Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Atelektasis adalah kondisi paru-paru yang kolaps total atau sebagian. Kolaps juga bisa terjadi di lobus paru-paru. Atelektasis terjadi ketika kantung udara kecil (alveoli) dalam paru-paru mengempis. Ini merupakan komplikasi pernapasan (respirasi) yang terjadi setelah operasi.
Atelektasis juga merupakan komplikasi yang mungkin muncul akibat masalah pernapasan lainnya, termasuk fibrostik kistik, penghirupan objek asing, tumor paru, cairan dalam paru, kelemahan respirasi, dan cedera dada.
Atelektasis adalah kondisi yang dapat menimpa pasien pada usia berapa pun. Ini dapat diatasi dengan mengurangi faktor risiko Anda. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Dikutip dari Mayo Clinic, jika Anda mengalami kondisi ini, bisa saja tidak ada tanda-tanda atau gejala yang muncul. Namun, jika ada, beberapa gejala atelektasis adalah:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter.
Jika Anda mengalami tanda atau gejala yang disebutkan di atas, atau memiliki pertanyaan apa pun, konsultasikanlah pada dokter. Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara berbeda. Selalu lebih baik untuk mendiskusikan apa yang terbaik untuk keadaan Anda dengan dokter.
Atelektasis kemungkinan terjadi ketika Anda sudah berada di rumah sakit. Namun, segera cari bantuan medis jika Anda mengalami kesulitan bernapas. Kondisi selain atelektasis dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan memerlukan diagnosis akurat serta pengobatan yang tepat. Jika pernapasan Anda menjadi semakin sulit, cari perawatan darurat.
Kondisi ini bisa terjadi sebagai hasil dari penyumbatan saluran udara (obstruktif) atau tekanan dari luar paru-paru (non-obstruktif).
Hampir semua orang yang menjalani operasi mengalami atelektasis dari anestesi. Anestesi mengubah pola pernapasan Anda yang biasa serta penyerapan gas dan tekanan, yang dapat bergabung menjadi penyebab kolaps kantung udara kecil (alveoli) di paru-paru. Kondisi ini sangat terlihat setelah operasi bypass jantung.
Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab atelektasis obstruktif adalah:
Kemungkinan penyebab dari atelektasis non-obstruktif meliputi:
Faktor yang dapat meningkatkan risiko atelektasis adalah:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Pemeriksaan yang dapat mendiagnosis atelektasis dan menentukan penyebab yang mendasarinya, dokter dapat menjalankan beberapa tes, termasuk:
Pengobatan atelektasis biasanya diberikan bergantung penyebabnya. Atelektasis yang terjadi pad area kecil di paru-paru dapat dihilangkan tanpa pengobatan. Jika ada kondisi yang mendasarinya, seperi tumor, pengobatan dapat meliputi pengangkatan atau penyusutan tumor dengan operasi, kemoterapi atau radiasi.
Salah satu pengobatan atelektasis adalah fisioterapi dada. Teknik yang dapat membantu orang bernapas dalam setelah operasi untuk melebarkan kembali jaringan paru yang mengerut sangatlah penting. Teknik ini paling baik dipelajari sebelum operasi. Fisioterapi ini meliputi:
Pemberian oksigen tambahan juga dapat membantu meringankan sesak napas, gejala yang muncul akibat kondisi ini.
Dokter dapat menganjurkan penyingkiran sumbatan saluran udara melalui penyedotan lendir atau bronkoskopi. Bronkoskopi menggunakan selang fleksibel yang diulirkan ke tenggorokan untuk membersihkan saluran udara. Penggunaan tekanan positif terus-menerus dapat membantu pada sebagian orang yang terlalu lemah untuk batuk dan memiliki kadar oksigen yang rendah (hipoksemia) setelah operasi.
Gaya hidup dan pengobatan di rumah berikut dapat membantu Anda mengatasi atelektasis adalah:
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar