paru, dokter biasanya akan mengangkat jaringan paru-paru yang rusak untuk mengurangi volume paru hingga 30 persen. Setelah berhasil mengurangi volume paru, dokter akan menutup sayatan.
Anda perlu menjalani perawatan intensif di rumah sakit, setidaknya 5-10 hari, pasca-operasi dilakukan. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda untuk mempercepat pemulihan.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk menjalani terapi atau rehabilitasi fungsi paru 4-6 minggu setelah operasi.
Apa manfaat dari bedah reduksi volume paru?

Emfisema dapat menyebabkan kerusakan serius pada paru-paru dan mengarah pada penyakit pernapasan kronis seperti PPOK.
Bedah reduksi volume paru melibatkan pengangkatan sebagian jaringan paru yang rusak dapat membantu mengatasi gangguan fungsi paru tersebut.
Menurut penelitian dalam jurnal Cochrane Database Of Systematic Reviews, BRVP bisa lebih meningkatkan peluang hidup pasien dengan kondisi emfisema dibandingkan dengan pengobatan rawat jalan melalui obat-obatan.
Tak hanya itu, bedah reduksi volume paru juga bisa memperbaiki fungsi pernapasan pasien dengan emfisema. Namun, efek pemulihannya tidak sebaik pada pasien dengan kondisi paru-paru yang lemah, ditandai dengan meluasnya penyebaran jaringan paru yang rusak.
Meski begitu, peneliti menyebutkan bahwa terdapat beberapa risiko dari prosedur BRVP. Hasil penelitian juga dipengaruhi oleh kualitas data dan metode penelitian yang kurang baik.
Penelitian dari The National Emphysema Treatment Trial juga menjelaskan bahwa pasien yang menjalani operasi ini tetap memerlukan pengobatan lanjutan untuk memastikan fungsi paru-paru semakin membaik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar