Meski sangat jarang ditemukan, emboli air ketuban tetap menjadi salah satu komplikasi persalinan yang perlu diwaspadai. Terlebih lagi, kondisi yang membahayakan ibu dan janin ini masih bisa terjadi beberapa saat setelah melahirkan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Meski sangat jarang ditemukan, emboli air ketuban tetap menjadi salah satu komplikasi persalinan yang perlu diwaspadai. Terlebih lagi, kondisi yang membahayakan ibu dan janin ini masih bisa terjadi beberapa saat setelah melahirkan.
Emboli air ketuban atau amniotic fluid embolism (AFE) adalah reaksi alergi parah saat cairan ketuban, termasuk sel-sel dan rambut janin masuk ke dalam aliran darah ibu hamil melalui plasenta.
Komplikasi ini bisa terjadi sebelum, saat, dan setelah melahirkan secara mendadak, termasuk pada ibu hamil yang dinyatakan sehat selama kehamilan.
Saat dokter kandungan menyadari keberadaan emboli air ketuban, ibu hamil perlu segera diberi penanganan. Sebab jika dibiarkan, AFE bisa membahayakan ibu dan janin, bahkan mengancam nyawa.
Emboli air ketuban merupakan komplikasi persalinan yang cukup sulit dideteksi. Pasalnya, gejalanya bisa menyerupai gejala komplikasi lain selama kehamilan dan persalinan.
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang bisa Anda waspadai, yaitu:
Jika Anda sedang di rumah dan mengalami berbagai gejala di atas, segeralah pergi ke dokter. Gejala tersebut mungkin juga muncul bersamaan dengan tanda-tanda melahirkan.
Ciri-ciri ibu hamil akan segera melahirkan termasuk air ketuban pecah, kontraksi, hingga pembukaan.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti bagaimana cairan ketuban bisa menyebabkan alergi parah dan menimbulkan amniotic fluid embolism.
Terlebih, laman Amniotic Fluid Embolism Foundation menyebutkan bahwa tidak semua ibu hamil yang air ketubannya masuk ke aliran darah mengalami AFE.
Semua wanita hamil memang memiliki risiko yang sama untuk mengalami emboli air ketuban. Namun, beberapa kondisi berikut dinilai sebagai faktor yang membuat ibu hamil lebih berisiko.
Jika Anda hamil dengan kondisi seperti di atas, dokter bisa menyarankan untuk melakukan pemantauan secara lebih intensif.
Selain itu, hindari melahirkan di rumah jika Anda berisiko mengalami amniotic fluid embolism.
Apabila tidak segera ditangani, berikut adalah berbagai komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil karena emboli air ketuban.
Bukan hanya masalah fisik, penyintas emboli air ketuban juga dinilai lebih berisiko mengalami masalah mental karena pengalaman traumatis yang dilaluinya.
Selain itu, amniotic fluid embolism bisa mengakibatkan gawat janin dan juga kematian pada janin jika tidak segera ditangani.
Dokter perlu mendiagnosis emboli air ketuban dengan memastikan bahwa gejala tersebut bukanlah tanda komplikasi lainnya.
Untuk memastikan diagnosis, dokter perlu melakukan rangkaian pemeriksaan seperti berikut.
Emboli cairan ketuban merupakan kondisi darurat yang perlu segera ditangani. Berikut adalah berbagai metode penanganan yang dapat dilakukan.
Perdarahan merupakan salah satu komplikasi pada proses persalinan dengan amniotic fluid embolism. Untuk mengganti darah yang hilang, dokter perlu memberikan transfusi darah untuk ibu hamil.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BJA Education menyebutkan bahwa emboli air ketuban juga dapat disertai dengan kelainan penggumpalan darah sehingga perdarahan semakin mudah terjadi.
Masuknya cairan ketuban ke aliran darah akan menghambat distribusi oksigen pada ibu dan janin. Inilah alasan mengapa AFE kerap ditandai dengan sesak napas.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, ibu perlu menerima terapi oksigen. Oksigen yang tidak mencukupi bisa mengganggu berbagai organ vital sehingga berakibat fatal.
Obat yang diberikan untuk mengatasi emboli cairan ketuban akan disesuaikan dengan gejala yang muncul. Jika terjadi perdarahan, dokter akan memberikan obat untuk menghentikannya.
Sementara itu, jika AFE menyebabkan fungsi jantung melemah, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk memperkuat fungsi jantung.
Jika AFE terjadi sebelum melahirkan, dokter dapat menyarankan proses persalinan darurat. Pastikan Anda sudah menyiapkan berbagai persiapan persalinan sejak dari rumah.
Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan emboli air ketuban perlu dipantau secara intensif di ruang NICU.
Meski AFE umumnya tidak mempengaruhi perkembangan bayi setelah dilahirkan, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan pemantauan selama 6–18 bulan untuk memastikan bahwa bayi tersebut berkembang sebagaimana mestinya.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar