Apa itu psoriasis vulgaris?
Psoriasis vulgaris adalah psoriasis yang ditandai dengan kemunculan lesi (kulit pecah), bertampilan khas berupa plak atau bercak merah dengan sisik kulit tebal yang terdiri dari lapisan kulit mati.
Penyakit kulit yang juga disebut dengan psoriasis plak sendiri terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda. Namun, kebanyakan kasus yang terjadi berupa psoriasis plak besar dan psoriasis plak kecil.
Psoriasis plak besar seringnya muncul lebih awal saat seseorang masih berusia di bawah 40 tahun. Ciri khasnya ditandai oleh plak merah tebal dengan garis tepi yang terlihat jelas beserta sisik keperakan.
Psoriasis plak besar umumnya diturunkan dari keluarga, tetapi bisa juga dipicu oleh faktor metabolisme tubuh.
Sedangkan psoriasis plak kecil seringnya muncul dengan banyak lesi kulit berukuran kecil.
Plaknya lebih tipis, berwarna merah, dan bersisik halus. Ada beberapa lesi yang terlihat samar dan menyatu dengan kulit, ada juga lesi yang warna tepiannya lebih tegas.
Meski dapat muncul pada segala usia, psoriasis plak kecil lebih sering terjadi pada orang-orang yang sudah berusia di atas 40 tahun.
Gejala psoriasis vulgaris termasuk sulit untuk diatasi. Untungnya, terdapat berbagai pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gejala.
Seberapa umumkah penyakit ini?
Psoriasis plak termasuk jenis psoriasis yang paling sering dialami. Di antara seluruh kasus psoriasis sekitar 80 – 90% gejalanya memperlihatkan bentuk psoriasis vulgaris.
National Psoriasis Foundation menyebutkan bahwa 125 juta otang atau 2 – 3% penduduk dunia menderita psoriasis. Di Indonesia sendiri, orang dengan psoriasis (ODEPA) pada 2016 diperkirakan berjumlah 1 – 3 persen.
Penderita psoriasis terbanyak adalah laki-laki. Ini berdasarkan dari laporan yang dipublikasikan American Family Physician. Sementara itu, wanita juga memiliki kesempatan yang sama untuk terjangkit penyakit ini.
Masih menurut laporan tersebut, sebanyak 30% penderita psoriasis menunjukkan gejala awal seperti psoriasis vulgaris.
Hampir 60% penderita psoriasis melaporkan bahwa gejala awal yang mereka alami menjadi permasalahan yang dapat menurunkan kualitas hidup.
Tanda dan gejala psoriasis vulgaris
Psoriasis vulgaris adalah penyakit kulit yang tidak dapat disembuhkan dan berlangsung menahun.
Gejala bisa hilang dan kembali muncul akibat faktor pemicu tertentu. Kendati demikian, penyakit kulit ini tidak dapat ditularkan dari orang ke orang.
Gejala khas dari psoriasis vulgaris yang bisa membedakannya dengan jenis psoriasis lainnya adalah sebagai berikut.
- Plak atau bercak merah pada kulit dengan sisik tebal berwarna perak.
- Kulit yang menebal.
- Lapisan kering, tipis, dan berwarna putih keperakan yang menutupi plak.
- Paling sering muncul di kulit kepala, siku, lutut, dan punggung bawah.
- Kulit kering dan pecah-pecah hingga berdarah.
- Rasa gatal dan terbakar pada area yang terkena.
Ukuran plak atau bercak bisa beragam mulai dari yang sebesar koin hingga seukuran telapak tangan.
Bagian kulit yang terkena psoriasis sering menimbulkan rasa gatal dan perih. Selain itu, kulit juga mudah pecah dan mengeluarkan darah.
Kulit yang terdampak psoriasis bisa berubah kemerahan. Pada area kulit yang berwarna lebih gelap, psoriasis menyebabkan kulit bertambah gelap hingga bahkan tampak seperti abu-abu keunguan atau coklat gelap.
Selain itu, bagian kuku kaki dan tangan juga bisa terdampak oleh psoriasis plak. Untuk yang di bagian kuku, penyakit ini biasa disebut dengan psoriasis kuku.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda baru pertama kali mengalami tanda-tanda dan masalah kulit seperti yang telah disebutkan, segera periksakan diri ke dokter spesalis kulit.
Terlebih apabila gejala psoriasis vulgaris yang Anda alami telah berlangsung dalam waktu lama.
Berikut adalah kondisi lainnya yang memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
- Berlangsung terus-menerus dan membuat Anda sakit serta tidak nyaman sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Membuat Anda khawatir terhadap penampilan diri.
- Menimbulkan masalah sendi, seperti nyeri, bengkak atau yang penyakit lain mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Sulit melakukan rutinitas sehari-hari.
Apabila saat pengobatan psoriasis kambuhan gejalanya tak kunjung membaik, segera cari bantuan medis.
Kondisi ini menandakan Anda membutuhkan jenis perawatan atau juga kombinasi pengobatan yang berbeda untuk mengendalikan gejala.
Penyebab psoriasis vulgaris
Penyebab psoriasis belum diketahui secara pasti, tapi kemungkinan terbesarnya psoriasis disebabkan oleh gangguan autoimun.
Autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam melawan zat asing seperti virus dan bakteri malah keliru menyerang sel-sel kulit yang sehat. Akibatnya, terjadi regenerasi sel kulit yang terlalu cepat.
Pada kondisi normal tubuh akan mengganti sel-sel kulit mati dengan memproduksi sel-sel kulit baru dalam beberapa minggu.
Sementara dalam kasus psoriasis vulgaris, pertumbuhan sel-sel kulit baru hanya terjadi dalam hitungan hari. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penumpukan sel kulit sehingga permukaan kulit menjadi tebal.
Faktor risiko psoriasis vulgaris
Gejala psoriasis dapat hilang segera setelah melalui pengobatan, tapi bisa kembali kambuh sewaktu-waktu. Risiko kekambuhan gejala terutama terjadi ketika ada faktor pemicu yang dapat memengaruhi reaksi sistem imun.
Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat meningkatkan seseorang untuk terkena psorisais vulgaris.
- Adanya riwayat dari keluarga yang mengalami psoriasis.
- Infeksi virus dan bakteri.
- Stres.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
- Luka atau gigitan serangga di kulit.
- Perubahan hormon.
- Konsumsi obat-obatan tertentu seperti lithium, antimalaria, antiradang, dan beta blockers.
- Perubahan cuaca yang ekstrem.
Setiap penderita psoriasis bisa memiliki faktor pemicu yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui faktor pemicu apa yang menyebabkan kambuhnya gejala psoriasis.
Diagnosis psoriasis vulgaris
Cara dokter mendiagnosis psoriasis vulgaris adalah dengan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi gejala. Biasanya tidak diperlukan tes darah atau uji laboratorium lainnya untuk memastikan hasil diagnosis.
Saat pemeriksaan, dokter akan menanyakan seputar gejala yang dirasakan dan mengamati letak-letak kemunculan lesi kulit.
Kemudian, dokter menanyakan riwayat kesehatan keluarga. Tujuannya untuk mengecek apakah Anda memiliki risiko psoriasis yang menurun dari keluarga atau tidak.
Ada pula beberapa hal yang menjadi pertimbangan bagi dokter dalam mendiagnosis penyakit. Di antaranya adalah kondisi kesehatan pasien dari tekanan darah dan berat badan, usia, serta jenis kelamin.
Pun demikian, dokter biasanya perlu membedakan psoriasis vulgaris dengan jenis psoriasis lainnya seperti psoriasis gutata yang memiliki ciri-ciri serupa, tapi disebabkan oleh infeksi bakteri.
Dokter bisa saja mengambil sampel sel kulit yang terdampak untuk selanjutnya dilakukan biopsi sampel kulit untuk diperiksa di laboratorium.
Pengobatan psoriasis vulgaris
Psoriasis vulgaris adalah penyakit kulit menahun yang tidak bisa disembuhkan. Saat psoriasis berlangsung, gejala bisa bersifat ringan ataupun serius sehingga mengakibatkan rasa gatal dan perih yang sangat intens.
Pengobatan yang tepat bisa mengendalikan tingkat keparahan gejala ini sekaligus menghentikan terjadinya penebalan kulit akibat gangguan autoimun.
Perawatan umumnya terbagi dalam tiga kategori, yaitu obat topikal (obat oles), obat oral atau suntik, dan terapi cahaya. Beberapa pilihan pengobatan dan obat psoriasis vulgaris adalah sebagai berikut.
- Krim atau salep krotikosteroid yang diresepkan oleh dokter dan digunakan secara rutin, tapi tidak lebih dari 8 minggu.
- Retinoid yaitu obat yang merupakan turunan dari vitamin A untuk mengontrol produksi sel-sel kulit baru.
- Obat-obatan sistemik seperti methotrexate dan cyclosporine yang mengendalikan reaksi sistem imun.
- Terapi biologis melalui obat abatacept yang cara kerjanya menargetkan secara langsung bagian sistem imun yang mengalami gangguan, yaitu sel T.
- Terapi cahaya (fototerapi) dengan menembakkan sinar ultraviolet pada kulit untuk menekan pertumbuhan sel-sel kulit.
- Vitamin D3 untuk mereduksi produksi sel-sel kulit.
Seiring bertambahnya umur, daya tahan tubuh akan bertambah kuat dan bekerja semakin baik. Sehingga, reaksi autoimun yang menyebabkan psoriasis lebih jarang terjadi.
Fakta terapi biologis
Pengobatan biologis juga menghambat protein dalam sistem imun yang bisa menyebabkan psoriasis arthritis, seperti tumor necrosis factor-alpha (TNF-alpha), interleukin 17, dan interleukins 12 dan 23. Untuk menargetkan masing-masing protein, obat yang digunakan adalah certolizumab pegol, secukinumab, dan tildrakizumab-asmn.
Perawatan rumahan psoriasis vulgaris
Memang, psoriasis vulgaris bisa saja tidak terjadi dalam waktu yang lama. Namun, kambuhnya kondisi ini tidak selalu bisa dipastikan.
Maka dari itu, selain menghindari faktor risikonya, Anda dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk bantu mengatasi atau mencegah kambuhnya psoriasis vulgaris:
- Melakukan perawatan kulit kepala menggunakan sampo khusus psoriasis yang mengandung asam salisilat dan coal tar.
- Rutin mandi untuk menghilangkan sisik pada kulit dan menjaga kelembapan kulit.
- Mengurangi stres dengan melakukan kegiatan relaksasi seperti meditasi dan yoga
- Melakukan diet seimbang dengan sumber makanan yang menghambat terjadinya inflamasi atau peradangan.
- Melakukan olahraga secara rutin.
Bila Anda masih memiliki berbagai pertanyaan atau hal-hal yang dikeluhkan, silakan hubungi dokter untuk mendapatkan solusinya.