backup og meta

Kenali Tanda dan Gejala Bronkitis Kronis, Berbeda dengan Batuk Biasa!

Kenali Tanda dan Gejala Bronkitis Kronis, Berbeda dengan Batuk Biasa!

Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada dinding saluran udara atau bronkus, saluran yang membawa udara dari dan menuju paru-paru. Ketika peradangan terjadi dalam waktu yang lama, bronkitis dapat dikategorikan sebagai kondisi kronis. Apa saja gejala-gejala yang timbul ketika seseorang terkena bronkitis kronis. Untuk tahu selengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa saja gejala bronkitis kronis?

Pada dasarnya, bronkitis terbagi menjadi 2 jenis, yaitu yang bersifat akut dan kronis.

Bronkitis akut adalah peradangan pada bronkus yang terjadi secara mendadak dan berlangsung dalam waktu singkat. Biasanya, penyebab bronkitis akut adalah infeksi virus dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Sedikit berbeda dengan tipe akut, bronkitis kronis biasanya berlangsung lebih lama, mulai dari hitungan bulan hingga tahun. Menurut laman Mayo Clinic, bronkitis dapat digolongkan sebagai tipe kronis apabila gejalanya bertahan setidaknya 3 bulan, dengan kejadian berulang selama 2 tahun berturut-turut.

Kondisi bronkitis kronis lebih banyak ditemukan pada pasien dengan riwayat aktif merokok atau sering terpapar polusi dan zat kimia berbahaya.

Kemunculan gejala pada bronkitis akut dan kronis juga sedikit berbeda. Jika gejala pada tipe akut muncul secara mendadak, tipe kronis biasanya bersifat progresif alias bertambah parah seiring berjalannya waktu.

Lalu, apa saja tanda-tanda bronkitis kronis yang perlu diwaspadai? Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tiap gejala yang biasanya timbul.

1. Batuk yang tidak kunjung hilang

penyebab batuk berdahak

Gejala utama dari bronkitis kronis adalah batuk yang berlangsung lebih lama dari penyakit pernapasan pada umumnya.

Ciri batuk pada bronkitis kronis yakni mampu bertahan selama berhari-hari hingga 3 bulan. Kemunculan batuk yang berkepanjangan ini juga terjadi secara berulang, setidaknya 2 kali selama 2 tahun berturut-turut.

Karena batuk yang tidak kunjung hilang tersebut, penderita bronkitis kronis sering kali merasa kelelahan dan tidak nyaman. Keluhan ini disebut dengan malaise.

2. Dahak berwarna

tenggorokan berdahak

Batuk berulang yang dialami oleh pasien bronkitis kronis juga disertai dengan adanya dahak yang bisa muncul dalam berbagai warna.

Warna dahak yang dikeluarkan bisa beragam. Ada kalanya dahak berwarna bening, kuning, atau kehijauan. Dalam beberapa kasus, dahak dari batuk bahkan bisa mengandung darah.

Perubahan pada warna dahak dapat menandakan adanya infeksi bakteri pada paru-paru atau saluran pernapasan.

Namun, terkadang warna dahak juga dipengaruhi oleh pelepasan enzim peroksidase dari sel darah putih pada dahak. Itu artinya, dahak yang berwarna tidak selamanya menjadi pertanda infeksi pernapasan.

3. Sesak napas

kriptokosis

Gejala berikutnya yang cukup banyak ditemukan pada pasien bronkitis kronis adalah kesulitan bernapas.

Ketika peradangan terjadi di saluran bronkus, produksi dahak akan meningkat. Semakin parah peradangannya, maka semakin banyak pula dahak yang dihasilkan.

Dahak yang dibiarkan menumpuk berpotensi menghalangi saluran pernapasan. Akibatnya, penderita bronkitis akan mengalami kesulitan bernapas karena sempitnya saluran pernapasan.

Pada kasus gejala sesak napas yang sudah parah, kondisi ini berisiko menyebabkan paru-paru kekurangan asupan oksigen yang dibutuhkan. Akibatnya, organ-organ tubuh lain tidak dapat berfungsi secara maksimal karena kekurangan suplai darah yang mengandung oksigen.

4. Napas berbunyi (mengi)

nyeri otot dada

Selain sesak napas, gejala yang sering kali menyertai pasien bronkitis kronis adalah napas yang berbunyi alias mengi.

Suara yang muncul biasanya menyerupai siulan kecil atau suara serak ketika Anda sedang bernapas. Mengi terjadi karena adanya penyumbatan atau penyempitan pada saluran pernapasan.

Tak hanya bronkitis kronis, mengi juga sering kali dialami pasien dengan penyakit pernapasan lainnya, seperti asma dan emfisema.

5. Nyeri dada atau perut

kardiomiopati

Beberapa pasien bronkitis kronis juga sering kali mengeluhkan gejala sakit dada atau sakit pada otot perut. Hal ini diduga disebabkan oleh batuk terlalu keras dan berlangsung terus-menerus. Terkadang, rasa sakit juga disertai dengan sensasi sesak atau penuh di bagian dada.

Akibatnya, banyak pasien yang juga mengeluhkan kesulitan tidur karena rasa sakit yang mengganggu serta terlalu sering batuk.

Kapan harus periksa ke dokter?

Bronkitis kronis adalah penyakit yang sering kali luput disadari oleh penderitanya. Ini karena gejalanya yang sepintas mirip dengan batuk biasa.

Oleh karena itu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala batuk yang tidak biasa, seperti:

  • batuk bertahan lebih dari 3 minggu,
  • Anda mengalami sulit tidur akibat sering batuk,
  • mengeluarkan dahak berwarna atau disertai darah, dan
  • merasakan sesak napas atau napas berbunyi.

Ingat, mengenali gejala sedini mungkin sangatlah penting untuk membantu Anda mendapatkan pengobatan untuk penyakit bronkitis kronis yang tepat agar terhindar dari risiko komplikasi bronkitis kronis.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bronchitis – Mayo Clinic. (2017). Retrieved August 6, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bronchitis/symptoms-causes/syc-20355566 

Chronic Bronchitis – American Lung Association. (2021). Retrieved August 6, 2021, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/chronic-bronchitis 

Chronic Bronchitis – UCSF Health. (2021). Retrieved August 6, 2021, from https://www.ucsfhealth.org/conditions/chronic-bronchitis 

Chronic Bronchitis Signs and Symptoms – UCSF Health. (2021). Retrieved August 6, 2021, from https://www.ucsfhealth.org/conditions/chronic-bronchitis/symptoms 

Chronic Bronchitis – Family Doctor. (2019). Retrieved August 6, 2021, from https://familydoctor.org/condition/chronic-bronchitis/ 

Bell, DJ., Ho, M. (2021). Chronic obstructive pulmonary disease – Radiopaedia. Retrieved August 6, 2021, from https://radiopaedia.org/articles/chronic-obstructive-pulmonary-disease-1 

Wheezing – Cleveland Clinic. (2020). Retrieved August 6, 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15203-wheezing 

Widysanto, A., Mathew, G. (2021). Chronic Bronchitis. StatPearls.

Kim, V., & Criner, G. (2013). Chronic Bronchitis and Chronic Obstructive Pulmonary Disease. American Journal Of Respiratory And Critical Care Medicine, 187(3), 228-237. https://doi.org/10.1164/rccm.201210-1843ci

Amalakanti, S., & Pentakota, M. (2015). Pulse Oximetry Overestimates Oxygen Saturation in COPD. Respiratory Care, 61(4), 423-427. https://doi.org/10.4187/respcare.04435

Versi Terbaru

30/08/2021

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Bagaimana Cara Mengobati Gejala Bronkitis dengan Bawang Putih?

Jenis-Jenis Olahraga yang Aman untuk Penderita Bronkitis


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 30/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan