Sementara itu, pengobatan untuk stroke ringan biasanya hampir sama dengan pengobatan untuk stroke iskemik.
Pengobatan stroke di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau obat stroke yang bisa dilakukan di rumah?
Berikut adalah gaya hidup dan perawatan di rumah yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit ini:
- Berhenti merokok.
- Minumlah obat-obatan yang diberikan oleh dokter Anda.
- Olahraga sesuai dengan petunjuk dokter Anda.
- Makanlah makanan yang mengandung sedikit lemak dan kurangi meminum minuman beralkohol minimal satu kali sehari.
- Kendalikan tekanan darah, tingkat kolesterol dan diabetes Anda.
Komplikasi stroke
Jika kondisi ini tidak segera diatasi, stroke dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan lainnya. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, berikut adalah beberapa komplikasi stroke yang mungkin terjadi:
1. Penggumpalan darah
Kesulitan untuk aktif bergerak seperti biasanya dalam jangka waktu yang lama meningkatkan potensi pasien untuk mengalami penggumpalan darah pada pembuluh vena di area kaki.
Bahkan, gumpalan darah ini bisa bergerak menuju ke organ tubuh lain, misalnya paru-paru. Meski begitu, kondisi ini bisa dicegah menggunakan obat atau alat bantu medis yang dapat memberikan tekanan pada betis untuk membantu darah di area tersebut tetap mengalir.
2. Kesulitan berbicara
Jika kondisi ini menyerang otot yang digunakan untuk berbicara, pasien mungkin akan mengalami kesulitan berbicara atau berkomunikasi seperti biasanya.
3. Kehilangan kontrol pada kandung kemih atau usus
Pada kasus tertentu, stroke dapat menyerang otot yang digunakan untuk buang air kecil dan mengatur pergerakan usus. Pasien mungkin harus menggunakan kateter hingga bisa buang air kencing secara mandiri seperti biasa.
Namun, pasien diharapkan untuk selalu waspada, karena penggunaan kateter juga dapat memicu terjadinya infeksi saluran kencing.
4. Osteoporosis
Kondisi ini juga dapat memicu terjadinya osteoporosis, meski hanya terjadi pada salah satu sisi tubuh saja. Untuk mencegah terjadinya pengeroposan tulang, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani aktivitas fisik sebagai bagian dari rehabilitasi.
5. Kehilangan kemampuan melihat, mendengar, atau menyentuh
Kemampuan untuk merasakan rasa sakit atau suhu, baik dingin maupun panas, mungkin akan terdampak setelah mengalami stroke. Pasien mungkin juga akan mengalami gangguan penglihatan atau pendengeran sehingga tidak bisa melihat dan mendengar sebaik biasanya.
6. Kelemahan otot
Penyakit ini bisa menyebabkan kekakuan atau kelemahan pada otot. Kondisi ini tentu membuat pasien menjadi kesulitan untuk berdiri atau berjalan seperti biasa. Bahkan, pasien mungkin tidak akan mampu menjaga keseimbangan atau mengontrol otot-otot pada tubuh.
7. Kesulitan mengunyah dan pneumonia
Penyakit ini juga mungkin menyerang otot yang biasanya digunakan untuk mengunyah, sehingga pasien mungkin akan kesulitan saat sedang makan atau minum.
Bahkan, kondisi ini meningkatkan risiko pasien untuk memasukkan makanan atau minuman ke saluran pernapasan. Hal ini bisa memicu terjadinya pneumonia.
8. Masalah berkomunikasi dan berpikir
Kondisi ini mungkin akan mengganggu kemampuan pasien untuk fokus dalam melakukan aktivitas atau membuat keputusan. Penyakit ini juga meningkatkan risiko pasien mengalami demensia.
9. Kejang
Seringnya, kejang dialami oleh pasien dalam kurun waktu beberapa minggu setelah mengalami stroke. Namun, komplikasi ini kemungkinannya semakin kecil seiring berjalannya waktu.
10. Pembengkakan pada otak
Setelah serangan stroke, cairan akan menumpuk pada otak dan tengkorang menyebabkan pembengkakan.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar