Rambut rontok adalah kondisi yang sering dialami oleh hampir semua orang. Baik pria, wanita, dewasa, dan anak-anak, bisa mengalami kerontokan rambut. Ada banyak hal yang menyebabkan rambut rontok. Namun, benarkah diet jadi salah satu penyebab yang membuat rambut Anda rontok? Simak ulasan berikut ini.
Bisakah rambut rontok akibat diet?
Penyebab rambut rontok yang paling umum adalah faktor genetik, masalah hormon yang tidak seimbang, hipotiroid (kelenjar tiroid yang kurang aktif), stres psikologis ataupun fisik, hingga kondisi medis tertentu. Diet juga bisa ikut menyebabkan kerontokan rambut, meski jarang.
Tergantung pada jenis diet yang Anda jalani, mengubah pola makan dengan pantang makan makan tertentu atau membatasi porsi makan dapat membuat tubuh kekurangan zat gizi atau nutrisi tertentu. Misalnya saja, zat besi yang banyak ditemukan pada produk daging hewani. Tubuh membutuhkan asupan zat besi yang memadai untuk bisa membawa oksigen ke sel-sel tubuh lewat darah, termasuk ke folikel rambut. Maka jika Anda seorang vegan atau vegetarian, Anda berisiko mengalami kekurangan zat besi yang membuat rambut Anda cenderung gampang rontok.
Selain itu, rambut rontok juga mungkin rentan dialami orang-orang yang menjalani diet rendah protein. Protein adalah pembangun dan penjaga kekuatan sel-sel tubuh, termasuk sel rambut. Asupan protein yang kelewat rendah dapat melemahkan struktur rambut dan memperlambat pertumbuhan rambut.
Beberapa nutrisi lainnya yang diduga dapat memengaruhi pertumbuhan rambut antara lain adalah zinc dan biotin. Maka, tetap penting bagi Anda untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh jika tidak mau rambut rontok akibat diet.
Meski giat berdiet, tetap cukupi nutrisi tubuh Anda
Rambut rontok akibat diet dapat dicegah dengan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Pastikan Anda tetap memenuhi sejumlah nutrisi ini selama menjalani diet agar rambut tidak rontok.
1.Protein
Berdasarkan AKG Kemenkes RI, standar angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah sekitar 56-59 gram per hari untuk perempuan dan 62-66 gram per hari untuk laki-laki. Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi protein dari daging, telur, dan ikan.
Jika Anda vegan atau vegetarian, penuhi kebutuhan protein Anda dari kacang-kacangan seperti kacang almond, tahu dan tempe, hingga beberapa buah dan sayuran tinggi protein (alpukat, kurma, jambu biji, nangka, pisang; brokoli, jamur, kentang, jagung manis, asparagus)
2. Zat besi
Zat besi banyak terkandung dalam sayuran berdaun hijau, daun bawang, kacang mede, buah-buahan kering, daging, unggas, hingga sereal dan pasta yang telah difortifikasi. Bagi Anda yang vegetarian, Anda bisa memenuhi asupan zat besi dari bayam. Anda juga dapat mengonsumsi suplemen zat besi jika memang sangat kekurangan, tetapi setelah berkonsultasi dengan dokter Anda.