Saat ejakulasi, sperma seharusnya keluar melalui uretra atau saluran kencing. Namun, ada suatu kondisi yang membuat ejakulasi justru tidak keluar. Kondisi ini disebut ejakulasi retrograde.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Saat ejakulasi, sperma seharusnya keluar melalui uretra atau saluran kencing. Namun, ada suatu kondisi yang membuat ejakulasi justru tidak keluar. Kondisi ini disebut ejakulasi retrograde.
Ketahui gejala, penyebab, dan pengobatannya dalam pembahasan berikut ini.
Ejakulasi retrograde atau retrograde ejaculation adalah suatu kondisi saat sperma tidak keluar saat orgasme, melainkan masuk ke kandung kemih.
Walaupun tetap dapat mencapai klimaks, Anda mungkin hanya mengeluarkan sedikit sperma atau tidak sama sekali. Maka dari itu, kondisi ini juga disebut orgasme kering.
Saat cairan ejakulasi yang keluar dari alat reproduksi pria sangat sedikit, kemungkinan sperma untuk membuahi sel telur jadi sangat rendah. Hal inilah yang bisa menyebabkan gangguan kesuburan.
Retrograde ejaculation tidak berbahaya dan tidak menyakitkan. Pengidapnya bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.
Meski begitu, sejumlah pengidap ejakulasi terbalik melaporkan bahwa urinenya jadi tampak keruh setelah ejakulasi. Hal ini disebabkan oleh air mani telah bercampur dengan urine.
Retrograde ejaculation tidak memengaruhi kemampuan anda untuk mengalami ereksi penis maupun orgasme.
Namun, sperma atau air mani malah masuk ke dalam kandung kemih saat Anda mencapai klimaks, bukan keluar dari penis.
Berikut adalah beberapa gejala yang umumnya dialami oleh pengidap ejakulasi terbalik.
Kemungkinan ada beberapa tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda merasa khawatir dengan gejala tertentu, konsultasikan dengan dokter Anda.
Ejakulasi retrograde bisa terjadi saat otot cincin atau sfingter pada kandung kemih mengalami gangguan atau melemah.
Ketika Anda akan ejakulasi, air mani yang tadinya hendak keluar melalui penis malah mengalir atau bocor ke dalam kandung kemih.
Akibatnya, air mani malah bercampur dan keluar bersamaan dengan urine. Padahal, air mani seharusnya tidak ikut keluar saat buang air kecil, begitu pun sebaliknya saat ejakulasi.
Saat ejakulasi, normalnya otot ini akan menutup untuk mencegah masuknya air mani dan sperma masuk ke saluran kemih. Hal ini memungkinkan air mani untuk keluar dari penis.
Nah, gangguan pada otot sfingter ini dapat membuat air mani malah masuk ke dalam saluran kemih. Akibatnya, tidak ada atau hanya sedikit air mani yang keluar saat pria orgasme.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan pada otot sfingter kandung kemih antara lain sebagai berikut.
Untuk mendiagnosis gangguan ejakulasi ini, dokter Anda akan melakukan pemeriksaan melalui beberapa sampel seperti berikut.
Ejakulasi retrograde biasanya tidak memerlukan pengobatan kecuali telah menimbulkan gangguan kesuburan pada pria.
Dalam kasus ini, pengobatan akan diberikan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah metode pengobatan yang dapat dilakukan.
Obat-obatan mungkin bisa mengatasi ejakulasi terbalik yang disebabkan oleh kerusakan saraf, seperti akibat diabetes atau multiple sclerosis.
Namun, obat-obatan tidak akan membantu bila masalah ejakulasi ini disebabkan oleh pembedahan yang menimbulkan perubahan permanen, seperti operasi leher kandung kemih.
Berikut adalah contoh obat yang umum digunakan untuk mengobati ejakulasi terbalik.
Obat-obatan ini membantu menjaga otot leher kandung kemih agar tetap tertutup selama ejakulasi.
Ikutilah anjuran pemakaian obat sesuai dengan saran dokter Anda. Jangan menambah atau mengurangi dosis obat tanpa konsultasi sebelumnya.
Pengidap ejakulasi retrograde umumnya baru akan memeriksakan diri ke dokter saat merencanakan kehamilan.
Supaya pembuahan terjadi, tentu Anda perlu mengeluarkan air mani yang cukup saat ejakulasi untuk membawa sperma ke sel telur pasangan.
Apabila pengobatan tidak memungkinkan Anda untuk melakukan ejakulasi secara normal, Anda perlu menjalani program kehamilan dengan teknologi berbantu.
Teknologi kehamilan berbantu tersebut meliputi inseminasi buatan, bayi tabung, atau program bayi tabung yang khusus diperuntukkan bagi pria tidak subur (ICSI).
Beri tahu dokter tentang masalah Anda, baik itu kesulitan ejakulasi atau gangguan kesuburan, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar