Definisi
Apa itu otitis media?
Otitis media, atau yang dikenal pula dengan istilah infeksi telinga tengah, adalah salah satu jenis infeksi atau radang telinga yang terjadi di area belakang gendang telinga atau tengah telinga.
Kondisi ini menyebabkan beberapa gejala muncul pada penderitanya, seperti rasa nyeri pada telinga, demam, masalah pendengaran, hingga keluarnya cairan dari telinga.
Infeksi yang terjadi di dalam telinga umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri yang berkembang biak di telinga tengah. Beberapa masalah kesehatan seperti alergi, infeksi sinus, atau flu dapat memicu kemunculan kondisi tersebut.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menghilang dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan medis. Namun, terkadang kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah-masalah kesehatan yang cukup serius, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis yang diderita.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Otitis media adalah kondisi kesehatan yang tergolong sangat umum terjadi. Meskipun sebenarnya kondisi ini dapat terjadi pada individu usia berapa saja, sekitar 80 hingga 90 persen kasus kejadiannya ditemukan pada anak-anak di bawah usia 6 tahun.
Selain itu, diperkirakan sebanyak 3 dari 4 anak pernah mengalami kondisi ini satu kali sebelum mereka berusia 3 tahun. Kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa walaupun angka kejadiannya sangat sedikit.
Dalam beberapa riset, kasus kejadian penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan perempuan.
Jenis
Apa saja jenis-jenis dari otitis media?
Penyakit infeksi ini dapat dibagi menjadi tiga jenis. Berikut penjelasan mengenai masing-masing jenisnya:
1. Otitis media akut
Otitis media akut merupakan infeksi telinga yang paling umum terjadi dan tidak berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang berarti. Kondisi ini digolongkan akut karena terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
Otitis media akut terjadi ketika cairan dan lendir menumpuk di dalam telinga, sehingga peradangan dan pembengkakan pun muncul. Anak akan merasakan nyeri telinga, gangguan pendengaran, serta demam saat infeksi terjadi.
2. Otitis media dengan efusi (cairan)
Kondisi ini umumnya terjadi akibat otitis media akut yang tidak kunjung membaik. Setelah infeksi mereda, kemungkinan masih terdapat penumpukan cairan yang tersisa di balik gendang telinga.
3. Otitis media kronis
Berbeda dengan otitis media akut, penumpukan cairan di dalam telinga pada jenis ini berlangsung dalam jangka waktu panjang. Bahkan, ketika infeksi telinga biasa sudah mulai membaik, penumpukan cairan akan terjadi secara berulang.
Kondisi ini dapat berakibat pada gangguan telinga yang jauh lebih serius serta tubuh akan kesulitan melawan infeksi. Dalam kasus yang lebih parah, gendang telinga penderita pun berisiko mengalami kerusakan.
Tanda-tanda dan gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala otitis media?
Tanda-tanda dan gejala dari otitis media umumnya bervariasi pada setiap individu. Namun, gejala-gejala yang paling umum terjadi adalah nyeri, gangguan pendengaran, hingga demam.
Berikut adalah tanda-tanda dan gejala yang paling umum muncul:
- Nyeri pada telinga (otalgia)
- Mudah marah
- Gangguan tidur
- Menarik-narik telinga
- Mudah rewel dan menangis
- Demam lebih dari 38 derajat Celsius
- Telinga keluar cairan berwarna kuning, bening, atau bahkan berdarah
- Kehilangan keseimbangan
- Gangguan pendengaran
- Mual dan muntah
- Diare
- Menurunnya nafsu makan
- Hidung tersumbat
Gejala tambahan lainnya yang mungkin muncul pada sejumlah penderita meliputi:
- Kesadaran menurun
- Vertigo
- Batuk
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Gejala tidak menunjukkan tanda-tanda akan membaik setelah 2-3 hari
- Telinga terasa sangat sakit
- Keluarnya nanah atau cairan dari telinga – beberapa orang mengalami keluarnya cairan secara terus menerus tanpa rasa sakit yang berlangsung selama beberapa bulan
- Kondisi kesehatan lain, seperti cystic fibrosis atau penyakit jantung bawaan, yang dapat memperburuk komplikasi.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, pastikan Anda selalu memeriksakan apapun gejala Anda ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.
Penyebab
Apa penyebab otitis media?
Infeksi pada telinga bagian tengah umumnya disebabkan oleh adanya bakteri atau virus. Infeksi ini merupakan akibat dari masalah kesehatan lain, seperti demam, flu, atau alergi yang menyebabkan terjadinya peningkatan produksi lendir.
Produksi lendir dan cairan yang meningkat di dalam sinus dapat membuat cairan-cairan tersebut menumpuk. Hal ini menyebabkan pembuangan cairan pada saluran eustachius pun terhambat. Berikut penjelasannya:
1. Infeksi yang berhubungan dengan saluran eustachius
Saluran eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan bagian belakang hidung. Jika terjadi infeksi atau alergi pernapasan, saluran eustachius akan tersumbat.
Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan cairan di telinga tengah. Kondisi telinga tengah yang lembap dan basah akibat cairan yang menumpuk dapat menjadi sarang berkembangbiaknya bakteri.
2. Infeksi yang berhubungan dengan adenoid
Adenoid adalah lapisan jaringan yang terletak di bagian belakang rongga hidung. Adenoid berperan penting sebagai sistem imun tubuh dengan cara melawan bakteri atau virus yang masuk.
Namun, terkadang terdapat bakteri yang masih tersisa pada adenoid. Kondisi ini dapat memicu terjadinya infeksi dan inflamasi pada saluran eustachius dan telinga tengah.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk mengalami otitis media?
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya infeksi pada telinga tengah:
1. Usia
Anak-anak berusia di bawah 3 tahun jauh lebih mudah mengalami infeksi telinga tengah. Hal ini karena ukuran dan bentuk saluran eustachius yang dimiliki anak masih terlalu besar.
2. Jenis kelamin
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan perempuan. Apabila Anda atau anak Anda berjenis kelamin laki-laki, risiko untuk menderita infeksi ini jauh lebih tinggi.
3. Berada di tempat dengan kadar polusi yang tinggi
Apabila Anda sering beraktivitas di tempat dengan kualitas udara yang buruk, Anda lebih risiko untuk mengidap penyakit ini.
4. Merokok
Entah itu perokok aktif maupun perokok pasif, keduanya sama-sama berisiko mengalami infeksi telinga di bagian tengah. Hati-hati, asap rokok dapat masuk ke dalam telinga secara langsung dan menyebabkan infeksi telinga.
5. Memiliki sistem imun tubuh yang buruk
Sistem imun tubuh yang bermasalah dapat menyebabkan tubuh lebih mudah terpapar serangan bakteri maupun virus, sehingga infeksi dapat terjadi. Orang-orang dengan penyakit autoimun, seperti arthritis dan HIV, juga berisiko terkena infeksi telinga tengah.
6. Berada di tempat ramai
Apabila Anda sering menitipkan anak di tempat penitipan yang ramai, anak Anda lebih rentan terkena flu atau demam yang ditularkan dari anak-anak lain. Kondisi ini mengakibatkan peluang terserang infeksi bakteri dan virus semakin besar.
7. Keturunan keluarga
Apabila terdapat anggota keluarga Anda yang pernah mengalami infeksi telinga, khususnya yang tergolong kronis, kesempatan Anda untuk terkena infeksi pun lebih besar.
8. Bayi menyusui dari botol
Bayi yang minum dari botol, terutama dengan posisi tidur, lebih mudah terkena infeksi telinga dibanding dengan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
9. Menderita gangguan pernapasan kronis
Jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan pernapasan yang kronis, seperti cystic fibrosis atau asma, peluang Anda untuk mengalami penyakit infeksi telinga tengah jauh lebih besar.
10. Musim tertentu
Otitis media akut lebih sering terjadi di musim tertentu, seperti musim dingin atau musim hujan. Orang-orang dengan kondisi alergi yang sering kambuh di musim-musim tertentu berisiko mengalami infeksi ini.
11. Memiliki kondisi bibir sumbing
Penderita bibir sumbing memiliki struktur tulang dan otot yang berbeda dengan orang normal. Kondisi ini menyebabkan pembuangan cairan pada saluran eustachius lebih sulit untuk dilakukan, sehingga risiko untuk terkena infeksi pun lebih tinggi.
Komplikasi
Apa saja komplikasi yang diakibatkan oleh otitis media?
Jika otitis media tidak segera ditangani, pada kasus yang langka dapat menyebabkan beberapa komplikasi:
1. Gangguan pendengaran
Dikutip dari Mayo Clinic, kehilangan pendengaran bersifat sementara dan lebih ringan adalah gejala umum yang muncul pada penderita infeksi ini. Pada penderita yang memiliki infeksi kronis, penderita berisiko mengalami kehilangan pendengaran permanen.
2. Infeksi menyebar ke jaringan sekitar telinga
Infeksi yang tidak segera diatasi atau tidak membaik setelah diobati dapat menyebar ke jaringan-jaringan di sekitar telinga. Salah satu jenis infeksi yang dapat terjadi adalah mastoiditis.
3. Kemampuan berbicara tertunda
Bayi atau balita yang mengalami infeksi telinga tengah mungkin akan mengalami penundaan atau gangguan pada kemampuan bicara dan bersosialisasi. Hal ini disebabkan karena fungsi pendengaran yang tidak dapat bekerja secara maksimal.
4. Gendang telinga terluka atau pecah
Dalam kasus yang cukup parah, infeksi berpotensi menyebabkan luka atau pecahnya gendang telinga. Kondisi ini umumnya akan membaik dalam 72 jam. Namun, dalam beberapa kasus, prosedur operasi diperlukan untuk memperbaiki gendang telinga.
5. Vertigo dan hilang keseimbangan
Otitis media dapat menyebabkan vertigo karena cairan infeksinya akan menyumbat saluran eustachius yang terdapat di bagian dalam telinga. Ketika saluran eustachius bermasalah, Anda akan mengalami sakit kepala hebat khas vertigo yang membuat tubuh mudah goyah.
6. Meningitis
Infeksi telinga akibat bakteri dan virus pada anak-anak dan orang dewasa dapat menyebabkan meningitis. Meningitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada selaput pembungkus sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges).
7. Abses otak
Abses otak adalah salah satu komplikasi infeksi otitis media yang paling serius. Cairan berisi bakteri yang tadinya mengenang dalam telinga bisa mengalir ke otak dan akhirnya menumpuk di sana. Lama kelamaan, cairan yang menumpuk di otak akan berubah menjadi nanah.
8. Lumpuh wajah
Penyakit Bell’s palsy adalah risiko komplikasi infeksi telinga tengah lainnya. Bell’s palsy ditandai dengan kelumpuhan wajah akibat peradangan dan pembengkakan pada saraf perifer yang mengontrol otot salah satu sisi wajah.
Diagnosis
Bagaimana kondisi ini didiagnosis?
Dokter biasanya akan mendiagnosis kondisi ini berdasarkan pada gejala-gejala yang Anda atau anak Anda alami, serta riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita.
Setelah itu, dokter mungkin akan menggunakan alat bernama otoskop. Alat ini dilengkapi dengan senter yang berfungsi untuk melihat bagian dalam telinga, saluran hidung, serta tenggorokan.
Apabila diperlukan, dokter mungkin akan menggunakan otoskop khusus atau pneumatik. Alat ini dapat mendeteksi adanya cairan di balik gendang telinga. Dengan alat ini, dokter akan meniupkan sedikit udara pada gendang telinga.
Dokter akan melakukan tes tambahan apabila Anda diduga menderita kondisi infeksi yang lebih serius:
- Timpanometri untuk mengukur pergerakan gendang telinga
- Reflektometri akustik untuk mengukur seberapa banyak suara yang memantul dari gendang telinga
- Timpanosentesis untuk membuka gendang telinga, sehingga cairan yang menumpuk di telinga tengah akan keluar
Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana mengobati otitis media?
Terdapat beberapa cara untuk mengobati infeksi telinga tengah. Pengobatan dan penanganan medis yang diberikan akan tergantung pada usia, kondisi kesehatan, serta riwayat kesehatan. Berikut pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan dokter:
1. Obat penghilang nyeri
Dokter akan meresepkan obat-obatan bebas seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit.
2. Terapi antibiotik
Dalam kondisi tertentu, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan antibiotik oral. Antibiotik diberikan pada anak berusia dibawah 6 bulan yang sudah terkonfirmasi menderita otitis media.
3. Miringotomi
Apabila infeksi telinga kambuh kembali dalam waktu beberapa bulan atau satu tahun, dokter akan menganjurkan prosedur bedah yang disebut dengan miringotomi.
Miringotomi adalah penanganan medis di mana dokter akan membuat sayatan kecil di gendang telinga Anda, sehingga cairan yang menumpuk di dalam dapat dikeluarkan.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi otitis media?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi otitis media:
- Jaga kebersihan telinga
- Jangan biarkan anak mengunyah benda yang kotor
- Hindari asap dan polusi yang dapat mempengaruhi tenggorokan
- Berikan imunisasi anak sesuai dengan waktunya
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.