Apa saja risiko dari prosedur BRVP?
Komplikasi yang paling umum dari prosedur bedah reduksi paru adalah kebocoran udara di paru-paru. Pada kondisi ini, udara mengalir keluar dari saluran napas dan masuk ke dalam rongga paru-paru (pleura).
Kebocoran udara bisa ditangani dengan memasang selang untuk mengalirkan kembali udara yang bocor ke saluran napas di paru-paru. Cara ini bisa efektif memulihkan kondisi pasien selama 7 hari, tapi beberapa pasien dengan kondisi paru-paru yang lemah bisa membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Di samping itu, BRVP juga bisa meningkatkan risiko komplikasi seperti stroke, serangan jantung, dan kematian pada pasien PPOK yang fungsi paru-parunya sangat lemah.
Beberapa komplikasi lain yang bisa dialami pasien setelah menjalani bedah reduksi volume paru adalah pneumonia, infeksi pasca-operasi, dan perdarahan.
Meskipun dapat membantu memperbaiki fungsi pernapasan, lung volume reduction surgery merupakan operasi yang kompleks dan memerlukan biaya besar. Oleh sebab itu, operasi ini sebenarnya jarang dilakukan untuk mengatasi penyakit paru kronis.
Parah ahli dan peneliti sedang mengembangkan metode operasi baru yang dapat menjadi alternatif dari BRVP yaitu bronchoscopic lung volume reduction (BLVR). Sejauh ini, BLVR dinilai lebih mudah dilakukan serta memberikan hasil yang lebih efektif, minim risiko, sekaligus terjangkau.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar